Vera Files
Vera Files (ditulis sebagai VERA Files) adalah organisasi berita nirlaba berbasis daring di Filipina yang dikenal atas perannya dalam pemeriksaan fakta terhadap misinformasi dan disinformasi di negara tersebut.[1][2][3][4] Sebagai salah satu anggota Jaringan Pemeriksa Fakta Internasional (International Fact-Checking Network) di bawah Poynter Institute, Vera Files turut berpartisipasi dalam program pemeriksaan fakta pihak ketiga yang dijalankan oleh Facebook di Filipina.[5] Organisasi ini juga menjadi salah satu entitas media yang sering menjadi target intimidasi dan sensor karena liputannya yang kritis terhadap kebijakan pemerintah Filipina. Didirikan pada Maret 2008 oleh enam jurnalis veteran Filipina, Vera Files berfokus pada jurnalisme investigasi dan pelaporan mendalam mengenai isu-isu sosial di Filipina.[1] Organisasi ini menghasilkan laporan berbasis penelitian intensif dalam berbagai format, serta memberikan pelatihan dan pendampingan kepada jurnalis, mahasiswa, dan organisasi masyarakat sipil yang membutuhkan peningkatan kapasitas. Melalui pendekatan ini, Vera Files berupaya memperkuat praktik jurnalisme yang berintegritas di tengah tantangan penyebaran informasi di Filipina.[6] SejarahPendirianVera Files didirikan pada tahun 2008 oleh enam jurnalis investigatif terkemuka Filipina: Ellen Tordesillas, Jennifer Santillan-Santiago, Booma Cruz, Luz Rimban, Yvonne Chua, dan Chit Estella.[2] Para pendiri ini memiliki latar belakang yang kaya dalam jurnalistik investigatif, termasuk peliputan pada era kediktatoran Ferdinand Marcos dan transisi demokrasi di Filipina.[2] Salah satu pendiri, Chit Estella, memainkan peran penting dalam pengungkapan skandal yang berkontribusi pada lengsernya Presiden Joseph Estrada.[7][8] Pada awalnya, Vera Files berencana untuk menjadi majalah cetak seperti George, majalah politik dan gaya hidup di New York.[2] Namun, mereka memilih bentuk daring dan menamai organisasi ini dengan "Vera Files," dengan "Vera" diambil dari kata bahasa Latin yang berarti "kebenaran".[2] Publikasi pertama organisasi ini adalah laporan investigatif mengenai kesepakatan kontroversial atas wilayah sengketa, yang diterbitkan pada 9 Maret 2008 di GMA News Online dan Malaya.[9] Pendanaan dan Proyek AwalUntuk menjaga independensi, Vera Files menghindari pendapatan dari iklan. Operasi awal mereka dibiayai dari dana pribadi pendiri dan hibah.[2] Proyek pertama mereka mencakup pelaporan tentang hak-hak penyandang disabilitas, yang didukung oleh The Asia Foundation dan Kedutaan Besar Australia. Vera Files juga menjalankan proyek pelestarian lingkungan yang didanai oleh Internews, serta inisiatif untuk memetakan kepemilikan media di Filipina dengan dukungan dari Reporters Without Borders.[2] Karya investigatif mereka tentang hubungan antara kemiskinan dan korupsi menjadi salah satu pemenang Penghargaan Jaime V. Ongpin untuk Keunggulan Jurnalisme tahun 2009.[10] Setelah pendiri Chit Estella meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada 2011, Vera Files meluncurkan proyek promosi keselamatan lalu lintas yang sebagian didanai oleh Organisasi Kesehatan Dunia.[2] Proyek Pemeriksaan FaktaProyek pemeriksaan fakta Vera Files dimulai oleh Yvonne Chua, salah satu pendiri Vera Files, selama pemilu nasional Filipina tahun 2016. Proyek ini awalnya merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa di Fakultas Komunikasi Massa, Universitas Filipina, di mana Chua mengajar sebagai profesor madya.[11] Artikel hasil pemeriksaan fakta ini kemudian diterbitkan di situs Vera Files dalam rubrik "Is That So?".[11] Pada tahun 2020, Chua menerima penghargaan Gawad Tsanselor para sa Natatanging Guro dari Universitas Filipina Diliman atas keunggulannya dalam mengajar, penelitian, dan layanan publik.[12] Advokasi Kebebasan BerekspresiPada tahun 2020, Vera Files bersama sejumlah organisasi, termasuk Center for International Law, Foundation for Media Alternatives, dan Democracy.Net.Ph, mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Filipina untuk membatalkan Undang-Undang Anti-Terorisme.[13] Para pemohon berargumen bahwa undang-undang tersebut melanggar hak kebebasan berekspresi dengan menganggap kepemilikan objek tertentu dan pengumpulan dokumen sebagai tindakan terorisme. Petisi ini mencerminkan komitmen Vera Files dalam mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan sipil dan hak asasi manusia di Filipina.[13] Serangan terhadap Vera FilesPada Januari 2018, Vera Files mengalami serangan siber berupa Serangan kegagalan layanan (DDoS) yang berlangsung lama, yang dimulai sekitar 30 menit setelah mereka menerbitkan artikel tentang keuangan Presiden Rodrigo Duterte dan Wali Kota Sara Duterte.[14][15] Malacañang, istana kepresidenan, mengutuk serangan tersebut setelah kejadian tersebut.[16] Setelah pengumuman Facebook yang menyebutkan Vera Files sebagai mitra pemeriksa fakta pada April 2018, Vera Files, bersama dengan Rappler, menjadi sasaran serangan oleh kelompok pendukung Duterte, pemengaruh digital, dan sakat internet yang sejalan dengan pemerintahan Duterte.[17] Pada Desember 2021, Vera Files, bersama dengan ABS-CBN News dan Rappler, kembali menjadi target serangan DDoS yang tampaknya bermotif politik, kemungkinan terkait dengan pemilu nasional yang akan datang.[18][19] Layanan keamanan situs web Deflect.ca mendeteksi lalu lintas tidak biasa pada situs Vera Files, terutama pada halaman yang berhubungan dengan pemeriksaan fakta media sosial terkait dengan calon presiden Bongbong Marcos.[20] Selain Vera Files, sejumlah situs berita yang terlibat dalam inisiatif pemeriksaan fakta juga mengalami serangan DDoS, seperti Mindanao Gold Star Daily, Interaksyon, PressOne.PH, dan ABS-CBN News.[21] Situs seperti GMA News Online, CNN Philippines, Bulatlat, Kodao Productions, dan Pinoy Media Center juga menjadi sasaran serangan serupa.[22] Anggota Kongres Filipina menyerukan penyelidikan atas peningkatan serangan siber terhadap organisasi media ini.[23] Federasi Jurnalis Internasional juga mengutuk serangan ini dan meminta penyelidikan lebih lanjut.[24] Kemitraan dan afiliasiPada tahun 2017, Vera Files menjadi organisasi berita pertama di Filipina yang diakui sebagai penandatangan yang diverifikasi oleh International Fact-Checking Network (IFCN) di Poynter.[25][26][27] Istilah penandatangan yang diverifikasi merujuk pada organisasi yang telah memenuhi standar ketat IFCN, yang mencakup sikap non-partisan, adil, dan transparansi dalam hal sumber, pendanaan, serta metodologi mereka, selain memiliki kebijakan koreksi yang terbuka dan jujur. Dengan status ini, Vera Files diakui sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap prinsip-prinsip pemeriksaan fakta yang objektif dan dapat dipercaya.[28][29] Pada April 2018, perusahaan media sosial Facebook memilih Vera Files dan situs berita Rappler sebagai bagian dari program pemeriksaan fakta pihak ketiga di Filipina.[30][31][32] Program ini bertujuan untuk membantu Facebook menandai atau mengidentifikasi berita palsu yang dibagikan oleh pengguna di platform media sosialnya. Halaman Facebook yang sering membagikan berita palsu juga akan kurang muncul di feed berita pengguna. Vera Files mengumumkan bahwa program ini sesuai dengan kerangka tiga bagian Facebook untuk meningkatkan kualitas dan otentisitas cerita di News Feed.[31] Pada Februari 2019, Vera Files bergabung dengan Tsek.ph, konsorsium jurnalis dan akademisi pemeriksa fakta kolaboratif yang dipelopori oleh Universitas Filipina untuk melawan disinformasi.[33][34] Kemitraan ini juga melibatkan Universitas Ateneo de Manila]], Universitas De La Salle, ABS-CBN, Interaksyon, Philippine Star, Probe Productions, Radio World Broadcasting, dan Rappler.[35] Vera Files juga merupakan anggota Global Investigative Journalism Network dan digunakan oleh Google sebagai sumber informasi terpercaya untuk memverifikasi klaim di platform mereka.[17][36][37] Pada 2021, Vera Files bersama lebih dari 40 kelompok media dan 300 jurnalis meluncurkan komitmen untuk menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipercaya bagi pemilih Filipina menjelang pemilu nasional 2022.[38] Para penandatangan komitmen ini termasuk jurnalis komunitas dan independen, serta kepala Rappler Maria Ressa dan wakil presiden senior ABS-CBN News, Ma. Regina Reyes. Pada September 2022, Vera Files dan Taiwan FactCheck Center mengumumkan inisiatif kolaboratif untuk menangani disinformasi lintas negara.[38][39] Penghargaan Jurnalisme Chit EstellaPada tahun 2011, Vera Files mengumumkan pendirian Chit Estella Journalism Awards untuk mendukung nilai-nilai jurnalisme yang unggul dan berprinsip.[40][41][42] Pengumuman ini bertepatan dengan pembukaan pameran foto untuk menghormati Chit Estella di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Filipina. Selain itu, kegiatan maraton bertajuk Run for Road Safety, Justice for Chit Estella-Simbula juga digelar pada hari yang sama, diikuti oleh berbagai pihak termasuk teman-teman, keluarga, dan mahasiswa Estella.[40] Nominasi untuk penghargaan ini dibuka pada September 2012, dengan Ina Alleco Silverio dari Bulatlat dan Elizabeth Lolarga dari Philippine Daily Inquirer sebagai penerima penghargaan pertama pada Desember 2012.[41][43][44] Piala yang diberikan kepada para pemenang dirancang oleh mantan dekan Fakultas Seni Rupa Universitas Filipina, Neil Doloricon.[44] Setelah upacara penghargaan, mantan wakil rakyat Satur Ocampo menyampaikan kuliah memorial Chit Estella mengenai hak asasi manusia dan jurnalisme.[43] PublikasiPada tahun 2021, Vera Files menerbitkan Tatlong Kuwento para sa Batang Pilipino (Tiga Cerita untuk Anak-Anak Filipina) karya salah satu pendiri Vera Files, Chit Estella.[45][46] Ilustrasi buku ini dibuat oleh Jeanet Herbosana-Simbulan, sementara desain sampulnya dikerjakan oleh Fidel L. dela Torre.[45] Pada Februari 2022, Vera Files merilis sebuah buku komik yang bertujuan untuk melawan disinformasi terkait isu kesehatan di Filipina.[47] Lihat jugaReferensi
|