Telkom-3S
Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia.[1] Satelit geostasioner adalah satelit buatan yang ditempatkan pada posisi di atas khatulistiwa dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi.[2] Telkom-3S merupakan satelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012.[1][3] Satelit Telkom-3S merupakan satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3.[4] DeskripsiTelkom-3S akan dilengkapi dengan 24 transponder C-band, 8 sambungan transponder Extended C-band, dan 10 transponder Ku-band.[1] Transponder C-band akan mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, transponder sambungan C-band akan mencakup Indonesia dan Malaysia[1].[5] Sedangkan muatan Ku-band dikhususkan hanya untuk cakupan wilayah Indonesia[1].[5] Telkom-3S memiliki berat sekitar 3.500 kilogram dan memiliki masa aktif selama 15 tahun.[5] Pembuatan satelit Telkom-3S dikhususkan untuk melayani siaran televisi kualitas tinggi (High-Definition Television) dan layanan komunikasi GSM dan Internet.[5][1] PeluncuranTelkom-3S telah diluncurkan pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB[1] oleh perusahaan peluncur satelit milik Eropa, Arianespace. Peluncuran Telkom-3S menggunakan roket Ariane 5 ECA VA-235 dari Kourou, Guyana Perancis.[5] Untuk melakukan peluncuran ini, Telkom telah mengadakan tender perusahaan peluncur satelit yang dilaksanakan pada akhir 2013 dan menghasilkan Arianespace sebagai pemenangnya.[5] Telkom-3S akan menjadi satelit ketujuh dan menambah 6 satelit milik Indonesia lainnya, yaitu Indostar-2, Palapa D, Palapa C2, Telkom-1, Telkom-2, dan Garuda-1.[1] KontrakSatelit Telkom-3S dibangun atas kerjasama Telkom Indonesia dengan Thales Alenia Space.[1] Kontrak pengadaan satelit yang dilakukan antara Telkom dan Thales Alenia Space bernilai $ 199,7 juta yang ditandatangani pada Juli 2014.[4][3] Satelit pengganti Telkom-3Satelit Telkom-3S diluncurkan untuk menggantikan Satelit Telkom-3 yang hilang dan gagal mencapai orbit pada Agustus 2017 karena kesalahan roket proton Rusia.[4] Telkom-3 merupakan satelit yang dibangun oleh ISS-Reshetnev Rusia dengan perangkat komunikasi yang dibuat oleh Thales Alenia Space.[3] Satelit Telkom-3, diplot memiliki 42 transponder.[3] Namun, satelit itu hilang sehingga Telkom menggantinya dengan menyewa transponder dari GE-SAT (Amerika Serikat), APSTAR (Hong Kong), dan JCSAT milik Jepang.[3] Hampir seluruh saluran televisi di Indonesia termasuk antv, Trans TV dan Trans7 pindah ke Telkom-4 (Merah Putih) pada Januari-Februari 2019. Layanan satelitPengguna LayananPengguna layanan Telkom-3S antara lain:[6] Televisi
Referensi
Pranala luar |