Sesayap, Tana Tidung
Sesayap adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia dengan ibu kota di Tideng Pale, yang baru disahkan kepindahannya dari Kabupaten Bulungan pada tanggal 17 Juli 2007 dalam Sidang Paripurna DPR RI tentang pembentukan Kabupaten Tana Tidung. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 393,92 km² dengan populasi ditahun 2020 berjumlah 10.071 jiwa, dan kepadatan 25,57 jiwa/km².[1] Batas wilayahBatas-batas wilayah kecamatan Sesayap adalah sebagai berikut:
TopografiKondisi wilayah Sesayap sebagian besarnya merupakan dataran bergelombang mencapai 65%, berbukit 25%, dan bergunung mencapai 10%. DemografiSukuPenduduk asli kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara ialah suku Tidung dan suku Dayak, termasuk di kecamatan Sesayap dan juga desa ini. Ada juga suku lain yang berasal dari luar Kalimantan, seperti suku Jawa, Toraja, Bugis, Makassar, dan suku lainnya.[2] AgamaKecamatan Sesayap memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat (SARA). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Tana Tidung tahun 2020 mencatat data keberagaman keagamaan di kecamatan Sesayap. Adapun persentasi keagamaan di desa Tideng Pale, yakni; pemeluk agama Islam sebanayak 79,42%, kemudian Kekristenan sebanyak 20,23% (Protestan 13,45% dan Katolik 6,78%), Budha 0,31% dan Hindu 0,04%.[1] Mata pencaharianMasyarakat yang berdiam di wilayah Kecamatan Sesayap juga cukup beragam, mengingat wilayah kecamatan ini merupakan salah satu yang akan diproyeksikan sebagai salah satu tujuan transmigrasi. Kecamatan ini juga pernah menjadi pusat kegiatan beberapa perusahaan besar perkayuan, seperti PT Inhutani, PT Adindo dan lainnya yang cukup banyak merekrut karyawan dengan berbagai keahlian. Sehingga untuk memenuhinya, perlu didatangkan pegawai yang berasal dari luar daerah sesuai bidang keahlian yang tidak dimiliki daerah ini. Oleh sebab itu masyarakatnya pun menjadi cukup heterogen, terdiri dari beragam suku dari keragaman masyarakat dan budaya yang datang dan berasimilasi dan masyarakat asli di wilayah ini. Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, dan sebahagian merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru, bidan, kemudian TNI/Polisi, petani, pedagang, buruh dan pekerjaan lainnya.[1] PendidikanSedangkan jumlah sarana pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Akses dari ibu kotaAksesibilitas ibu kota Kecamatan ke desa-desa dalam wilayah Kecamatan Sesayap dapat ditempuh melalui jalur transportasi darat dan yang lainnya menggunakan transportasi sungai. Medan yang variatif ini disebabkan oleh sebagian wilayah Kecamatan Sesayap, terutama pada daratan dengan wilayah yang bergunung-gunung. Akses transportasi melalui sungai diakomodasi dengan longboat reguler yang melayani penumpang dari Pulau Tarakan menuju Kecamatan Sesayap dan dari Kabupaten Malinau. Selain long boat, aksesabilitas melalui sungai juga dilayani oleh speed boat-speed boat non reguler. Untuk jalur darat saat ini masih kesulitan alat transportasi yang secara reguler melayani masyarakat. Namun untuk masyarakat, dapat menempuhnya dengan menggunakan sepeda motor dengan waktu tempuh jarak terjauh 2,5 jam perjalanan, sedang yang terdekat dengan waktu tempuh 15 menit. Sedangkan untuk perjalanan yang ditempuh menggunakan jalur sungai menuju desa terjauh dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam perjalanan menggungkan ketinting, mengingat alur sungainya kecil, berbatu dan pada musim kemarau airnya lebih dangkal. Desa dan kelurahan di Sesayap
Komoditi khas
Objek Wisata
Sumber daya alam
Referensi
|