Sejarah India

Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM, Mahavira dan Gautama Buddha lahir.

Sebagian besar anak benua India ditaklukkan oleh Kekaisaran Maurya selama abad ke-4 dan ke-3 SM. Sejak abad ke-3 SM dan seterusnya, sastra Prakrit dan Pali di utara dan sastra Sangam Tamil di India selatan mulai berkembang. Baja Wootz berasal dari India selatan pada abad ke-3 SM dan diekspor ke luar negeri. Selama periode Klasik, berbagai bagian India diperintah oleh banyak dinasti selama 1.500 tahun berikutnya, di antaranya Kekaisaran Gupta. Periode ini, ajaran Hindu mengalami kebangkitan agama dan intelektual, dikenal secara klasik sebagai "Zaman Keemasan India". Selama periode ini, aspek peradaban, administrasi, budaya, dan agama India (Hindu dan Budha) menyebar ke sebagian besar Asia, sementara kerajaan di India selatan memiliki hubungan bisnis maritim dengan Timur Tengah dan Mediterania. Pengaruh budaya India tersebar di banyak bagian Asia Tenggara, yang menyebabkan berdirinya kerajaan terindianisasi di Asia Tenggara (India Raya).

Pada abad ke-7 dan ke-11 muncul Negara Tripartit yang berpusat di Kannauj yang berlangsung selama lebih dari dua abad yaitu Dinasti Pala, Dinasti Rashtrakuta, dan Dinasti Gurjara-Pratihara. India Selatan teradi kebangkitan berbagai kekaisaran sejak dari pertengahan abad ke-5, terutama Dinasti Chalukya, Dinasti Chola, Pallava, Chera, Pandyan, dan Chalukya Barat. Dinasti Chola menajadi kekaisaran kuat, menaklukkan selatan India dan berhasil menginvasi Asia Tenggara, Sri Lanka, Maladewa, dan Benggala pada abad ke-11. Pada periode awal abad pertengahan, matematika India, termasuk angka Hindu kelak memengaruhi perkembangan matematika dan astronomi di dunia Arab.

Islam tiba di negara ini pada tahun 712 CE. Penaklukan Islam membuat terobosan terbatas ke Afghanistan dan Sindh modern sejak abad ke-8, diikuti oleh invasi Mahmud Ghazni. Kesultanan Delhi didirikan pada 1206 Masehi oleh bangsa Turki yang memerintah bagian utama dari anak benua India utara pada abad ke-14 awal, tapi menurun pada abad ke-14 akhir, dan kemudian munculnya kesultanan Dekkan. Kesultanan Bengal yang kaya juga muncul sebagai kekuatan global utama dunia, yang berlangsung selama tiga abad.[1] Periode ini juga menyaksikan munculnya beberapa negara Hindu yang kuat, seperti Kekaisaran Vijayanagara dan Negara Mewar di Rajput.

Abad ke-15 munculnya Sikhisme. Periode modern awal dimulai pada abad ke-16, ketika Kekaisaran Mughall menaklukkan sebagian besar anak benua India, menandakan proto-industrialisasi, menjadi ekonomi global dan kekuatan manufaktur terbesar, dengan PDB nominal yang bernilai seperempat PDB dunia, lebih tinggi dari kombinasi PDB Eropa.[2][3][4] Mughal mengalami penurunan bertahap pada awal abad ke-18, yang memberikan kesempatan bagi Maratha, Sikh, Mysore, Nizam, dan Nawab dari Bengal untuk melakukan kontrol atas wilayah besar di anak benua India.[5][6]

Pembantaian Sikh tahun 1762 terjadi di bawah pemerintah yang bermarkas di Lahore untuk membinasakan Sikh, di mana 30.000 orang Sikh terbunuh. Pembantaian serupa kembali terjadi pada tahun 1746.

Dari pertengahan abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19, sebagian besar wilayah India secara bertahap dianeksasi oleh East India Company, sebuah perusahaan dagang yang bertindak sebagai kekuatan berdaulat atas nama pemerintah Inggris. Ketidakpuasan terhadap aturan perusahaan di India menyebabkan Pemberontakan India tahun 1857, yang mengguncang bagian utara dan tengah India, dan menyebabkan pembubaran perusahaan. India kemudian diperintah langsung oleh Mahkota Britania , dalam bentuk Kemaharajaan Britania. Setelah Perang Dunia I, perjuangan nasional untuk kemerdekaan diluncurkan oleh Kongres Nasional India, yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi. Kemudian, Liga Muslim Seluruh India akan mengadvokasi negara bagian mayoritas Muslim yang terpisah. Kerajaan India Britania dibagi pada Agustus 1947 menjadi Dominion India dan Dominion Pakistan, masing-masing memperoleh kemerdekaannya.

Pada tanggal 15 Agustus 1947, India merdeka dari Britania Raya dan Nehru terpilih sebagai Perdana Menteri India yang pertama.

Pranala luar

  1. ^ Richard M. Eaton (31 July 1996). The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204-1760. University of California Press. hlm. 64–. ISBN 978-0-520-20507-9. 
  2. ^ Parthasarathi, Prasannan (2011), Why Europe Grew Rich and Asia Did Not: Global Economic Divergence, 1600–1850, Cambridge University Press, hlm. 39–45, ISBN 978-1-139-49889-0 
  3. ^ Maddison, Angus (2003): Development Centre Studies The World Economy Historical Statistics: Historical Statistics, OECD Publishing, ISBN 9264104143, pp. 259–261
  4. ^ Lawrence E. Harrison, Peter L. Berger (2006). Developing cultures: case studies. Routledge. hlm. 158. ISBN 978-0415952798. 
  5. ^ Ian Copland; Ian Mabbett; Asim Roy; et al. (2012). A History of State and Religion in India. Routledge. hlm. 161. 
  6. ^ History of Mysore Under Hyder Ali and Tippoo Sultan by Joseph Michaud p. 143
Kembali kehalaman sebelumnya