Regent Hotels & Resorts
Regent Hotels & Resorts adalah jaringan hotel mewah yang didirikan pada tahun 1970 oleh Robert H. Burns. Awalnya berkantor pusat di Hong Kong, Regent terkenal karena menjadi jaringan hotel berkelas internasional pertama yang berasal dari Asia, dan properti-propertinya umumnya berlokasi di berbagai tempat di Asia. Setelah beberapa kali berpindah tangan, hak cipta atas nama Regent saat ini dipegang oleh IHG Hotels & Resorts, perusahaan perhotelan dari Britania Raya, melalui kerja sama dengan Silks Hotel Group (sebelumnya Formosa International Hotels Corporation).[2] SejarahCikal bakal Regent berawal dari kerja sama antara Tokyu Hotels dan Robert H. Burns dari Amerika Serikat, yang ditekan pada tahun 1970. Dengan markas mereka di Hong Kong, visi Regent adalah untuk mengembangkan jaringan hotel mewah yang bercirikan Asia, mengingat pasar hotel mewah pada saat itu didominasi oleh perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika Utara. Selain Burns, tokoh-tokoh kunci Regent termasuk Georg Rafael asal Jerman dan Adrian Zecha asal Indonesia. Rafael dan Zecha mengundurkan diri dari Regent pada tahun 1980-an dan mendirikan jaringan Rafael Hotels yang nantinya dibeli oleh Mandarin Oriental Hotel Group pada tahun 2000. Zecha juga kelak dikenal sebagai bapak pendiri Aman Resorts dan GHM (General Hotel Management).[3][2][4] Regent membuka properti andalan mereka, The Regent Hong Kong, pada tahun 1980. Hotel tersebut langsung saja mendapatkan pujian dan pernah beberapa kali dinobatkan sebagai "hotel terbaik di dunia".[5] Mereka juga merenovasi Beverly Wilshire Hotel menjadi hotel mewah dan mulai mengelolanya sebagai cabang Regent per tahun 1985. Hotel tersebut dikenal oleh khalayak umum sebagai latar tempat Pretty Woman, film komedi romantis tersukses pada zamannya.[6] Salah satu kontribusi Regent dalam dunia hotel internasional adalah five-fixture bathroom (kamar mandi dengan lima pipa saluran air, yakni dua wastafel, jamban, bak mandi, dan pancuran) yang saat ini lazim ditemukan di hotel-hotel mewah. Mereka juga mempelopori all-villa resort (konsep sanggraloka dengan kamar tamu khusus vila).[7] Pada tahun 1986, EIE International membeli 35% saham Regent. Ketika Burns hendak menjual sisa sahamnya enam tahun kemudian, EIE menyatakan hak right of first refusal (ROFR) untuk mengakuisisi keseluruhan saham Regent yang langsung mereka jual kepada Four Seasons Hotels and Resorts, sebuah perusahaan hotel mewah asal Kanada.[8] Di bawah Four Seasons, beberapa properti Regent yang sedang dibangun, seperti The Regent Istanbul dan The Regent Bali, dibuka dengan nama Four Seasons, sementara sisanya, seperti The Regent Jakarta dan The Regent Chiang Mai, tetap mengibarkan bendera Regent, namun dengan tajuk "a Four Seasons Hotel". Opsi kedua juga diambil oleh properti-properti Regent yang sudah berdiri saat akuisisi berlangsung.[9] Pada tahun 1998, Carlson membeli hak cipta atas nama Regent, dengan rencana untuk membangkitkan kembali jaringan tersebut.[10] Pada tahun 2006, Carlson mengganti nama Radisson Seven Seas Cruises, anak usaha mereka yang mengelola kapal pesiar, menjadi Regent Seven Seas Cruises.[11] Usaha tersebut dijual kepada Apollo Management pada tahun 2008 dan saat ini berstatus sebagai perusahaan sendiri dari Regent Hotels.[12] Pada tahun 2010, Carlson menjual Regent Hotels kepada Formosa International Hotels (FIH), pemilik The Regent Taipei, properti tertua yang masih menyandang nama Regent sekarang. Melanjutkan upaya Carlson untuk membangkitkan kembali citra Regent, FIH menunjuk Burns sebagai Ketua Eksekutif dan Ralf Ohletz sebagai Presiden. Ohletz, pengusaha hotel asal Jerman, sebelumnya telah bekerja sama dengan Zecha untuk mendirikan GHM.[13] Pada tahun 2018, IHG Hotels & Resorts mengumumkan bahwa mereka telah membeli 51% saham Regent Hotels seharga US$39 juta. Rencana mereka adalah untuk meningkatkan jumlah properti Regent dari semula 6 menjadi 40.[14] Properti andalan mereka adalah Regent Hong Kong, yang sempat mengibarkan bendera InterContinental Hotels & Resorts antara tahun 2001 dan 2020.[15] Sesuai dengan nota kesepakatan, IHG diberikan hak untuk membeli sisa saham Regent pada tahun 2026.[16] Di bawah IHG, Regent diposisikan sebagai merek hotel termewah mereka.[17] Properti
Catatan kaki
Rujukan
Pranala luar |