Psamtik I
Psamtik I (juga dieja Psammeticus atau Psammetichus, dalam bahasa Yunani: Ψαμμήτιχος), adalah firaun Mesir Kuno pada masa dinasti keduapuluh enam Mesir atau dinasti Sais. Psamtik adalah putra dari Nekho I yang meninggal pada tahun 664 SM saat raja Kush Tantamani mencoba merebut Mesir Hilir dari Asiria. Prenomennya, Wah-Ib-Re, berarti "Teguhlah Hati Re."[3] Sebagai seorang firaun, ia berhasil menyatukan kembali Mesir pada tahun kesembilan kekuasaannya dengan ditundukannya Thebes pada bulan Maret 656 SM. Berkat kemenangannya tersebut, sisa-sisa terakhir Nubia dari dinasti keduapuluh lima Mesir telah dihancurkan. Kemudian, Psamtik I menyerang pangeran lokal yang menolak penyatuan kembali Mesir dan mengusir penyerang dari Libya. Selain itu, ia berhasil memerdekakan Mesir dari Asyur dan menyejahterakan kembali negerinya. Psamtik I juga membina hubungan yang baik dengan Yunani dan mengajak orang-orang Yunani untuk menetap di Mesir sebagai tentara. Istri utama Psamtik adalah Mehtenweskhet. Dari pernikahan mereka, lahirlah Nekho II, Merneith, dan Nitocris I. ReferensiArtikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
|