Penyensoran
Sensor adalah bentuk pembatasan terhadap suatu bentuk wacana, komunikasi, atau penyampaian informasi tertentu. Tindakan penyensoran umumnya dilakukan bila materi yang disensor tersebut dianggap dapat menimbulkan pertentangan, berbahaya, sensitif, atau tidak diterima oleh kalangan tertentu. Pemberian sensor dapat dilakukan oleh pemerintah, badan swasta, atau badan sensor khusus. AlasanAlasan melakukan penyensoran berbeda-beda terhadap jenis-jenis informasi yang disensor:
Sensor politikSensor ketat terjadi di Blok Timur.[3] Di blok itu berbagai kementerian kebudayaan menerapkan kendali yang ketat terhadap para pengarang mereka.[4] Produk-produk budaya di sana mencerminkan kebutuhan propaganda negaranya.[4] Sensor yang disetujui partai itu dilakukan secara ketat di awal-awal tahun.[5] Pada periode Stalinis, bahkan prakiraan cuaca diubah jika mereka punya keyakinan berlebihan bahwa matahari tak mungkin bersinar May Day.[5] Di bawah pemerintahan Nicolae Ceauşescu di Romania, laporan cuaca diotak-atik sehingga suhu udara tidak terlihat naik atau turun dari angka-angka yang menetapkan suatu kerja harus berhenti.[5] Jurnalisme independen tidak muncul di Uni Soviet hingga Mikhail Gorbachev menjadi pemimpinnya; semua pemberitaan diatur oleh Partai Komunis atau organisasi terkait. Pravda, surat kabar terkuat di Uni Soviet, memegang monopoli. Surat kabar asing hanya tersedia jika ia diterbitkan oleh Partai-partai Komunis yang brsimpati kepada Uni Soviet. Pemilikan dan penggunaan mesin fotokopi dikontrol secara ketat untuk menahan produksi dan distribusi samizdat, majalah dan buku-buku ilegal yang diterbitkan sendiri(self-publishing). Bahkan pemilikan satu manuskrip samizdat manuscript seprti buku karya Andrei Sinyavsky menjadi kejahatan serius yang membuat KGB campur tangan. Tempat bagi karya-karya yang tak disukai pemerintah adalah penerbitan di luar negeri. Penyensoran di Cina, yang melanggengkan kekuasaan Komunis di bidang politik, jika bukan di bidang ekonomi, melibatkan 30.000 "polisi Internet" untuk memantau Internet dan mesin pencaripopular semacam Google dan Yahoo. Irak di bawah rezim Partai Baath Saddam Hussein punya teknik yang sama dalam menyensor pers seperti Romania pada masa Nicolae Ceauşescu. Media Kuba dioperasikan di bawah pengawasan Departemen Orientasi Revolusi Partai Komunis Kuba, yang "mengembangkan dan mengkoordinasikan strategi-strategi propaganda".[6] Tersambung ke Internet adalah ilegal.[7] Kritik dari Kampanye reformasi keuangan di Amerika Serikat mengklaim bahwa reformasi ini menerapkan pembatasan-pembatasan yang meluas terhadap kebebasan politik.[8][9] Penyensoran terhadap rahasia negaraPada masa perang, penyensoran eksplisit dilakukan untuk mencegah lepasnya informasi yang mungkin berguna bagi musuh. Biasanya tindakan ini termasuk menjaga waktu atau lokasi rahasia, atau menunda keluarnya informasi (misal, sasaran operasi) hingga dia tak mungkin digunakan pasukan musuh. Selama Perang Dunia I, surat-surat yang ditulis tentara Inggris harus melalui penyensoran. Biasanya para perwira memberi tinta hitam atau mencoret apapun yang mungkin mengungkap rahasia operasi sebelum surat dikirim. Contoh kebijakan "pembersihan informasi" ini ada di Uni Soviet pada masa Joseph Stalin, yang secara terbuka menggunakan foto-foto yang sering menghapus orang-orang yang Stalin tak suka untuk dieksekusi. Penyensoran sering pula dilakukan untuk membantu pejabat atau menjaga individu dari penculikan karena perhatian dan peliputan media atas korban itu kadang kala dianggap tak menolong.[10][11] Catatan kaki
Lihat pulaDaftar pustaka
|