Jalur kereta api Jatibarang–Karangampel |
---|
|
Jenis | Lintas cabang |
---|
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
---|
Status | Tidak beroperasi |
---|
Terminus | Stasiun Jatibarang Stasiun Karangampel |
---|
Stasiun | 8 |
---|
|
Dibangun oleh | Staatsspoorwegen |
---|
Legalitas pembangunan | Wet 28 Februari 1920 Staatblad No.150 |
---|
Dibuka | 1 Mei 1926 |
---|
Ditutup | 1 Oktober 1932 |
---|
Pemilik |
|
---|
Karakteristik lintas | Lintas datar |
---|
|
Panjang rel | 18 km |
---|
Lebar sepur | 1067 |
---|
Jalur kereta api Jatibarang–Karangampel adalah salah satu dari jalur kereta api nonaktif di Jawa Barat yang berada di wilyah Daerah Operasi III Cirebon. Setelah Staatsspoorwegen sukses membangun percabagan Jatibarang–Indramayu, pada tahun 1925 dengan dasar hukum Wet 28 Februari 1920 Staatblad No.150 dari pemerintah Hindia-Belanda, maka dilanjutkannya proses pembangunan cabang menuju Karangampel, pembangunan jalur dengan panjang rel 18 kilometer ini selesai dan dibuka pada tanggal 1 Mei 1926.[1][2]
Selang beberapa tahun pengoperasinnya, jalur ini ditutup oleh Staatsspoorwegen per 1 Oktober 1932 sebagai akibat dari krisis depresi besar.[3]
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
Daftar stasiun
Nomor |
Nama stasiun |
Singkatan |
Alamat |
Letak |
Ketinggian |
Status |
Foto
|
Lintas - Jatibarang–Karangampel
|
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1926 oleh Staatsspoorwegen Ditutup pada 1932 Termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon
|
0919 |
Jatibarang |
JTB |
Jalan Mayor Sangun |
km 0+000 lintas Jatibarang-Karangampel km 179+120 lintas Jakarta–Jatinegara–Cikampek–Cirebon Prujakan–Prupuk–Purwokerto–Kroya km 0+000 lintas Jatibarang–Indramayu |
+8 M |
Beroperasi |
|
- |
Majasih |
MJS |
|
km ? |
|
Tidak beroperasi |
|
- |
Gadingan |
GAD |
|
km 1+617 |
|
Tidak beroperasi |
|
- |
Juntikebon |
JTK |
|
km ? |
|
Tidak beroperasi |
|
- |
Mundu |
MDU |
|
km ? |
|
Tidak beroperasi |
|
- |
Karangampel |
KRP |
|
km 18+123 |
|
Tidak beroperasi |
|
Keterangan:
- Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
- Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
- Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.
Referensi:
- Stasiun aktif: [4]
- Stasiun nonaktif: [5][6]
- Pengidentifikasi stasiun: [7]
- Penomoran lintas:
- Tanggal pembukaan jalur: [8]:106-124
|
Referensi