Jak TV
Jak TV adalah sebuah stasiun televisi swasta lokal di Indonesia yang memfokuskan siarannya di wilayah Jabodetabek. Stasiun televisi yang dimiliki oleh MahakaX ini menargetkan penonton primer berusia 30 tahun keatas dan penonton sekunder berusia 20 tahun keatas. Jak TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran ujicoba pada tanggal 31 Oktober 2004, pukul 19.00 WIB di Jakarta. Saat ini, program Jak TV lebih difokuskan pada pemberitaan gelar wicara. Mulai Agustus 2018, Jak TV mengudara selama 24 jam sehari. Kini slogan dan tagline Jak TV adalah Dari Jakarta Untuk Indonesia. Jak TV terkenal dengan acara berita yang bernama Newsrooom (sebelumnya bernama Ada Apa Berita dan Ada Berita). SejarahJak TV berada di bawah pengelolaan PT Danapati Abinaya Investama, yang didirikan pada 1 April 1998,[3] dan izin siarannya didapat pada 2002.[4] Sedangkan untuk Jak TV sendiri, baru didirikan pada 28 Oktober 2004, dengan sahamnya dimiliki oleh PT Abdi Bangsa Tbk dan PT Electronic City Indonesia (yang dimiliki oleh Artha Graha), bermodalkan Rp 150 miliar dan 70 karyawan. Siaran Jak TV pertama kali muncul dalam bentuk siaran percobaan pada 31 Oktober 2004, selama 2 jam (17.00-19.00 WIB) pada kanal 55 UHF dari Meruya, Jakarta Barat. Programnya mulai disiarkan pada 8 Januari 2005, dan di tanggal 16 Maret 2005 Jak TV mulai bersiaran selama 18 jam dengan beberapa program mulai dari C Music, berbagai program current affairs, majalah berita, termasuk dari divisi pemberitaan yang menyajikan program "Bandar Jakarta", "Jakarta Today", "Delite" dan "Jakartana".[5][6] Tanggal 8 Oktober 2005, gedung dan studio Jak TV di kawasan SCBD diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso,[7] yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi stasiun televisi ini. Sebulan kemudian, di tanggal 16 November 2005, Jak TV mendapat penghargaan dari UNICEF dan WHO sebagai media televisi yang selalu mensosialisasikan bahaya polio di Indonesia dan cara penanggulangannya secara berkala. Dalam perkembangannya, Jak TV kemudian menjalin kerjasama dengan JPMC (milik Grup Jawa Pos). Di bawah JPMC, gaya siaran dan acara Jak TV pun diubah, dari yang awalnya berbasis nuansa metropolitan, citranya seperti televisi nasional dan mengandalkan banyak program impor luar negeri menjadi seperti televisi lokal daerah lainnya: banyak mengandalkan infomersial dalam bentuk belanja rumah (home shopping) ditambah promosi pengobatan alternatif, yang masih dipertahankan sampai sekarang. Meskipun ini berarti penurunan kualitas tayangannya, namun dirasa hal tersebut bisa meningkatkan keuangan dari stasiun televisi ini.[8] Walaupun demikian, Jak TV sesungguhnya masih mempertahankan beberapa program lainnya, terutama berita dan sempat juga menyiarkan olahraga, seperti NBA. Kerjasama dengan JPMC kemudian dihentikan pada 2008, dan di tahun yang sama, City TV Network yang merupakan sinergi televisi lokal Indonesia yang dikoordinasi oleh Jak TV sejak 2000-an,[9] terus dikembangkan. Mulai 29 April 2010 juga,[10] Jak TV resmi mengganti logonya, yang didominasi oleh warna merah, hijau, biru, dan kuning di dalam bentuk bola yang melambangkan dinamis dan fokus. Slogan my city, my tv digunakan sampai tahun 2015. Dan pada tanggal 30 Oktober 2010, Jak TV menggelar "Fun Walk 5K" dalam rangka perayaan HUT Jak tv ke-5 yang diisi pula dengan deklarasi Damai Jakartaku diikuti oleh 4000 peserta. Kemudian, selai menyabet rekor MURI atas Kentongan Perdamaian dalam rangka HUT Jak TV ke-6 yang diikuti oleh 6.326 peserta pada tanggal 30 Oktober 2011, Jak TV juga mendapat Adikarya Wisata dari Departemen Disparbud DKI Jakarta sebagai televisi lokal terbaik yang berkontribusi penuh terhadap pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta pada tanggal 4 Desember 2012. Pada tanggal 19 Agustus 2011, Kominfo memberikan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Televisi PT Danapati Abinaya Investama melalui surat bernomor 373/KEP/M.KOMINFO/08/2011. Jak TV bisa diakses lebih dari 50 televisi berlangganan skala besar dan sedang yang bersiaran di Indonesia hingga Asia Pasifik. Sejak tanggal 1 Januari 2018, Jak TV mengganti logonya untuk yang kedua kali tetapi hanya dalam bentuk tulisan sederhana saja. Mulai pertengahan November 2021, kantor pusat Jak TV berpindah ke Jalan KH Abdullah Syafei No. 30, Tebet, Jakarta Selatan.[2] Kemudian gedung dan studio lama Jak TV digusur untuk pembangunan apartemen di sana.[butuh rujukan] Pada 31 Mei 2022, Jak TV melakukan analog switch-off secara mandiri mulai saat itu.[butuh rujukan] IdentitasLogoLogo Jak TV awalnya menggunakan bentuk lingkaran warna biru muda dan cahaya putih serta tulisan huruf "J" sangat besar di sebelah kiri, kata "AK" huruf tebal dan kata "TV" huruf lebih tipis juga diberi garis bawah dan dijadikan bergaya JAK|TV dengan jenis font Futura di tengahnya. Logo ini digunakan dari 16 Maret 2005 sampai 28 April 2010. Selain logo, Jak TV mempunyai sebuah slogan disebut "my city, my tv" artinya dalam kata bahasa Inggris: Kota Saya, TV Saya. Tujuh tahun kemudian, Jak TV hadirkan ganti logo dengan simbol berbentuk lingkaran warna kuning, merah, biru dan hijau serta digayakan kata Jak tv dengan jenis font Helvetica yang tipis dari sebelah kanan digunakan tanggal 29 April 2010 hingga 31 Desember 2017. Pada tanggal 1 Januari 2015, logo Jak TV mengubah warna menjadi putih dan abu-abu digunakan saat on-air dan jeda iklan/komersial. Apapun keadaan logo dengan simbol ini memiliki warna tersebut diantaranya:
Pada tanggal 1 Januari 2018 dalam perayaan tahun baru Masehi, Logo Jak TV berganti logo lagi menjadi teks dan digayakan JAKTV dengan huruf besar semua dengan jenis font Gotham Ultra. Slogan utama
Slogan spesial HUT
Program acaraBerita
Hiburan
Gaya hidup
Kesehatan
Musik
Olahraga
Religi
Shopping
Acara yang pernah ditayangkan
Referensi
Pranala luar |