Indofood CBP
Indofood CBP Sukses Makmur adalah anak usaha Indofood Sukses Makmur yang bergerak di bidang produksi barang konsumen yang bergerak cepat. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, dan untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki puluhan pabrik yang tersebar di Indonesia, Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, Serbia, dan Ghana.[1][2] SejarahSejarah perusahaan ini dapat ditarik pada tahun 1982, ketika Grup Salim melahirkan mi instan pertamanya, yaitu Sarimi. Kemudian, mereka mengeluarkan beberapa produk konsumer seperti makanan khusus dan nutrisi (1985), makanan ringan (1990) dan penyedap makanan (1991). Bisnis ini, yang awalnya ada dalam perusahaan-perusahaan terpisah, sejak 1994 dikonsolidasikan dalam wadah Indofood dan dikembangkan sebagai divisi Grup Consumer Branded Products (CBP). Dinamakan CBP karena memang produknya merupakan barang-barang yang dijual langsung ke konsumen (barang jadi). Pada tahun 2008, Grup CBP mulai memproduksi olahan susu dengan mengakuisisi Drayton Pte. Ltd. yang memegang mayoritas saham PT Indolakto. Pada 2 September 2009, PT Indofood CBP Sukses Makmur didirikan sebagai pemisahan (spin off) dari bisnis CBP PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang memegang industri makanan dan minuman (bisnis utama Indofood) selama ini. Diharapkan dengan proses ini mampu menimbulkan efisiensi dan terjadi integrasi sehingga mampu mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik. Awalnya, bisnis ICBP hanya berupa produksi mi instan INDF (Indomie, Sarimi, Supermi, dll) yang dialihkan pada 30 September 2009, dan mulai beroperasi efektif pada 1 Oktober 2009.[3] Lalu, cakupan bisnis ICBP diperluas dengan penyatuan 4 anak perusahaan INDF ke dalam ICBP: PT Indosentra Pelangi (pabrik bumbu dan saus), PT Gizindo Primanusantara (pabrik makanan bayi), PT Indobiskuit Mandiri Makmur (pabrik biskuit), dan PT Ciptakemas Abadi (pabrik kemasan). Total biaya merger adalah Rp 466 miliar dan merger ini tuntas pada 31 Desember 2009.[4][5] Dengan merger ini, tuntas pula integrasi perusahaan makanan Indofood yang awalnya ada 5 divisi menjadi hanya satu.[6] Kemudian, anak-anak perusahaan Indofood Sukses Makmur yang bergerak di bidang produksi makanan juga diserahkan sebagai anak usaha ICBP: Indofood Fritolay Makmur, Drayton Pte. Ltd., PT Surya Rengo Containers, Nestle Indofood Citarasa Indonesia, dan Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. Selanjutnya, di tanggal 7 Oktober 2010, perusahaan ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan harga IPO sebesar Rp 5.395/saham. Dalam pencatatan ini, ICBP melepas 20% sahamnya ke publik, dan dana yang berhasil diraih adalah Rp 6 triliun.[7] Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai memproduksi minuman dan membeli PT Pepsi-Cola Indobeverages dengan harga Rp 340 milyar bersama Asahi.[8] Pada tahun 2014, perusahaan ini berekspansi ke bisnis AMDK dengan mengakuisisi merek Club, serta mengembangkan bisnis olahan susunya dengan mengakuisisi merek Milkuat yang dimiliki oleh PT Danone Dairy Indonesia pada tanggal 21 November 2014[9] Pada bulan Desember 2017, perusahaan ini membeli saham PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) yang dipegang oleh Asahi.[10] Nama kedua perusahaan tersebut pun diubah menjadi PT Indofood Anugerah Sukses Barokah dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur. Pada tanggal 29 Juni 2018, PT IASB bergabung ke dalam PT AIBM. Pada tanggal 3 November 2018, perusahaan ini membeli saham PT Nestle Indofood Citrarasa Indonesia yang dipegang oleh Nestlé.[11] Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi PT Nugraha Indah Citarasa Indonesia. Pada akhir 2019, perusahaan ini menghentikan produski biskuit. Pada tahun 2020, perusahaan ini mengakuisisi seluruh saham Pinehill Company Ltd, sebuah produsen mi instan yang memiliki pabrik di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, Serbia, dan Ghana.[1][2][12] Pada tanggal 17 Februari 2021, perusahaan ini mengakuisisi saham PT Indofood Fritolay Makmur yang dipegang oleh Frito-Lay (PepsiCo) dengan harga Rp 494 miliar. Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi PT Indofood Fortuna Makmur.[13] Anak usahaUtama
Perusahaan patunganHingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki empat perusahaan patungan, yakni:
Produk/MerekHingga tahun 2023, perusahaan ini menjual produknya dengan sejumlah merek, yakni[1]:
Penghargaan
Referensi
Pranala luar |