Hubungan Amerika Serikat dengan India
Hubungan Amerika Serikat dengan India (atau hubungan Indo-Amerika) merupakan hubungan Internasional antara Republik India dan Amerika Serikat. Tokoh terkemuka gerakan kebebasan di India memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat; yang berlanjut setelah kemerdekaan India dari Britania Raya pada tahun 1947. Amerika Serikat menjadikan Pakistan sebagai organisasi Pusat Perjanjian (CENTO) pada tahun 1954. Sementara India membina hubungan strategis dan militer dengan Uni Soviet; untuk melawan Pakistan-Amerika Serikat.[1] Pada tahun 1961, India menjadi anggota pendiri Gerakan Non-Blok dalam menghindari keterlibatan permainan kekuasaan di Perang Dingin; antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dukungan pemerintah Nixon untuk Pakistan selama Perang Indo-Pakistan pada tahun 1971 mempengaruhi hubungan keduanya hingga pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991. Kebijakan luar negeri India tahun 1990-an, disesuaikan dengan dunia unipolar; dan menjadikan India memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat. Pada abad ke-21, kebijakan luar negeri India berusaha memanfaatkan otonomi strategis dalam melindungi hak-hak kedaulatan, serta mempromosikan kepentingan nasional di dunia multi-kutub.[2][3][4] Di bawah Presiden Bush dan Obama, Amerika Serikat telah menunjukkan akomodasi bagi kepentingan nasional India, serta menyatakan keprihatinan yang luar biasa.[5] Karakter unik dari hubungan ini adalah bahwa Amerika Serikat adalah negara demokrasi tertua di dunia, sementara India adalah negara demokrasi terbesar di dunia.[6] Meningkatnya perdagangan dan investasi bilateral, kerja sama dalam keamanan global, masuknya India dalam pengambilan keputusan tentang isu tata kelola global (Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa), meningkatnya perwakilan di forum perdagangan dan investasi (Bank Dunia, IMF, APEC), masuknya ke rezim kontrol ekspor multilateral (Kelompok Pemasok Nuklir, MTCR, Wassenaar Arrangement, Australia Group) dan ikut sertanya dalam joint-manufacturing melalui pengaturan 'technology-sharing' telah menjadi tonggak penting dan pengukuran kecepatan dan kemajuan di jalur menuju hubungan AS-India yang lebih dekat.[7][8] Pada tahun 2016, India dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepakatan Pertukaran Logistik[9][10][11] dan India dinyatakan sebagai Mitra Pertahanan Utama Amerika Serikat.[12] Menurut survei tahunan Gallup, warga Amerika memilih India sebagai negara terfavorit ke-6 di dunia, dengan nilai 71% memandang India secara baik pada tahun 2015.[13] SejarahBritish RajHubungan India dan AS tidak begiru dekat, khususnya ketika berada di zaman Kemaharajaan Britania.[14] Swami Vivekananda pertama kali berpengaruh ketika ia mempromosikan Yoga dan Vedanta di Parlemen Agama-Agama Dunia, di Chicago, Amerika Serikat. selama Pekan Raya Dunia pada tahun 1893; Mark Twain juga mengunjungi India pada tahun 1896[15] dan menuliskan kondisi India dalam catatan perjalanannya yang berjudul Following the Equator; baik dengan perasaan jijik, juga dengan serangkaian ketertarikan, serta menarik kesimpulan bahwa India adalah satu-satunya tanah asing yang pernah diimpikannya atau akan dirindukan untuk dilihat lagi.[16] Warga Amerika belajar lebih banyak tentang India dari penulis Inggris Rudyard Kipling.[17] Mahatma Gandhi memiliki pengaruh penting dalam pandangan hidup tanpa kekerasan, yang dipromosikan oleh Martin Luther King, Jr pada tahun 1950-an. Amerika Serikat pada tahun 1930-an dan awal 1940-an; memberikan dukungan penuh terhadap gerakan kemerdekaan India yang bertentangan dengan Kerajaan Inggris.[18][19] Imigrasi penting pertama dari India sebelum tahun 1965 melibatkan petani Sikh yang pergi ke California di awal abad ke-20.[20] Perang Dunia IIIndia menjadi basis utama American China Burma India Theater (CBI) dalam perang melawan Jepang di Perang Dunia II. Puluhan ribu tentara Amerika tiba, membawa segala macam teknologi canggih dan uang; dan baru pergi meninggalkan perang pada tahun 1945. Ketegangan serius meletus atas tuntutan Amerika, yang dipimpin oleh Presiden Franklin D. Roosevelt, bahwa India diberi kemerdekaan atas sebuah proposisi yang ditolak Perdana Menteri Winston Churchill. Selama bertahun-tahun Roosevelt mendorong pelepasan Inggris atas India. Posisi Amerika didasarkan pada oposisi yang berprinsip atas kolonialisme, hal praktis yang dapat menghasilkan perang, serta harapan akan peran besar Amerika di era pasca-kolonial. Namun, pada tahun 1942 ketika Kongres Nasional India meluncurkan sebuah gerakan 'Quit India'; pihak berwenang Inggris segera menangkap puluhan ribu aktivis. Sementara itu, India menjadi basis pangkalan utama Amerika untuk memberikan bantuan ke Tiongkok. Churchill mengancam akan mengundurkan diri jika Roosevelt terlalu menekannya, sehingga Roosevelt pun mundur.[21][22] Pasca kemerdekaan (1947–1997)Setelah kemerdekaan India hingga akhir Perang Dingin, hubungan antara Amerika Serika dengan India menjadi terasa dingin dan 'berduri'. Hal ini diakibatkan karena hubungan AS yang semakin dekat dengan saingan berat India selama Perang Dunia; yaitu Pakistan. Pakistan bergabung dengan Blok Barat yang dipimpin AS pada tahun 1954. Kebijakan India tidak selaras dengan AS atau Uni Soviet, namun mempertahankan hubungan dekat dengan Uni Soviet, juga terkena dampak akibat hubungan tersebut. Pejabat Amerika memandang kebijakan non-blok India secara negatif. Duta Besar Henry F. Grady mengatakan kepada Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru bahwa Amerika Serikat tidak menganggap netralitas sebagai posisi yang dapat diterima. Grady mengatakan kepada Departemen Luar Negeri di bulan Desember 1947 bahwa dia telah memberi tahu Nehru, di mana hal ini adalah sebuah pertanyaan yang tidak dapat dipungkiri, dan juga bahwa India harus segera berada di pihak yang demokratis.[23] Pada tahun 1948, Nehru menolak saran Amerika untuk menyelesaikan krisis Kashmir melalui mediasi pihak ketiga. Perjalanannya di AS pada tahun 1949 adalah "bencana yang tidak dapat dimediasikan" yang berakibat buruk bagi kedua belah pihak.[24] India menolak saran Amerika bahwa mereka tidak mengakui penaklukan Komunis Tiongkok, namun hal itu terjadi ketika Amerika Serikat mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 yang mengecam agresi Korea Utara dalam Perang Korea. India mencoba bertindak sebagai broker untuk membantu mengakhiri perang tersebut, dan bertugas sebagai saluran penghubung pesan diplomatik antara AS dan Tiongkok. Sementara itu, gagal panen memaksa India meminta bantuan Amerika dalam hal ketahanan pangan, yang mulai diberikan tahun 1950.[25] Belasan tahun pertama kemerdekaan India (1947-1959), Amerika Serikat menyediakan bantuan sebesar $ 1,7 miliar, termasuk $ 931 juta makanan. Uni Soviet menyediakan setengahnya dalam bentuk uang, namun memberikan kontribusi yang jauh lebih besar, seperti bantuan infrastruktur, pinjaman dengan bunga rendah, transfer pengetahuan teknis, perencanaan ekonomi dan keterampilan dalam bidang permesinan baja, rancang bangun mesin, peralatan listrik-hidro dan industri berat lainnya terutama energi nuklir dan penelitian ruang angkasa.[26] Pada tahun 1961, AS menjanjikan pinjaman pembangunan senilai $ 1,0 miliar dan $ 1,3 miliar makanan gratis.[27] Dwight D. Eisenhower adalah presiden Amerika Serikat pada tahun 1959 yang pertama kali mengunjungi India; untuk memperkuat hubungan yang mengejutkan antara kedua negara. Dia sangat mendukung India seperti yang dilihat oleh New York Times dengan berkomentar, "Tampaknya tidak masalah apakah Nehru benar-benar meminta atau diberi jaminan oleh Amerika Serikat untuk membantu India; supaya memenuhi agresi Komunis Tiongkok lebih lanjut. Hal terpenting adalah penguatan yang jelas atas persahabatan India-Amerika hingga pada titik di mana tidak diperlukan jaminan semacam itu."[28] Selama kepresidenan John F. Kennedy (1961-63), India dianggap sebagai mitra strategis dan penyeimbang kebangkitan Komunis China. Kennedy mengatakan,
Pemerintahan Kennedy secara terbuka mendukung India selama perang Sino-India tahun 1962 dan menganggap tindakan China sebagai "agresi Komunis China yang mencolok melawan India".[29][30]Angkatan Udara Amerika Serikat menerbangkan senjata, amunisi, dan perlengkapan pakaian ke tentara India dan Angkatan Laut Amerika Serikat bahkan mengirim kapal induk USS Kitty Hawk dari Samudra Pasifik untuk melindungi India, hanya untuk mengingatnya kembali sebelum sampai di Teluk Benggala.[31][32] Dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional bulan Mei 1963, Amerika Serikat membahas perencanaan darurat yang dapat dilaksanakan jika terjadi serangan China lainnya ke India. Menteri Pertahanan Robert McNamara dan Jenderal Maxwell Taylor menyarankan presiden untuk menggunakan senjata nuklir jika Amerika campur tangan dalam situasi seperti itu. Kennedy bersikeras bahwa Washington membela India karena akan ada sekutu apapun, dengan mengatakan, "Kita harus membela India, dan karena itu kita akan membela India."[33][34] Duta Besar Kennedy untuk India adalah ekonom liberal terkemuka John Kenneth Galbraith, yang dianggap dekat dengan India.[35] Sementara di India, Galbraith membantu mendirikan salah satu departemen sains komputer India pertama, di Institut Teknologi India di Kanpur, Uttar Pradesh. Sebagai seorang ekonom, dia juga memimpin program bantuan luar negeri AS (untuk sementara) ke negara manapun. Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Hubungan Amerika Serikat dengan India.
Catatan kaki
Pranala luar
|