Hsing Yun
Hsing Yun (Hanzi: 星雲大師; Pinyin: Xīngyún Dàshī; Pe̍h-ōe-jī: Seng-hûn tāi su; 19 Agustus 1927 – 5 Februari 2023) adalah seorang biksu Buddha Tiongkok dan pendiri Fo Guang Shan, sebuah gerakan agama baru besar, serta berafiliasi pada Ikatan Terang Buddha Internasional. Hsing Yun adalah seorang pemegang garis penerus aliran Linji Buddha Chan generasi keempat puluh delapan dari Master Zhi Kai, gurunya. Ia menjabat sebagai direktur dan kepala biara ordo tersebut pada masa jabatan pertama, kedua dan ketiga sebelum secara sukarela mengundurkan diri dari jabatannya pada 1985 untuk digantikan oleh muridnya, Hsin Ping.[1] Hsing Yun dikenal karena filsafat "Buddhisme Humanistik"nya yang dikembangkan oleh ordo Fo Guang Shan[2] Di Taiwan, Hsing Yun dikenal karena aktivitasnya dalam urusan politik, utamanya pada kebijakan satu Tiongkok serta legislasi pemerintahan yang didukung oleh Kuomintang, dan sering dikritik karena pandangannya terhadap kemerdekaan Taiwan dan figur-figur keagamaan. Ia adalah seorang figur pada kontroversi keuangan kampanye Amerika Serikat 1996 yang melibatkan Wakil Presiden AS Al Gore dan sebuah kunjungan pada Kuil Hsi Lai, cabang A.S. dari organisasi Hsing Yun.[3][4] Kehidupan awal dan karierHsing Yun lahir pada hari ke-22 pada bulan ketujuh (19 Agustus dalam standar Barat), 1927 di provinsi Jiangsu di Tiongkok dengan nama Li Guoshen (李國深). Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara, dengan seorang kakak laki-laki, seorang kakak perempuan, dan seorang adik laki-laki. Ayahnya meninggalkan rumah untuk urusan bisnis dan tidak pernah kembali. Ketika ibunya, yang merupakan penganut Buddha, memutuskan untuk mencari suaminya, ia pergi ke Nanjing. Fo Guang ShanPada 1967, Hsing Yun menggunakan lebih dari 30 hektar di Kotapraja Ta Shu, Wilayah Kaohsiung sebagai tempat pembuatan sebuah biara. Upacara peletakan batu pertamanya dimulai pada 16 Mei. Kuil CabangSetelah pembangunan Fo Guang Shan, beberapa negara, yang meliputi sebagian besar Taiwan, setiap wilayahnya memiliki kuil cabang Fo Guang Shan mereka sendiri. Kuil Hsi Lai (AS), Kuil Nan Tien (Australia), dan Kuil Nan Hua (Afrika Selatan) adalah negara dengan kuil cabang yang terbesar. Kuil-kuil cabang Fo Guang Shan dapat ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Brasil (Granja Viana, Cotia), Jepang, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia (Sydney, Brisbane, Melbourne, Perth dan Wollongong), Prancis, Belanda, Afrika Selatan, Filipina, Selandia Baru (Auckland dan Christchurch), Britania Raya hingga Indonesia. Menjadi Kepala Biara: 1967-1985Pada permulaaan 1967, Hsing Yun menjabat sebagai kepala biara Fo Guang Shan untuk tiga masa jabatan pertamanya, yang bekerja untuk mempromosikan Buddhisme Humanistik. Master Hsing Yun mengumumkan abdikasinya pada 22 September 1985. Ia tak hanya menjadi kepala biara, namun juga memberikan transmisi dharma kepada murid paling seniornya, Hsin Ping. Keterlibatan dalam PolitikTidak seperti kebanyakan pemimpin Buddha di Taiwan yang membuat pernyataan dan pendapat politik mereka secara pribadi, Hsing Yun dikenal dalam keterlibatan terbukanya pada politik Taiwan dan Tiongkok, yang utamanya menyangkut pada kebijakan-kebijakan Kuomintang. Sebagai pendukung berpengaruh dari kebijakan Satu Tiongkok, pada 2009 Hsing Yun mengklaim bahwa "tidak ada orang Taiwan" dan bahwa orang-orang Taiwan "adalah orang Tiongkok."[5] pada Forum Buddhis Sedunia Kedua, yang menyebabkan keretakan antara dirinya dan orang-orang dari koalisi Pan-Hijau. Selain pernyataan tersebut, Hsing Yun mengklaim pada 2012 bahwa Kepulauan Senkaku (juga dikenal sebagai Kepulauan Diaoyutai) masuk dalam wilayah Tiongkok.[6] Ia juga mengusulkan rekonsiliasi antara Tiongkok dan Dalai Lama[7] Pada pemilihan presiden 2008, Hsing Yun secara terbuka mendukung kandidat Kuomintang Ma Ying-jeou.[8] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Hsing Yun.
|