Cerpelai
Cerpelai atau jelu adalah Mamalia yang membentuk Genus Mustela dari Famili Mustelidae. Hewan ini berukuran kecil, merupakan predator aktif, bertubuh panjang dan ramping dengan kaki-kaki pendek. Familia Mustelidae yang juga beranggotakan berang-berang juga sering disebut sebagai keluarga cerpelai. Di daerah lain di Indonesia, cerpelai juga disebut sebagai pulasan namun kata pulasan juga merujuk pada babi batang di beberapa daerah. Kata cerpelai juga dapat bermakna sebagai garangan di daerah lain. Cerpelai memiliki panjang yang bervariasi dari 173 hingga 217 mm (6,8 hingga 8,5 in),[1] betinanya lebih kecil daripada jantan, dan biasanya memiliki lapisan tubuh atas berwarna cokelat atau merah sedangkan perutnya putih; beberapa spesies mengganti bulu tubuh menjadi sepenuhnya putih pada musim dingin. Tubuh hewan ini yang panjang dan ramping memungkinkannya untuk memburu mangsa sampai ke dalam liang. Ekor mereka berukuran dari 34 hingga 52 mm (1,3 hingga 2,0 in).[1] Cerpelai memiliki reputasi sebagai hewan yang pintar, cepat, dan penuh tipu daya. Cerpelai memangsa mamalia kecil, dan sudah lama dianggap sebagai hama disebabkan beberapa spesies sering memangsa ayam dan menyerang lubang kelinci di tanah peternakan. Hewan ini bisa ditemukan di seluruh dunia kecuali Antarktika, Australia, dan pulau-pulau sebelah timur Garis Wallace. Daftar spesies
Makna budayaDalam budaya Yunani, cerpelai di dekat rumah merupakan pertanda nasib buruk, bahkan kejahatan, "apalagi jika di rumah tersebut ada seorang gadis yang akan menikah", karena hewan tersebut (berdasarkan etimologi Yunaninya) dianggap sebagai pengantin malang yang menjelma menjadi cerpelai dan akibatnya senang menghancurkan gaun pengantin. Namun di Makedonia , cerpelai umumnya dipandang sebagai pertanda nasib baik. Di Mecklenburg modern awal ,Jerman, jimat dari cerpelai dianggap memiliki kekuatan magis yang kuat; periode antara 15 Agustus dan 8 September secara khusus ditujukan untuk pembunuhan cerpelai. Di Montagne Noire (Prancis), Ruthenia , dan budaya awal abad pertengahan Wends , cerpelai tidak dimaksudkan untuk dibunuh. Menurut Daniel Defoe juga, bertemu cerpelai merupakan pertanda buruk. Di wilayah berbahasa Inggris, cerpelai ("weasel") bisa menjadi penghinaan, kata benda atau kata kerja, bagi seseorang yang dianggap licik, licik, atau tidak dapat dipercaya. Demikian pula, " kata-kata si cerpelai " adalah istilah kritis untuk kata-kata atau frasa yang tidak jelas, menyesatkan, atau tidak bermutu. Catatan kaki
Referensi
Pranala luarLihat entri weasel di kamus bebas Wiktionary.
|