Bus SATRIA Kota Kediri
SATRIA (singkatan dari Sarana Transportasi Kediri Bahagia) adalah nama layanan moda angkutan umum berupa bus kota milik Pemerintah Kota Kediri. Layanan ini diluncurkan pada 1 September 2023 oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar bertempat di kawasan Taman Memorial Park. Sebanyak tiga unit bus sekolah diberdayakan sebagai unit operasional bus kota dengan relasi perjalanan Terminal Tamanan↻Banjaran pada jam-jam tertentu.[1] Peluncuran layanan bus SATRIA ini sekaligus merayakan capaian prestasi Kota Kediri yang telah menyabet dua penghargaan sekaligus pada UI Green City Metric 2023. Kota Kediri dinobatkan menjadi peringkat 1 kota paling berkelanjutan serta kota paling berkelanjutan dalam bidang akses dan mobilitas.[2] Layanan ini menjadi bentuk pengabdian pemerintah berupa penyediaan sarana angkutan umum gratis yang layak bagi masyarakat luas. Kehadiran layanan ini tidak mematikan moda angkutan umum eksisting yang sudah ada, melainkan menjadi penghubung serta pengumpan bagi angkutan umum lainnya menuju lokasi yang tidak bisa dijangkau bus.[3] Awal pendirianLatar belakangSebelumnya Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar sudah membeberkan rencana pengembangan angkutan umum perkotaan berupa bus kota dengan mengadaptasi konsep Transjakarta di DKI Jakarta ataupun Suroboyo Bus di Surabaya.[4] Hal ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi melonjaknya arus mobilisasi di Kota Kediri menyusul akan diresmikannya Bandara Dhoho serta dimulainya megaproyek pembangunan Jalan Tol Kertosono–Kediri–Tulungagung di masa mendatang.[5] Selain mengakomodasi layanan dalam kota, bus kota ini nantinya akan menghubungkan Terminal Tamanan dan Bandara Dhoho dengan melibatkan pihak ketiga.[6][7] Dari sudut pandang lain, kondisi angkutan umum lokal eksisting di Kota Kediri sudah berada di ambang kepunahan. Moda angkutan pedesaan sudah lama menghilang peredarannya dari kota ini seperti trayek Kediri–Pare, Kediri–Kertosono dan Kediri–Nganjuk.[8][9] Kondisi angkutan kota eksisting juga sama mengenaskannya. Pada tahun 2022, hanya terdapat lima unit angkutan kota yang masih bertahan beroperasi. Sangat menyusut dibanding dengan tahun 2008 yang masih terdapat 60 unit.[10][11][12] Daripada itu, operasional angkutan kota sudah mengalami penyimpangan trayek sejak lama sehingga trayek sudah tidak berjalan sesuai ketetapan lintasannya.[13][14] Kondisi tersebut mutlak menjadikan Kota Kediri sebagai kota yang krisis angkutan umum, sehingga sangat membutuhkan campur tangan pemerintah setempat untuk segera menyediakan angkutan umum yang representatif sehingga diharapkan dapat membentuk kembali budaya masyarakat menggunakan angkutan umum dalam aktivitas sehari-hari.
FilosofiNama SATRIA dipilih agar layanan ini dapat mewarisi nilai-nilai yang diusung seorang kesatria. SATRIA senantiasa memberikan manfaat bagi sekitar, melayani dengan gagah berani dan dikenal tanpa pamrih. Nilai-nilai tersebut kemudian divisualisasikan melalui grafis yang dimunculkan pada unit-unit bus SATRIA.[15] Visualisasi Gunung Klotok dan beberapa landmark Kota Kediri lainnya menggambarkan layanan yang horisontal untuk seluruh elemen masyarakat. Visualisasi beragam tempat ibadah merepresentasikan Kota Kediri yang telah mendapatkan predikat sebagai peringkat lima kota toleran di Indonesia pada 2023. Selain mendukung visi misi pemerintah dengan menjadikan Kota Kediri sebagai kota pelayanan, SATRIA diharapkan dapat menjadi pelengkap kebahagiaan seluruh lapisan masyarakat kota dengan memberikan sarana angkutan umum yang murah, nyaman dan aman. Tahun 2022, Kota Kediri mendapat predikat sebagai kota paling bahagia se-Indonesia berdasarkan indeks kebahagiaan. KoridorPada awal perilisan, tiga unit bus medium difungsikan sebagai unit operasional bus kota pada relasi perjalanan Terminal Tamanan↻Banjaran. Panjang lintasan koridor loop tersebut sejauh 20,5 km dengan estimasi waktu tempuh 1 jam 36 menit. Jeda antar keberangkatan (headway) diatur setiap 30 menit sekali. Total pemberhentian sebanyak 37 titik, diantaranya adalah 6 halte eksisting, 4 halte baru dan 26 titik pemberhentian bus/TPB (bus stop).[16] Jadwal operasional sesi pagi antara pukul 7.30–11.32 WIB. Sedangkan operasional sesi sore dimulai lagi antara pukul 17.00–21.14 WIB.[17] Selain sebagai penghubung fasilitas umum dan sosial yang ada di Kota Kediri, bus SATRIA juga berperan sebagai angkutan pengumpan (feeder) bagi angkutan umum seperti becak dan ojek.[18]
November 2023, unit operasional bus SATRIA akan bertambah sebanyak dua unit. Unit baru tersebut didesain ramah bagi penyandang disabilitas. Penambahan unit baru ini akan dioptimalkan untuk pengembangan rute baru yang menyentuh bagian paling timur dan selatan Kota Kediri.[18] Pengadaan dua unit tersebut dianggarkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).[19] Deskripsi layananTarifSebagai layanan yang disediakan langsung oleh Pemerintah Kota Kediri, besaran tarif yang dikenakan pada calon penumpang adalah Rp0,00,- alias gratis. Layanan ini dihadirkan untuk memfasilitasi sarana transportasi perkotaan untuk warga kota maupun luar kota yang bermobilitas di wilayah Kota Kediri.[20][21] Spesifikasi unitPada tahap awal, seluruh operasional bus SATRIA menggunakan bus sekolah jenis bus medium yang didesain ulang (rebranding) menjadi angkutan umum. Terdapat tiga unit bus sekolah yang dimanfaatkan untuk melayani angkutan umum pada jeda waktu antara mengantar dan menjemput pelajar, sehingga utilitas bus bisa ditingkatkan. Langkah ini menjadi inovasi layanan kebutuhan mobilitas warga dan meningkatkan konektivitas.[22][23] Ketiga unit bus SATRIA menggunakan bus sekolah yang merupakan hibah bantuan teknis dari Kementerian Perhubungan RI tahun anggaran 2015. Bus tersebut merupakan jenis bus medium berkapasitas 26 tempat duduk dengan bodi New Coaster rakitan karoseri New Armada. Sedangkan kerangka sasis yang digunakan adalah Hino FB 130.[24] GaleriTrivia
Referensi
Lihat pulaPranala luar
|