Bilangan oktanBilangan oktan, angka oktan, nomor oktan (bahasa Inggris: octane number), atau nilai oktan (octane rating) merupakan ukuran standar kemampuan bahan bakar untuk menahan kompresi dalam mesin pembakaran dalam tanpa terjadinya detonasi. Semakin tinggi bilangan oktannya, semakin besar kompresi yang dapat ditahan bahan bakar tersebut sebelum berdetonasi. Bilangan oktan tidak berhubungan langsung dengan keluaran tenaga atau kandungan energi bahan bakar per satuan massa atau volume, namun hanya menunjukkan kemampuan bensin terhadap kompresi. Apakah bahan bakar beroktan lebih tinggi akan meningkatkan atau menurunkan kinerja mesin bergantung pada desain mesin. Secara umum, bahan bakar dengan bilangan oktan lebih tinggi digunakan pada mesin bensin dengan kompresi lebih tinggi, yang dapat menghasilkan tenaga lebih tinggi untuk mesin tersebut. Tenaga yang lebih tinggi tersebut berasal dari kompresi bahan bakar yang lebih tinggi berdasarkan desain mesin, dan bukan langsung dari bensin.[1] Sebaliknya, bahan bakar dengan oktan lebih rendah (tetapi dengan bilangan setana lebih tinggi) ideal untuk mesin diesel karena mesin diesel (juga disebut mesin pengapian kompresi) tidak mengompresi bahan bakarnya, melainkan hanya mengompresi udara lalu menginjeksikan bahan bakar ke udara yang dipanaskan melalui kompresi. Mesin bensin mengandalkan pengapian udara dan bahan bakar yang dikompresi bersama sebagai campuran, yang dinyalakan menjelang akhir langkah kompresi oleh busi listrik. Oleh karena itu, kompresibilitas bahan bakar yang tinggi penting terutama untuk mesin bensin. Penggunaan bensin dengan oktan lebih rendah dapat menyebabkan mesin mengalami ketukan (pra-pengapian).[2] Bilangan oktan bensin penerbangan sangatlah penting dalam menentukan performa mesin aero pada pesawat Perang Dunia II.[3] Bilangan oktan sendiri tidak hanya menentukan performa bensin, namun juga keserbagunaan bahan bakar dalam menangani berbagai kondisi pengoperasian yang ramping hingga kaya.[3] PrinsipBilangan oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Penambahan tetraetil timbal (tetraethyl lead atau TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilena bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.[4] Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan oktan setara 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya. Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga minyak bumi semakin meningkat. Metode pengukuranResearch Octane Number (RON)Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai Research Octane Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan membandingkan campuran antara iso-oktana dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-nya n-heptana. Motor Octane Number (MON)Jenis bilangan oktan lainnya, disebut Motor Octane Number (MON), ditentukan pada kecepatan mesin 900 rpm dan bukan 600 rpm seperti pada RON.[2] pengujian MON menggunakan mesin tes serupa dengan yang digunakan dalam pengujian RON, tetapi dengan campuran dipanaskan bahan bakar, kecepatan mesin yang lebih tinggi, dan variabel waktu pengapian untuk lebih menekankan mengetuk ketahanan bahan bakar. Tergantung pada komposisi bahan bakar, MON dari pompa bensin yang modern akan menjadi sekitar 8 sampai 12 oktan lebih rendah dari RON, tetapi tidak ada hubungan langsung antara RON dan MON. spesifikasi pompa bensin biasanya membutuhkan baik minimal RON dan MON minimum. Anti-Knock Index (AKI) atau (R+M)/2Di banyak negara, termasuk Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa, nilai oktan yang ditampilkan pada pompa adalah RON, namun di Kanada, Amerika Serikat, Brasil, dan beberapa negara lain, jumlah nilai utama yang ditampilkan adalah rata-rata dari RON dan MON, disebut Anti-Knock Index (AKI), dan terkadang dituliskan di pompa sebagai (R+M)/2. Terkadang nilai ini juga disebut sebagai Posted Octane Number (PON). Bilangan oktan beberapa jenis bahan bakarNilai RON/MON dari n-heptana dan iso-oktana adalah bulat 0 and 100, berturut-turut, berdasarkan definisi bilangan oktan. Tabel berikut tercantum peringkat oktan untuk berbagai bahan bakar lainnya.[5]
Lihat pulaReferensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
|