Yakobus 4
Yakobus 4 (disingkat Yak 4) adalah bagian dari Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh Yakobus, saudara seibu Yesus Kristus.[3] Teks
StrukturPembagian isi pasal:
Ayat 1
Sumber utama dari sengketa dan pertengkaran di dalam gereja berpusat pada keinginan untuk dihormati, diakui, memperoleh kuasa, kesenangan, uang, dan keunggulan. Pemuasan keinginan yang mementingkan diri menjadi lebih penting daripada kebenaran dan kehendak Allah (bandingkan Markus 4:19; Lukas 8:14; Galatia 5:16–20). Apabila hal ini terjadi, muncullah pertikaian yang saling mementingkan diri di dalam persekutuan. Mereka yang bertanggung jawab atas terjadinya hal-hal ini menunjukkan bahwa mereka tanpa Roh dan di luar kerajaan Allah (Galatia 5:19–21; Yudas 1:16–19).[6] Ayat 2
Frasa ini dapat dipakai secara kiasan dalam arti kebencian[7] (bandingkan dengan Matius 5:21-22) Ayat 15
Ketika membuat rencana dan tujuan untuk masa depan, orang percaya harus selalu mempertimbangkan Allah dan kehendak-Nya. Kita jangan bertindak seperti orang kaya yang bodoh itu (Lukas 12:16-21); sebaliknya kita harus mengakui bahwa kebahagiaan yang sejati dan kehidupan yang bermanfaat sepenuhnya tergantung kepada Allah. Prinsip hidup yang harus kita anut ialah, "Jika Tuhan menghendakinya". Apabila kita sungguh-sungguh berdoa, "Kehendak-Mu jadilah" (Matius 26:42), maka kita mempunyai kepastian bahwa hidup kita saat ini dan kelak ada di bawah perlindungan Allah, Bapa sorgawi kita (bandingkan Kisah Para Rasul 18:21; 1 Korintus 4:19; 16:7; Ibrani 6:3).[6] Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|