Skadron Udara 32
Skadron Udara 32/Angkut Berat disingkat (Skadud 32) Adalah Skadron Angkut Berat dibawah kendali Wing Udara 2 dan bermarkas di Lanud Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur. pada tahap awalnya dilengkapi dengan Pesawat C-130 B Hercules. Skadron Udara 32 Linud Berat dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 50 tanggal 20 Juli 1964, Dengan demikian maka sejak tanggal 11 Juli 1981 TNI AU memliki 2 Skadron Udara Angkut Berat dengan jenis pesawat yang sama. Kalaupun dicari cari perbedaan nya hanyalah pada bentuk fisiknya saja, di mana Skadron Udara 31 dilengkapi dengan jenis C-130H Strech (body) dan Skadron Udara 32 dengan jenis C-130 Standard (body). Dengan bertambahnya kekuatan armada pesawat C-130 Hercules pimpinan AURI menempuh kebijaksanaan untuk membagi armada C-130 menjadi dua Skadron (Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32, yang dikenal dengan “Strategic Deployment”. Agar tidak terlalu repot bila membentuk Skadron Udara baru, pimpinan AURI menempuh kebijaksanaan untuk mengaktifkan kembali Skadron Udara 32 yang pernah dilikuidasi. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI-Angkatan Udara Nomor Kep/21/V/1981 tanggal 20 Mei 1981, pengaktifan kembali Skadron Udara 32, diresmikan oleh KSAU pada tanggal 11 Juli 1981.[1][2] Tugas PokokTugas Pokok Skadron Udara 32 adalah untuk melaksanakan Operasi Angkutan Udara Strategis, Angkutan Udara Taktis, Operasi Udara Khusus dan Angkutan Udara Militer Tanggal 30 Juni 1982, berdasarkan Radiogram Panglima Kopatdara Nomor; TK/269/1982 dan Instruksi Komandan Wing Operasi 001 Nomor INS/010/VI/1982, Skadron Udara 32 mendapat tambahan kekuatan dua unit pesawat Hercules C-130H Standar. Sejarah Berdirinya Skadron Udara 32Kisah cerita berawal dari pembentukan Skadron Udara 32 Linud Berat pada tahun 1965 dengan dasar Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 50 tanggal 20 Juli 1965. Pada waktu itu Skadron Udara 32 merupakan Skadron Angkut Berat dengan kekuatan awal 6 pesawat AN-12B Antonov buatan Russia. Skadron Udara 32 berada di bawah jajaran Komando Operasi, yang berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara Bandung. Selama perjalanannya permasalahan politik bangsa dan negara menyebabkan kesiapan pesawat ini turun cukup drastis sehingga pimpinan AURI harus mengambil langkah likuidasi pada tahun 1974. Sejarah selanjutnya mencatat perjalanan panjang likuidasi serta pengaktifan kembali Skadron Udara 32 yang berkedudukan di Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan diresmikan oleh KSAU pada tanggal 11 Juli 1981 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Kep/21/V/1981 tanggal 20 Mei 1981. Sehingga semenjak saat itulah 11 Juli dijadikan sebagai hari Jadi Skadron Udara 32 yang selalu diperingati sebagai bentuk rasa syukur sekaligus intropeksi diri terhadap segala bentuk feed back pelaksaanaan tugas yang telah diemban. Dengan dasar semboyan “Swadyayajnana Anuraga Bhakti Nagara” yang mempunyai arti giat berlatih demi kejayaan bangsa dan negara, Skadron ini selanjutnya mendedikasikan seluruh waktu kemampuan dan pengabdiannya untuk misi operasi baik militer maupun misi kemanusiaan dalam sebuah kata-kata singkat yang tertuliskan dalam badge coverall yang setiap hari dipakai oleh seluruh anggota. Any time Any where lebih kearah realita lapangan yang selalu menunjukkan tingkat mobilitas kekuatan udara yang tak lekang oleh waktu. Hampir bisa dipastikan seluruh pergerakan mobility capabilities unsur kekuatan militer tidak pernah terlepas dari kehadiran pesawat Hercules sebagai tulang punggung jembatan udara.[3] Penghentian Operasi A-1312, C-130B Hercules Skadron Udara 32Setelah 47 Tahun Mengabdi, TNI AU Hentikan Operasi A-1312, C-130B Hercules Skadron Udara 32, TNI AU secara resmi menghentikan operasional pesawat C-130 B Hercules A-1312. Penghentian pesawat Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang tersebut, dipimpin langsung oleh Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo S.E., M.P.P., CSFA.. Dalam sejarah TNI AU, pesawat buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat tahun 1960 dan mulai digunakan TNI AU tahun 1975. Selama 47 tahun pengabdian, A-1312 banyak berperan untuk mendukung berbagai operasi, baik OMP maupun OMSP, di seluruh penjuru pelosok tanah air, dengan aman dan selamat. Pesawat Hercules A-1312 telah berperan besar memperkuat Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32, menjelajahi angkasa Indonesia lebih dari puluhan ribu jam terbang. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan habisnya usia center wing box pesawat hercules A-1312 yang telah mencapai 45 ribu jam terbang, maka operasionalnya dihentikan. Peran A-1312, selanjutnya akan digantikan oleh C-130 J, pesawat hercules tipe terbaru yang akan datang dalam waktu dekat memperkuat TNI Angkatan Udara. KomandanPara Perwira TNI Angkatan Udara terpilih yang pernah menjadi pimpinan Skadron Udara 32 sejak terbentuknya adalah :
Referensi
|