Sensor (Romawi Kuno)

Sensor adalah suatu jabatan di dalam sistem pemerintahan Romawi Kuno yang bertanggung jawab atas pengawasan moral publik, sensus penduduk, dan administrasi keuangan terkait properti dan pajak. Jabatan ini memiliki peran penting dalam menjaga integritas sosial dan politik Republik Romawi. Meskipun kekuasaan seorang sensor sangat luas, mereka biasanya bekerja dalam batasan yang ditentukan oleh hukum dan norma-norma sosial yang berlaku.

Sejarah

Jabatan sensor pertama kali dibentuk pada tahun 443 SM di Republik Romawi, sekitar 66 tahun setelah penggulingan raja terakhir dan transisi Romawi dari monarki menjadi republik. Awalnya, jabatan ini dibuat untuk meringankan tugas konsul yang semakin bertambah banyak, terutama dalam hal sensus dan pembagian kelas sosial. Pada awalnya, jabatan censor dipegang oleh dua orang yang dipilih dari kalangan mantan konsul, dan mereka memegang jabatan ini selama lima tahun.

Namun, sejak tahun 339 SM, undang-undang mengatur bahwa salah satu dari dua sensor harus berasal dari kelas plebeian, sehingga mencerminkan pembagian kekuasaan antara kaum patrician dan plebeian. Pada tahun 131 SM, masa jabatan sensor diperpendek menjadi 18 bulan. Jabatan ini tetap bertahan hingga awal Kekaisaran Romawi, tetapi secara bertahap mengalami penurunan kekuasaan seiring dengan perubahan dalam struktur pemerintahan kekaisaran.

Tugas dan Wewenang

Sensor memiliki tiga tugas utama yang diatur oleh hukum:

  1. Melakukan Sensus: Tugas utama seorang sensor adalah melakukan sensus penduduk, yaitu pencatatan jumlah warga negara, kekayaan mereka, dan menentukan status sosial serta militer mereka. Sensus ini dilakukan setiap lima tahun sekali dan digunakan untuk pengaturan pajak, kewajiban militer, serta hak-hak politik warga negara. Selain itu, sensus ini juga digunakan untuk mengatur pembagian tanah dan properti lainnya.
  2. Mengawasi Moral Publik: Sensor juga bertugas mengawasi moral publik. Mereka memiliki wewenang untuk memberikan sanksi terhadap perilaku tidak bermoral atau tindakan yang dianggap merusak etika sosial dan nilai-nilai Romawi. Mereka dapat menghapus nama seseorang dari senat, mengurangi status sosial, atau mencabut hak-hak politik sebagai hukuman atas tindakan yang dianggap tidak patut. Fungsi pengawasan moral ini menjadikan jabatan sensor sangat berpengaruh dalam menjaga stabilitas sosial.
  3. Administrasi Keuangan: Sensor bertanggung jawab atas administrasi keuangan negara terkait properti publik dan pajak. Mereka mengawasi lelang kontrak publik untuk pekerjaan umum, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan bangunan lainnya. Sensor juga mengatur pembagian kontrak kepada kontraktor dan mengawasi pengeluaran publik.

Prosedur Pemilihan

Pemilihan sensor dilakukan oleh Majelis Centuria, yaitu majelis rakyat yang terdiri dari seluruh warga negara Romawi yang diorganisir menurut unit-unit militer yang disebut centuria. Biasanya, calon sensor dipilih dari kalangan mantan konsul atau pejabat tinggi lainnya, karena jabatan ini dianggap sangat bergengsi dan membutuhkan pengalaman politik yang luas. Proses pemilihan ini mencerminkan pentingnya posisi sensor dalam kehidupan politik Romawi.

Peran Sosial dan Politik

Seorang sensor memiliki peran sosial dan politik yang sangat besar di dalam pemerintahan Romawi. Jabatan ini tidak hanya melibatkan pengawasan terhadap perilaku moral warga negara, tetapi juga mengendalikan distribusi kekayaan dan hak-hak politik. Dengan kekuasaan yang sangat besar, seorang sensor dapat mempengaruhi arah politik Romawi dengan mengatur keanggotaan senat dan menentukan siapa yang memenuhi syarat untuk memegang jabatan politik.

Meskipun memiliki kekuasaan yang luas, censor seringkali menjadi sasaran kritik, terutama dari mereka yang terkena dampak langsung dari keputusan-keputusan mereka. Namun, jabatan ini dianggap penting untuk menjaga integritas dan stabilitas masyarakat Romawi.

Akhir Jabatan

Pada akhir periode Republik Romawi, kekuasaan sensor mulai menurun seiring dengan semakin berkuasanya para diktator dan kaisar. Augustus, kaisar pertama Romawi, mengambil alih sebagian besar tugas dan wewenang sensor sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaannya. Akhirnya, jabatan ini dihapuskan pada abad ke-1 Masehi, meskipun beberapa kaisar selanjutnya mengadopsi gelar "censor" sebagai simbol kekuasaan moral dan politik mereka.

Referensi

  • Suetonius, Gaius. Lives of the Twelve Caesars.
  • Cicero, Marcus Tullius. De Legibus.
  • Livy, Titus. Ab Urbe Condita.

Lihat pula


Kembali kehalaman sebelumnya