Ronde van Vlaanderen
Tour of Flanders atau Ronde of Flanders (bahasa Belanda: Ronde van Vlaanderen) adalah sebuah balap sepeda klasik Flanders yang diadakan di Belgia setiap musim semi, seminggu sebelum balap Paris–Roubaix. Balapan ini menjadi bagian dari UCI World Tour dan biasanya disebut sebagai monument dalam kalender professional Eropa. Balap ini menjadi yag terpenting di Flanders. Sebutannya adalah Vlaanderens mooiste (Bahasa Belanda dari "Yang terbaik dari Flanders"). SejarahTour of Flanders dimulai pada tahun 1913 oleh Karel Van Wijnendaele, pendiri dari koran olahraga Sportwereld. Pada masa tersebut sangat umum bagi pembuat koran atau majalah untuk menyelenggarakan balap sepeda sebagai jalan untuk mempromosikan media tersebut. Balapan yang diadakan sebelum Perang Dunia II umumnya pada hari yang sama dengan kompetisi Milan–San Remo di Italia. Pembalap terbaik dari Italia dan Prancis lebih menyukai balap yang terakhir sehingga sebelum Perang Dunia II hanya ada satu pembalap non Belgia yang memenangkan balapan tersebut. Setelah perang balapan menjadi lebih penting saat menjadi bagian dari Challenge Desgrange-Colombo, pendahulu dari UCI ProTour, yang sekarang telah menjadi balapan utama. Pemegang rekor kemenangan adalah pembalap Belgia Achiel Buysse, Eric Leman, Johan Museeuw, dan Tom Boonen, pembalap Italia Fiorenzo Magni, dan pembalap Swiss Fabian Cancellara masing-masing dengan tiga kemenangan. Ronde sebagai simbol wilayahBersepeda berada dalam kondisi menyedihkan di seluruh Belgia pada awal abad ke-20. Velodrome ditutup dan tidak ada lagi kejuaraan nasional baik di jalan raya maupun lintasan khusus.[1][2] Satu balapan besar di Belgia, Liège–Bastogne–Liège, berada di wilayah berbahasa Prancis di Selatan. Saat kondisi mulai membaik, Odile Defraye menjadi orang Belgia pertama yang memenangkan Tour de France, pada tahun 1912.[3] Pada saat itu dia berusia 20 tahun, dan meskipun dia membalap bagi tim Prancis, Alcyon, dia menjadi simbol potensi kebangkitan bagi bersepeda Belgia. Kemenangannya menginspirasi August De Maeght, direktur dari Société Belge d'Imprimerie, untuk mempublikasikan sebuah majalah olahraga mingguan bernama Sportwereld.[1][4] Penulis balap sepeda Sportwereld' yang paling terkenal adalah Carolus ("Karel") Ludovicus Steyaert,[5] yang namanya ditulis sebagai Karel van Wijnendaele, nama yang lebih dikenal saat ini. [n 1][6][7] Van Wijnendaele adalah anak kelima dari 15 bersaudara dalam sebuah keluarga di Wijnendaele (Wijnendale),[8] di dekat Torhout. Ayahnya, seorang pembuat kain lenan, meninggal saat Karel berumur 18 bulan.[6] Dia menulis pada tahun 1942: "Dilahirkan di keluarga miskin, itulah kekuatanku. Jika kau dilahirkan tanpa apapun [sober opgekweekt wordt] dan kau tahu bagaimana rasanya lapar [door een mager leven gaat], itu membuatmu sulit untuk bertahan dalam sebuah balap sepeda." Dia meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun dan bekerja kepada pembuat roti, menggembalakan sapi, mencuci botol, dan mengirimkan parsel. Dia bekerja pada keluarga berbahasa Prancis di Brussels dan Ostend dan merasa dipermalukan oleh cara mereka memperlakukannya.[5] Dia mencoba balap sepeda, memenangkan beberapa hadiah namun tidak terlalu berkesan. Dia kemudain beralih menjadi penulis tentang bersepeda sebagai koresponden regional, pertama untuk De Torhoutenaer, koran lokalnya, kemudian dari tahun 1909 untuk Onze Kampioenen di Antwerp dan Sportvriend di Izegem.[9] Pada saat itulah dia mengadopsi nama penanya.[5] Hal ini menarik perhatian dari De Maeght dan sahabatnya, penyelenggara balapan Len van de Haute, di mana van Wijnendaele bekerja sama dengannya di Sportvriend.[9] Keduanya berkendara menuju Torhout dan menanyai van Wijnendaele apakah ia bersedia bergabung dengan koran baru yang bernama Sportwereld. Van Wijnendaele menjawab bahwa dia dapat "menjadi [misschien wel]."[9] Edisi pertama diterbitkan bersamaan dengan Championship of Flanders pada 12 September 1912. Van Wijnendaele menjadi editor pada 1 Januari 1913. Dia berkata:
Pada tanggal 25 Mei pada tahun yang sama dia menyelenggarakan Tour of Flanders pertama, meintasi daerah Belgia berbahasa Belanda karena "seluruh kota Flemish telah berkontribusi untuk kemerdekaan orang-orang Flemish".[5] Balapan ini berakhir di lintasan di Mariakerke, sekarang penyangga dari Ghent, dan berjalan melalui Sint-Niklaas, Aalst, Oudenaarde, Kortrijk, Veurne, Ostend, Torhout, Roeselare dan Bruges.[11] jarak tempuhnya 330 km, seluruhnya melewati jalan yang buruk dengan sedikit jalur bersepeda. Terdapat 37 pembalap.[2] Balapan berakhir di sebuah lintasan kayu yang mengelilingi sebuah danau di Mariakerke, di mana penjualan tiket hanya menutupi separuh yang dibutuhkan untuk memberikan hadiah.[2] Balapan pertamaBalapan pertama (1913) dimenangkan oleh Paul Deman, seorang pembalap berusia 25 tahun yang kemudian memenangkan Bordeaux–Paris pada tahun 1914. Kariernya hampir berakhir pada Perang Dunia I. Dia bergabung dengan kelompok mata-mata bawah tanah Belgia dan menyelundupkan dokumen, dengan mengggunakan sepeda ke Belanda yang netrral. Setelah melakukan banyak perjalanan dia tertangkap oleh Jerman, ditahan di Leuven dan menunggu eksekusi mati. Perjanjian gencatan senjata menyelamatkannya.[n 2] Dia mulai membalap lagi dan memenangkan Paris–Roubaix pada tahun 1920 dan Paris–Tours pada tahun 1923.[12] Ronde van Vlaanderen tahun 1913 diikuti oleh 37 pembalap, dengan lma mobil pengiring. Pada tahun 1914 jumlah pesertanya adalah 47. Van Wijnendaele yang kecewa kemudian berkata:
Namun pada saat itu nuncul pertanda peningkatan status balapan sebagai simbol nasionalisme Flemish. Marcel Buysse tetap mengikuti event tersebut meskipun timnya Alcyon memerintahkan pembalap Belgianya untuk tidak berpartisipasi.[13] Balapan kemudian terhenti dengan adanya Perang Dunia I.[14] Pada tahun 1930an, terdapat 116 pembalap peserta dan tujuh kali lipat lebih banyak yaitu mobil dan sepeda motor yang mengikuti mereka, diberitakan oleh Het Nieuwsblad. Sejarawan Fer Schroeders mengatakan:
Di atas semuanya, dia berkata, Orang Belgia Utara datang dengan sendirinya melewati bukit berulang-ulang dan memulihkan diri dengan sangat cepat setelah melewatinya. Dia mengutip tulisan penulin Walloon, Paul Beving, dan penghormatannya bagi balapan kompatriotyna dari utara:
HadiahHadiah total pada balapan pertama adalah 1.100 franc. Pada tahun 1935 nilai tersebut berkembang menjadi 12.500 franc, dengan 2.500 bagi pemenang hingga 125 franc bagi pembalap yang finish di posisi ke-19 (pada saat di mana harga sebuah koran 40 sen).[16] Pada tahun 1938 terdapat bonus senilai 100 franc bagi pembalap yang mampu memimpin sejauh 30 menit. Hadiah pada masa perang adalah apapun yang dapat diperoleh penyelenggaram termasuk sekotak pisau cukur, panci, sebotol anggur dan perlengkapan bersepeda. Terdapat hadiah senilai 100 pada tahun 1948 "bagi pembalap terakhir yang mencapai Eeklo." Empat pembalap terakhir pada tahun 1949 menerima sebotol minyak pijat. Kondisi pembalapRonde, pada dekade pertamanya mengikuti aturan umum di mana masing-masing pembalap bertanggung jawab untuk masalahnya sendiri. Bantuan dari pihak lain tidak diizinkan dan pembalap membawa ban cadangan yang dilingkarkan di sekitar bahunya untuk mengatasi masalah kebocoran ban. Dibutuhkan waktu antara dua hingga tiga menit untuk mengganti dan mengembangkan ban kembali, lebih lama apabila dalam suhu dingin atau terdapat masalah lain. Berat ban sekitar 500 g (dbandingkan berat saat ini sekitar 200 g). Kerusakan roda atau bagian lain dari sepeda dibiarkan hingga akhir balapan sehingga banyak pembalap yang mengalami masalah untuk mencapai garis finish. Kondisi menjadi lebih mudah pada tahun 1930an dan pembalap diizinkan menerima jas hujan, ban cadangan dan pompa ban, tetapi hanya dalam kondisi darurat dan dengan seizin wasit. Pergantian sepeda diizinkan jika rangka, roda, atau gagang setir rusak namun pembalap masih diharapkan untuk berkendara membawa ban cadangan dan pompa. Pada tahun 1940an pembalap harus menyerahkan sepeda sehari sebelumnya untuk diberi segel timbal, berikutnya dengan cincin yang juga dipasang pada merpati balap. Dengan cara ini, wasit atau komisioner, dapat melihat apakan pembalap menggati sepeda mereka tanpa izin. Ronde mulai mengarah ke aturan modern pada tahun 1951, dengan pembalap dapat menerima bantuan terbatas dari mobil tim dan dikombinasikan dengan bantuan rekan sesama tim. Pada tahun 1955 pembalap dapat menerima sepeda pengganti dari anggota tim tetapi tidak dari mobil. Aturan berganti dari tahun ke tahun hingga menyerupai aturan sekarang pada akhir tahun 1950an. Tuduhan kolaboratorMajalah Van Wijnendaele, Sportwereld, pada tahun 1939 bergabung dengan Het Nieuwsblad, sebuah korran harian yang pertama terbit pada tahun 1918. Sportwereld berubah menjadi bagian olahraga dari Het Nieuwsblad dan koran rekanannya, De Standaard. Perang pecah pada tahun tersebut dan, pada bulan Mei 1940, pasukan Jerman menduduki Belgia.[17] Pemerintah melarikan diri ke London dan sang raja, Léopold III, berada di dalam tahanan rumah.[17] Het Nieuwsblad mengganti namanya menjadi Het Algemeen Nieuws-Sportwereld dan tetap melanjutkan mengorganisir Ronde. Ronde adalah satu-satunya balap klasik yang masih diadakan di wilayah pendudukan Jerman selama Perang Dunia II,[18] dalam persetujuan dari komando Jerman. Pihak Jerman, seperti yang ditulis oleh Gabe Konrad, "tidak hanya mengijinkan dna menikmati balapan namun juga membantu polisi mengamankan rute balapan."[19] Hal ini membawa tuduhan sebagai kolaborator.[20][21] De Standaard dan Het Algemeen Nieuws-Sportwereld diasingkan oleh negara saat perdamaian kembali dan beberapa jurnalis utama, meskipun sebagian besar bukan reporter olahraga, dihukum sebagai kolaborator.[22] Van Wijnendaele dilarang untuk bekerja sebagai jurnalis seumur hidupnya, sebuah larangan yang lemudian dibatalkan saat dia menerima surat dukungan dari Jenderal Bernard Montgomery, yang memastikan bahwa van Wijnendaele telah menyembunyikan pilot Inggris yang tertembak jatuh di rumahnya.[23] Sebuah koran pesaing, Het Volk memulai sebuah balapan pesaing pada tahun 1945, dengan nama Omloop van Vlaanderen, untuk melawan kedekatan Ronde dengan Jerman.[21] Penyelenggara Ronde memprotes nama tersebut terlalu dekat dengan milik mereka – dalam bahasa Belanda terdapat perbedaan sangat kecil antara ronde dan omloop – dan Federasi Bersepeda Belgia meminta Het Volk untuk mengganti namanya. Balapan tersebut kemudian dinamai Omloop Het Volk.[n 6] Masalah dengan kesuksesanVan Wijnendaele dapat menghitung jumlah penonton di akhir dari Ronde pertama, dan hal yang sama dengan penonton di sepanjang jalan. Pada tahun 1930an keadaan sudah banyak berubah seperti yang ditulis oleh Stijn Streuvels,[n 7] menulis kepada Sportwereld pada tahun 1937 bahwa Ronde saat dilihat dari rumahnya di Ingooigem terlihat "lebih seperti prosesi mobil daripada pembalap." Sejarawan Rik Vanwalleghem berbicara mengenai persaingan liar penonton yang berkendara di belakan pembalap dan mencari jalan pintas di sepanjang lintasan untuk melihat pembalap melintas berkali-kali. Dia berkata bahwa polisi memperkirakan jumlah kerumunan tersebut sebanyak 500.000 orang. Mereka mengikuti balapan, mendahului apabila memungkinkan, atau berdiri dengan padat di pinggir jalanan di desa dan kususnya di titik kontrol sehingga kadang kala mempersulit pembalap untuk mendahului. Van Wijnendaele melibatkan garda nasional pada tahun 1933 namun hanya memberikan sedikit pengaruh. Balapan tahun 1937 menjadi sangat kacau. Pada 30 Maret 1938, van Wijnendaele menulis di Sportwereld:
Keterlibatan penonton tidak pernah berakhir. Pada tahun 1963, Louis De Lentdecker menulis di Het Nieuwsblad:
LintasanStart dan finishBalapan selalu dimulai di Ghent hingga tahun 1976, pertama dari Korenmarkt, kemudian di dekat dari stasiun kereta api St-Pieters, saat pembalap beristirahat di hotel Albert di Clementinlaan. Balapan mengalami netralisasi hingga sejauh Mariakerke. Sebuah misa diadakan bagi para pembalap sebelum start pada tahun 1950an. Balapan berpindah ke alun-alun pasar di Sint-Niklaas pada tahun 1977, utamanya karena tempat ini memiliki ruang terbuka lebih besar untuk menampung penonton yang semakin banyak. Pengarahan balapan diadakan di balai kota. Alun-alun tersebut diorganisisr oleh kepala polisi, Roger Schepens. Pada tahun 1988 awal balapan menjadi acara dua hari dengan sebuah pertunjukan yang diadakan oleh televisi BRT pada malam sebelumnya. KOntrak dengan St-Niklaas berakhir pada tahun 1998 dan balapan dipindahkan ke Bruges, di mana wali kotanya, Patrick Moenaert, melihat perubahan tersebut sebagai bagian dari kampanye untuk menghidupkan pusat kota. Bruges, atau dikenal sebagai Brugge di utara, adalah sebuah kota kecil yang bergantung pada ketertarikan wisatawan terhadap sejarah dan arsitekturnya; Moenaert berkeinginan untuk membuatnya lebih tidak bergantung pada perayaan masa lalunya.[25][n 8] Finish pada tahun 1913 berada di sebuah lintasan di sekitar danau di Mariakerke (lihat atas). Kemudian dipindahkan pada tahun 1914 ke velodrome Deeske Porter di Evergem di mana, van Winendaele menghitung, "ini lebih bagus karena ditonton 20 penonton lebih banyak dari tahun sebelumnya."[2]
Pada 16 September 2011, diumumkan bahwa Oudenaarde menandatangani kontrak untuk menyelenggarakan finish untuk dua tahun berikutnya. RuteRute balapan telah mengalami perubahan cukup pesat. Pada 30 tahun pertama ini merupakan rute melingkar yang berawal dan berakhir di Ghent, meskipun garis finish berubah setiap beberapa tahun. Pada tahun 1913 balapan pertama masuk ke pedalaman menuju St-Niklaas sebelum berputar mengikuti arah jarum jam melalui Aalst, Kortrijk, melewati pantai di Ostend dan kemudian kembali ke Ghent dengan sebuah belokan menuju Roeselare. Lintasan tetap sama pada tahun 1914 namun tidak melalui pantai. Pada tahun 1919 arah lintasan diubah melawan arah jarum jam, ke selatan ke arah Brugge. Rute diperpanjang menuju pantai pada tahun 1920 dan tetap senerti ini hinga tahun 1938, berjalan melewati Eeklo dan Brugge untuk menjangkau Laut Utara antara Ostend dan Blankenberge. Van Wijnendaele memasukkan lintasan pantai karena visi sentimentalnya akan Flanders.[26][n 9] Balapan di pantai dibantu oleh angin yang keras yang memicu serangan dan juga masalah bagi yang tertinggal karena tidak dapat berlindung di kelompok utama. Berbelok ke arah laut berarti angin bertiup dari samping, menghasilkan barisan pembalap membentuk garis diagonal, masing-masing saling berlindung, yang menjadi karakter dari Ronde dan balap Belgia lainnya.[n 10] Rute berubah saat perang pecah karena akses menuju pantai ditutup. Rute selama masa perrranga dalah sebuak rute melingkari wilayah tengah Flanders namun kemudian kembali ke rute sebelum perang saat perdamaian muncul tahun 1946. Rute tetap sama hingga tahun 1952, saat jalur menuju pantai ditinggalkan dan rute berpindah di Brugge. Jalur menuju dan sepanjang pantai kembali pada tahun 1961 dan hilang kembali tahun 1964. Sejak tahun 1973 balapan bukan lagi sebuah jalur memutar. Balapan dimula di Ghent dan berakhir di Meerbeke, masih tidak melewati pantai. Kemudian Ghent ditinggalkan pada tahun 1977 dan start dilakukan di kota tetangga Sint-Niklaas. Balapan sekarang hanya membentuk lengkungan di pedalaman Flanders, tidak lagi ke barat melebihi dari Eeklo atau Roeselare. Hanya saja perubahan start menuju Bruges membawa kembali balapan menyusuri Laut Utara, meskipun menghindari hampir seluruh jalanan berangin untuk menuju kesana. Perpindahan dari Sint-Niklaas menuju Bruges menimbulkan kritik yang tidak berhubungan dengan perubahan rute. Hingga saat itu menjadi sebuah tradisi bahwa penonton dapat bergabung dan pertemu dengan pembalap sebelun start. Fer Schroeder berkata:
Bagian strategis dari balapan muncul saat kembali ke tengah daratan, berjalan ke utara dari perbatasan Prancis. Lintasan menuju ke bukit yang pendek namun curam yang berbeda dengan wilayah tengah Flanders yang datar. Rute banyak mempengaruhi pembalap. Beberapa lintasan berbatu dan salah satunya – Koppenberg – tidak dilewati selama beberapa tahun karena tingkat kesulitan dan bahayanya. Sulit bagi seorrang pembalap untuk melewati bukit tersebut sambil terus berkendara. Seorang pembalap yang jatuh dapat menjatuhkan pembalap lainnya, dan menghambat yang di belakangnya. Pembalap yang jatuh sering kali meneruskan tanjakan dengan mendorong sepeda. Pada tahun 1984 hanya dua pembalap – Phil Anderson dan Jan Raas – yang berkendara tanpa pernahturun dari sepeda. Koppenberg kembali pada tahun 2003 setelah lintasannya diperbaiki. Kemudian dihilangkan kembali pada tahun 2007 digantikan oleh Kluisberg dan Côte de Trieu, yang telah diperbaiki pada tahun sebelumnya, dan tanjakan pertama dari Eikenmolen.[28] Koppenberg kembali pada tahun 2008 setelah kota Oudenaarde memperbaikinya.[29] Bukit berbatuDI Belgia pasca perang hanya jalan raya antar kota yang memiliki perkerasan halus. Ronde tidak pernah dirancang untuk melewati jalanan yang jelek – jalanan berbatu merupakan jalan yang tersedia jika balapan harus dibuat cukup panjang di wilayah yang relatif sempit. Belgia mulai bangkit dari kehancuran pada tahun 1950an dan provinsi mulai mengaspal jalan. Namun untuk sementara waktu jalanan jelek masih ada dan balapan menggunakan jalanan tersebut karena peningkatan lalu lintas mobil membuat jalanan tersebut lebih nyaman. Tapi alarm mulai muncul saat bukit klasik pertama diperkeras. Van Wijnendaele tidak lagi dapat membuat jalur melingkari Flanders dan menghapus rute tersebut. Dia harus membeli peta jalan lokal. Panjang jalur berbatu mulai berkurang namun jumlah bukit berbatu bertambah. Bukit yang pendek dan terjal merupakan faktor penentu di Ronde. Balapan telah menyediakan hadiah kepada pembalap pertama yang mencapai puncak selama lebih dari setengah abad. Terdapat hadiah sebesar 500 franc pada tahun 1940 bagi pembalap pertama yang mencapai Kwaremont, Edelare dan Kruisberg. Sebuah hadiah bagi performa gabungan terbaik di seluruh bukit diberikan pada tahun 1950, saat Maurits Blomme memenangkan perabot tempat tidur sebagai penanjak terbaik. Hadiah di puncak Kruisberg pada tahun 1953 adalah sebuah mesin cuci. Orang pertama yang mencapai Dinding Geraardsbergen memenangkan 18.000 franc. Pada tahun 1950 Fiorenzo Magni memenangkan hadiah besar sebesar 30.000 franc karena memisahkan diri dalam waktu yang lama, cukup untuk membeli sebuah rumah.[30][n 11] Pada tahun 2008, ke-17 bukit – hellingen dalam bahasa Belanda – adalah:[31]
Kluisberg: Buissestraat, Bergstraat, Kluisbergen-Ruien. menanjak setinggi 66m dari 27m hingga 93m. kemiringan maksimal 11 persen. ditanjak pertama pada tahun 1955 Molenberg: Molenberg, Zwalm. menanjak setinggi 32m dari 24m hingga 56m. kemiringan maksimal 17 persen. ditanjak pertama pada tahun 1983. Oude Kwaremont: Broekstraat, Kwaremontplein, Schilderstraat, Kluisbergen. menanjak setinggi 93m dari 18m hingga 111m. kemiringan maksimal 11 persen. ditanjak pertama pada tahun 1974. Koppenberg: Steengat, Koppenberg, Oudenaarde-Melden. menanjak setinggi 64m dari 13m hingga 77m; kemiringan maksimal 25 persen at inside of bend, otherwise 22 persen. ditanjak pertama pada tahun 1976. Taaienberg: Taaienberg, Maarkedal-Etikhove. menanjak setinggi 45m dari 37m hingga 82m. kemiringan maksimal 18 persen. ditanjak pertama pada tahun 1974. Berg ter Stene: Stene, Horebeke. menanjak setinggi 68m dari 32m hingga 100m. kemiringan maksimal 9 persen. ditanjak pertama pada tahun 1957 Leberg: Leberg, Brakel-Zegelsem. menanjak setinggi 39m dari 60m hingga 9m. kemiringan maksimal 15 persen. ditanjak pertama pada tahun 1977 Berendries: Berendries, Brakel-Sint-Maria-Oudenhove. menanjak setinggi 65m dari 33m hingga 98m. kemiringan maksimal 14 persen. ditanjak pertama pada tahun 1983 Valkenberg: Valkenbergstraat, Brakel-Nederbrakel. menanjak setinggi 53m dari 45m hingga 98m. kemiringan maksimal 15 persen. ditanjak pertama pada tahun 1959 Muur-Kapelmuur: Abdijstraat, Ouderbergstraat, Oudeberg, Gerardsbergen. menanjak setinggi 77m dari 33m hingga 110m. kemiringan maksimal 20 persen. ditanjak pertama pada tahun 1950 Bosberg: Kapellestraat, Geraardsbergen-Moerbeke. menanjak setinggi 40m dari 65m hingga 105m. kemiringan maksimal 11 persen. ditanjak pertama pada tahun 1975. Tenbosse: Olifantstraat, Brakel. menanjak setinggi 28m dari 45m hingga 73m. kemiringan maksimal 14 persen. ditanjak pertama pada tahun 1997 Catatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Ronde van Vlaanderen.
|