Milan – San Remo
Milan – San Remo, "Klasik Musim Semi", adalah balap sepeda tahunan yang diadakan antara Milan dan Sanremo. Ini merupakan balap sepeda satu hari professional dengan jarak tempuh terjauh dengan jarak 298 km. Yang pertama diadakan pada tahun 1907, saat Lucien Petit-Breton menang. Saat ini balapan ini menjadi bagian dari 'Monumen' dari balap sepeda Eropa, dan pemenangnya berkontribusi dalam UCI World Tour; hingga tahun 2007 balap ini menjadi bagian dari UCI ProTour. Dari tahun 1999 hingga 2005, sebuah balap sepeda wanita, Primavera Rosa diadakan bersamaan dengan balap pria namun dengan jarak yang lebih pendek. Milan – San Remo sering kali disebut sebagai Klasik sprinter sedangkan balap yang mirip dari Italia juga Giro di Lombardia diadakan pada musim gugur disebut sebagai Klasik penanjak. SejarahPada awal penyelenggaraanya, kesulitan utama adalah Passo del Turchino, tetapi saat balap sepeda menjadi lebih professional tanjakan tersebut menjadi terlalu jauh dari finish untuk menjadi tanjakan penentu. Pada tahun 1960, Poggio, beberapa kilometer menjelang finish, diperkenalkan. Pada tahun 1982, Cipressa, dekat Imperia ditambahkan. Bukit lainnya adalah 'capi', Capo Mele, Capo Berta dan Capo Cervo. Sejak tahun 2008 penyelenggara juga menambahkan Le Mànie, antara Turchino dan 'capi'. Turchino dan Mànie merupakan tanjakan yang lebih panjang, sedangkan 'capi', Cipressa dan Poggio lebih pendek. Tanjakan tersebut dianggap tidak terjal dan panjang bagi pembalap professional. Karena itu, banyak sprinter yang mampu bertahan dengan peloton pada tanjakan tersebut, dan sebagian besar balapan berakhir dengan sprint massal. Pembalap tersukses adalah Eddy Merckx; yang menang tujuh kali (rekor kemenangan dalam satu balap sepeda klasik sehari). Pada asa sekarang pembalap tersukses adalah Erik Zabel yang menang empat kali dan kalah pada tahun 2004 dari Óscar Freire hanya karena dia berhenti mengayuh dan mengangkat tangan untuk merayakan kemenangan terlalu cepat. Balap ini menjadi seri pembuka dari UCI Road World Cup hingga seri tersebut digantikan oleh UCI ProTour pada tahun 2005. RuteMenjadi balap sepeda satu hari professional terpanjang, Milan – San Remo menjadi tes ketahanan yang tidak umum pada awal musim. Sering kali balapan ini tidak dimenangkan oleh sprinter tercepat, tetapi yang memiliki persiapan awal terbaik. Cipressa dan Poggio telah menggugurkan banyak sprinter yang tidak dapat bertahan dengan grup terdepan. Meskipun lintasannya yang datar dan jalur finish datar yang panjang, tim sprinter banyak yang gugur dari waktu ke waktu oleh serangan penting pada tanjakan terakhir. Contoh terbaik termasuk Laurent Jalabert dan Maurizio Fondriest yang melepaskan diri pada tahun 1995 dan bertahan hingga garis finish. Pada tahun 2003, Paolo Bettini menyerang bersama beberapa pembalap yang semuanya dapat bertahan hingga garis finish dan pada tahun 2006 saat Filippo Pozzato dan Alessandro Ballan menyerang pada bukit terakhir dan bertahan. Milan – San Remo tercepat pada lintasan umum adalah pada tahun 1990. Gianni Bugno mencetak rekor 6j 25 m 06 detik untuk emnag dengan jarak 4 detik dari Rolf Gölz. Balap ini memiliki kecepatan rata-rata 45,8 km/h (28,45 mph). Pada tahun 2006, peloton datang cukup dekat dengan waktu 6j 29 m 41d, dimenangkan oleh Filippo Pozzato. balap ekstrem termasuk selama 12j 24 m pada tahun 1910, dalam sebuah badai salju. Pada tahun 2014, penyelenggara RCS Sport mengumumkan bahwa balapan akan melewati tanjakan Pompeiana climb antara Cipressa dan Poggio.[1] Untuk menjaga balapan berada dalam jarak yang memungkinkan, balapan akan menghilangkan Le Mànie dari rute tersebut. Pompeiana, yang dinamai sesuai nama desa di dekat jalan tersebut, menanjak sepanjang lima kilometer dengan kemiringan mencapai 13% di dekat puncak. Rute diubah lagi pada akhir Februari 2014, saat tanjakan Pompeiana mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Dewan lokal menolak permintaan menyelenggara untuk melewati jalan tersebut karena sedang dalam perbaikan dan masih berbahaya. Karenanya balapan tidak akan melewati Pompeiana lagi, dan membuat balapan melewati rute yang lebih tradisional dan ramah terhadap sprinter lagi. Hal ini membuat sejumlah sprinter (yang sebelumnya mengundurkan diri karena tanjakan tambahan), termasuk Mark Cavendish, menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti balapan tersebut kembali.[2] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Milan-Sanremo.
|