Paris–Roubaix
Paris–Roubaix adalah sebuah balap sepeda jalan raya proffessional satu hari yang diadakan di Prancis Utara, dimulai dari utara Paris hingga perbatasand engan Belgia. Sejak awal penyelenggaraannya pada tahun 1896 hingga tahun 1967 balapan dimulai dari kota Paris dan berakhir di Roubaix; sejak tahun 1968 balapan diawali di Compiègne (sekitar 85 kilometer (53 mi) timur laut dari pusat kota Paris). FInish balapan tetap dilakukan di Roubaix. Terkenal karena medan yang bergelombang dan paving batuan,[n 1] balap ini menjadi salah satu 'Monumen' atau klasik dalam kalender Eropa, dan berkontribusi dalan rangking UCI World Tour. Balap ini sering disebut sebagai Neraka di Utara, Satu Minggu di Neraka (juga menjadi judul dari sebuah film mengenai balapan tahun 1976), Ratu para Klasik atau la Pascale: Balap Paskah.[1] Balapan ini diselenggarakan oleh kelompok media Amaury Sport Organisation setiap tahun di awal atau pertengahan April. Pertama diadakan pada tahun 1896, Paris–Roubaix menjadi salah satu balap sepeda tertua. Balap ini dikenal dengan banyak 'sektor berbatu', bersama dengan Tour of Flanders dan Gent–Wevelgem, menjadi satu dari klasik berbatu. Sejak tahun 1977, pemenang dari Paris–Roubaix menerima sepotong batu paving sebagai bagian dari hadiah.[2] Kondisi litasan mendorong pengembangan rangka, roda, dan ban khusus. Ban bocor dan permasalahan mekanik lainnya merupakan hal umum dan sering mempengaruhi hasil balapan. Meskipun gengsi dari balapan, beberapa pembalap sepeda menghindarinya karena kondisinya yang sulit. Balapan juga menyebabkan beberapa kontroversi, dengan pemenang yang didiskualifikasi. Lintasan dipelihara oleh Les Amis de Paris–Roubaix, sebuah kelompok penggemar balap yang didirikan pada tahun 1983. forçats du pavé mengawasi untuk menjaga lintasan aman bagi pembalap sambil mempertahankan tingkat kesulitannya. SejarahParis–Roubaix adalah salah satu balapan tertua di balap sepeda jalan raya professional. Balapan ini pertama diadakan pada tahun 1896 dan hanya terhenti oleh dua perang dunia. Balapan diciptakan oleh dua pembuat kain asal Roubaix, Théodore Vienne (lahir 28 Juli 1864)[3] dan Maurice Perez.[4] Mereka berperan dalam pembangunan sebuah velodrome seluas 46.000 meter persegi di persimpangan jalan Verte dan rute d'Hempempont, yang dibuka pada 9 Juni 1895.[5] Vienne dan Perez mengadakan beberapa pertemuan di lintasan tersebut, salah satunya termasuk penampilan pertama di Prancis oleh sprinter Amerika Major Taylor, dan kemudian mencari ide lanjutan. Pada bulan Februari 1896 mereka menemukan ide untuk menyelenggarakan balapan dari Paris menuju lintasan mereka. Hal ini menimbulkan dua masalah. yang pertama adalah balapan terbesar berawal atau berakhir di Paris dan bahwa Roubaix mungkin terlalu terpencil sebagai destinasi. Yang kedua adalah mereka dapat mengatur start atau finish balapan tapi tidak bisa keduanya. Mereka berbicara kepada Louis Minart, editor dari Le Vélo, satu-satunya koran olahraga harian Prancis. Minart sangat tertarik namun mengatakan bahwa keputusan koran akan mengatur start balapan sangat bergantung pada direktur, Paul Rousseau.[6] Minart juga menyarankan pendekatan tidak langsung karena pemilik percetakan menyarankan balapan tidak untuk kejayaan mereka sendiri, tetapi sebagai persiapan untuk balap lainnya. Mereka menulis:
Hadiah pertama yang diusulkan senilai dengan tujuh bulan upah bagi penambang saat itu.[8] Rousseau sangat tertarik dan mengirim editor bersepedanya, Victor Breyer, untuk mencari rute.[9] Breyer melakukan perjalanan menuju Amiens di dalam sebuah mobil Panhard yang dikemudikan oleh koleganya, Paul Meyan. Pada pagi berikutnya Breyer — kemudian menjadi deputi penyelenggara dari Tour de France dan seorang staf pimpinan dari Union Cycliste Internationale - melanjutkannya dengan bersepeda. Angin bertiup, hujan turun, dan suhu udara menurun. Breyer mencapai Roubaix dengan kelelahan dan payah setelah seharian berkendara melewati jalan berbatu (paving). Dia bersumpah akan mengirim telegram kepada Minart mwmintanya untuk membatalkan ide tersebut, menuliskan bahwa berbahaya untuk mengadakan balapan di jalan yang baru saja ia lewati. Namun makan malam yang ia nikmati malam itu dengan sebuah tim dari Roubaix mengubah pikirannya.[10] Misteri PaskahVienne dan Perez menjadwalkan balapan mereka pada Minggu Paskah. Gereja Katolik Roma menolak hal tersebut karena diadakan pada hari paling suci dalam tahun liturgi, dengan perkiraan para pembalap tidak akan memiliki waktu menghadiri misa dan penonton tidak akan menghadiri dua kegiatan tersebut sekaligus.[n 2] Traktat diedarkan di Roubaix menolak kegiatan tersebut. Apa yang terjadi setelah itu tidak pasti. Cerita mengatakan bahwa Vienne dan Perez menjanjikan sebuah misa akan diadakan bagi para pembalap di sebuah kapel 200 m dari garis start, di jalan Maillot. Cerita tersebut diulang oleh Pascal Sergent, sejarawan balapan tersebut, dan oleh Pierre Chany, sejarawan olahraga secara umum.[11] Sergent lebih jauh lagi menyatakan bahwa Victor Breyer, yang diceritakan berada di tempat, mengatakan bahwa misa yang dijadwalkan pukul 4 pagi dibatalkan karena terlalu pagi.[12] Baik Chany maupun Sergent tidak menyebutkan bahwa tanggal penyelenggaraan kemudian diubah, sehingga Paris–Roubaix pertama (menurut Sergent) diadakan pada 19 April 1896, sedangkan Minggu Paskah pada tahun 1896 berlangsung dua minggu lebih awal, pada 5 April.[13] Paris–Roubaix pertama yang dilakukan pada Minggu paskah dilakukan pada tahun berikutnya, 1897. Balapan pertamaBerita perjalanan Breyer menuju Roubaix kemudian menyebar. Separuh dari mereka yang mendaftar tidak muncul di Brassérie de l'Espérance, kantor pusat balapan saat start. Mereka yang mengundurkan diri sebelum balapan dimulai termasuk Henri Desgrange, seorang pembalap perkenal yang kemudian akan menjadi penyelenggara Tour de France. Pembalap yang start termasuk Maurice Garin, yang memenagkan Tour pertama yang diadakan oleh Desgrange dan merupakan harapan lokal di Roubaix karena dia dan dua saudaranya membuka sebuah toko sepeda di Jalan Paris pada tahun sebelumnya.[14] Garin mencapai posisi ketiga, 15 menit di belakang Josef Fischer, satu-satunya pembalap Jerman yang memenagkan balapan ini hingga saat ini.[15] Hanya empat pembalap yang finish kurang dari satu jam di belakang pemenang. Garin mungkin akan memperoleh posisi kedua bila dia tidak dijatuhkan akibat tarakan dua tandem, salah satunya dikendarai oleh penariknya. Garin "finish dengan kelelahan dan Dr Butrille diharuskan mendatangi orang yang ditabrak oleh dua mesin," kata Sergent.[16] Balapan keduaGarin menang pada tahun berikutnya, emngalahkan pembalap Belanda Mathieu Cordang di dua kilometer terakhir di velodrome di Roubaix.[n 3] Sergent berkata:
Neraka di UtaraBalapan umumnya meninggalkan pembalap ditutupi oleh lumpur dan tanah, dari jalur berbatu dan jalanan hitam di wilayah Prancis utara bekas pertambangan batu bara. Namun bukan ini yang membuat balapan menerima julukan l'enfer du Nord, atau Neraka di Utara. Istilah yang digunakan untuk menjelaskan rute tersebut datang setelah Perang Dunia I. Penyelenggara dan wartawan meninggalkan Paris pada tahun 1919 untuk melinhat bagaimana lintasan bertahan dari empat tahun hujan meriam dan perang parit. Procycling melaporkan:[18]
Tulisan di L'Auto adalah:
Sejarah jalan berbatuMencari tantangan balapan di jalan berbatu merupakan hal yang relatif baru. Hal ini dimulai bersamaan di Paris–Roubaix dan Tour of Flanders, saat perkembangan luas dari peningkatan jalan raya setelah Perang Dunia II memberikan realitas bahwa karakter kedua balapan akan berubah. Hingga saat itu balapan di jalan berbatu bukanlah karena jalanan tersebut rusak, tetapi begitulah jalanan tersebut dibangun. André Mahé, yang memenangkan balapan tahun 1949, mengatakan:
Hadirnya siaran televisi langsung mendorong wali kota di seluruh rute untuk memuluskan jalanan berbatu mereka karena takut seluruh Prancis akan melihat wilayah tersebut tidak maju dan tidak mau berinvestasi di wilayah tersebut. Albert Bouvet, penyelenggara, mengatakan: "Apabila kondisi ini tidak berubah, balapan ini akan segera dinamai Paris–Valenciennes," menggambarkan sebuah balapan datar di jalanan halus yang sering berakhir dalam sprint massal. L'Équipe menulis: "Pembalap tidak berhak menerma hal tersebut." Editornya, Jacques Goddet, menyebut Paris–Roubaix "kegilaan besar bersepeda yang terakhir."[20] Bouvet dan Jean-Claude Vallaeys mendirikan Les Amis de Paris Roubaix[21] (lihat bawah). Presidennya, Alain Bernard, memimpin para penggemar untuk mengawasi dan merawat jalur berbatu yang masih tersisa. Dia berkata:
Adalah Alain Bernard yang menemukan salah satu jalur berbatu paling signifikan di balapan, Carrefour de l'Arbre. Dia keluar berkendara pada hari Minggu, keluar dari jalur utama untuk mencari jalan berbatu yang masih tersisa sebelum garis finish. He was out on a Sunday ride, turned off the main road to see what was there and found the last bad cobbles before the finish. Jaln itu adalah wilayah kosong dengan persimpangan dan sebuah bar. Bernard berkata:
Amis de Paris–Roubaix menghabiskan €10-15.000 setiap tahun untuk mengembalikan dan membangun kembali jalan berbatu. Amis memasok pasir dan material lain sedangkan perbaikan dilakukan sebagai latihan bagi siswa sekolah pertanian di Dunkirk, Lomme, Raismes dan Douai. Setiap bagian menghabiskan dana €4-6.000, dibayar secara merata oleh Amis, penyelenggara dan komunitas lokal.[23] Bernard berkata:
Tempat strategis di balap historisTempat strategis saat balapan awal diadakan di mana dapat menjadi penentu kemenangan meliputi Bukit Doullens, Arras, Carvin dan tikungan Wattignies.[24] Beberapa bagian jalan berbatu telah mengalami kerusakan tanpa bisa diperbaiki atau telah diperkeras dan kehilangan signifikansinya. Bagian lain dihilangkan karena balapan beralih ke timur. PenarikBalapan awal diakukan dengan adanya penarik, seperti banyak kompetisi lainnya pada saat itu.[25] Penarik pertama adalah pembalap yang lain, atau sepeda tandem. Mobil dan sepeda motor diizinkan untuk menarik dari tahun 1898.[26] The historian Fer Schroeders says:
Lintasan
Pada awalnya balapan dimulai dari Paris menuju Roubaix, tetapi pada tahun 1966 start dipindahkan ke Chantilly, 50 km di utara, kemudian pada tahun 1977 di Compiègne, 80 km di utara.[27] Dari Compiègne sekarang melewati jalur sejauh 260 km ke rah utara menuju Roubaix, melewati jalan berbatu pertama setelah 100 km. Pada 150 km terakhir, jalan berbatu yang ditempuh sepanjang lebih dari 50 km. Balapan berakhir di jalan beon halus sepanjang 750 m di sebuah velodrome terbuka di Roubaix. Balapan disesuaikan dari tahun ke tahun karena jalan yang tua dilapisi ulang dan penyelenggara mencari jalan berbatu yang lain untuk mempertahankan karakter balapan — Pada tahun 2005, sebagai contoh, balapan terdiri dari jalan berbatu sejauh 54,7 km.[28] startBalapan dimulai di beberapa tempat:
Kilometer pembuka (the départ fictif) umumnya merupakan start seremonial. Balapan sebenarnya dimulai setelah beberapa kilometer kemudian (départ réel). Awal balapan yang sebenarnya adalah di:
Jalur berbatuPenyelenggara, Jean-François Pescheux, mengelompokkan jalanan berbatu berdasarkan panjang, ketidakteraturan, kondisi umum, dan posisinya di balapan.[29] Pada tahun 2008, terdapat 28 bagian jalur berbatu, tiga dikelompokkan dalam tingkat kesulitan maksimum. Termasuk di antaranya Trouée d'Arenberg, bagian sulit sepanjang 3000m, Mons-en-Pévèle (213 km) dan 2100 m jalan berbatu yang bernama Carrefour de l'Arbre (244 km) — yang sering menjadi penentu sebelum garis akhir. 27 bagian yang digunankan pada tahun 2011 adalah:[30][31]
27 - Troisvilles menuju InchyPanjang - 2.200m Pertama digunakan pada tahun 1987. Merupakan jalan berbatu tertinggi dengan posisi di ketinggian 136m. Sebuah peringatan untuk Jean Stablinski berada di pintu masuk jalan. Jalan menurun di 900 m pertama dengan kemiringan 2%. Siswa dari Lycée Professionnel Horticole de Raismes menanam tanaman pagar pada bulan November 2007 untuk mencegah lumpur mengalir. Jalur kemudian menanjak sejauh 900 m menuju sebuah dataran setinggi 121 m. Bagian ini sering kali menjadi sulit karena lumpur. Tikungan ke arah kiri yang miring ke kanan ke arah Inchy sering kali sulit karena lumpur. Jalanan kemudian turun dengan kemiringan 3,2% sejauh 400m.[31][32] Kategori jalan . Jalanan berada dalam kondisi bagus kecuali d bagian terakhir. Bagian kedua, setelah jalan utama, selalu berlumpur.[33] 26 - Viesly (rue de la chapelle) menuju QuievyPanjang - 1.800m. Pertama digunakan pada tahun 1973. Bagian ini sedikit menurun, menurun secara merata dari 120m hingga 100m. Jalan ini merupakan jalan lurus, tetapi berlumpur di beberapa bagian. Kategori jalan . Berada dalam kondisi bagus.[31][32][33] 25 - Quievy menuju Saint PythonPanjang - 3.700m Pertama digunakan pada tahun 1973. Bagian ini melintasi dua jalan regional, D113b dan D134. Jalan ini dan bagian dari Hornaing menuju Wandignies-Hamage merupakan yang terpanjang. Bagian ini menanjak dari 95 menuju 117m. Jalanan ini dimulai dengan turunan ringan, dilanjutkan dengan tanjakan ringan sejauh 600m, kemudian jalur berada di kondisi hampir datar. Setelah sebuah jalan lurus, kemudian diikuti tikungan ke kanan 90 derajat yang diteruskan tanjakan sejauh 2 km yang mulai melelahkan pembalap. Kategori jalan . Kondisi cukup bagus. Kosili regional menasang kembali batu paving di akhir tahun 2007. Lahan pertanian cantik Fontaine au Tertre berada di sebelah kiri di ujung jalan berbatu.[31][32][33] 24 - Saint-PythonPanjang - 1.500m Pertama digunakan pada tahun 1973. Dimulai di ketinggian 104m, dan berakhir di ketinggian 82m. Jalanan hampir sepenuhnya lurus, dimulai 500 m jalan datar diikuti dengan turunan sejauh 1 km menuju Saint-Python. Kategori jalan . Dalam kondisi bagus namun berlumpur di awal.[31][32][33] 23 - Vertain menuju Saint-Martin-sur-ÉcaillonPanjang - 1.900m ditambah 100m yang telah dihilangkan aspalnya. Pertama digunakan pada tahun 1985. Jalan ini turun dari 105m hingga 89m dalam jalur yang hapir lurus di luar sebuah tikungan kecil ke kiri di tengahnya. 22 - Capelle sur Ecaillon menuju BuatPanjang - 1.700m. Pertama digunakan pada tahun 2005. Menanjak dari 91m hingga 102m dalam jalur yang hampir lurus, dimulai dengan turunan 4% sepanjang 700m, kemudian menanjak dari 66m sejauh 400m dengan kemiringan 7%, diikuti tanjakan ringan 2% sejauh 500m. Bagian paling terjal dalam balapan, dikendarai dengan gigi roda khusus 46 gerigi. Kategori jalan . Berada dalam kondisi bagus namun dengan segaris aspal di sisi kanan saat jalan menurun.[31][32][33] 21 - Verchain-Maugré menuju QuérénaingPanjang - 1.600m. Kemungkinan pertama digunakan pada tahun 1974. Hampir datar - 80m hingga 78m, hampir lurus, naik sedikit sebelum menurun dengan jarak yang lebih jauh. Kategori jalan . Dalam kondisi bagus di luar beberapa lubang jalan.[31][32][33] 20 - Quérénaing menuju MaingPanjang - 2.500m Pertama digunakan pada tahun 1996 dan kemudian selalu digunakan dari arah yang sama. Jalannya adalah D59, menurun dari ketinggian 85m ke 40m dalam sebuah garis lurus. Diawali dengan turunan ringan ke 72m sepanjang 400m, kemudian sedikit menanjak sepanjang 400m. Kemudian diikuti sebuah jalur datar dan turunan panjang dengan kemiringan 2,5 hingga 3,8%. Kategori jalan . Dalam kondisi bagus dengan bagian berlumpur.[31][32][33] 19 - Maing menuju Monchaux sur EcaillonPanjang - 1.600m. Pertama digunakan pada tahun 2001. Jalannya adalah D88, menanjak dari 47 hingga 50m dalam sebuah jalur yang hampir lurus. Dimulai dengan tanjakan ringan sejauh 1.000m, diikuti turunan sepanjang 600m. Kategori jalan . SUlit di bagian awal, dengan lubang yang dalam, kemudian diikuti jalan dengan kondisi sangat bagus.[31][32][33] 18 - Wallers HaveluyPanjang - 2.500m. Pertama digunakan pada tahun 2001 dan diguanakn setiap tahun. Jalur ini dinamai bagian Bernard Hinault, setelah kedatangannya pada 28 Maret 2005 atas undangan kota. Bagian ini kadang kala digunakan oleh Quatre Jours de Dunkerque. Bagian diawali di ketinggian 31m dan berakhir di ketinggian 34m. Jalur ini dimulai dengan tanjakan ringan sebelum diakhiri dengan turunan ringan. Kategori jalan . Jalur ini memiliki kondisi menengah namun dengan banyak lumpur. Paruh kedua memiliki kesulitan lebih tinggi.[31][32][33] 17 - Trouée d'ArenbergPanjang - 2.400m. Pertama digunakan pada tahun 1968. Sebuah jalan lurus memaui Hutan domaniale de Raismes/Saint-Amand/Wallers, menurun sedikit pada awalnya, kemudian menanjak. Ketinggiannya adalah 25m pada awal lintasan dan 19m di akhir lintasan. Trouée d'Arenberg, Tranchée d'Arenberg, (Trench of Arenberg), Trouee de Wallers Arenberg, Parit Arenberg, telah menjadi lambang dari Paris–Roubaix. Secara resmi bernama 'La Drève des Boules d'Herin', jalan berbatu sepanjang 2400m diletakkan pada masa kepemimpinan Napoleon I menembus Hutan Raismes Saint-Amand-Wallers, dekat jalan menuju Wallers dan Valenciennes.[34] (50°23′56″N 3°24′45″E / 50.399°N 3.4125°E) Jalan ini diusulkan untuk Paris–Roubaix oleh mantan pembalap professional Jean Stablinski,[35] yang juga bekerja di pertambangan di dalam hutan Arenberg.[36] Pertambangan ditutup pada tahun 1990 dan perlintasan ini kemudian dilestarikan. Meskipun berjarak hampir 100 km dari Roubaix, bagian ini umumnya terbukti menentukan dan seperti yang dikatakan Stablinski,
Sebuah peringatan untuk Stablinski berdiri di salah satu ujung jalan.[38] Diperkenalkan pada tahun 1968, lintasan ini ditutup dari tahun 1974 hingga 1983 oleh Office National des Fôrets. Hingga tahun 1998 jalan masuk menuju batuan Arenberg sedikit menuruni bukit, membuat adu cepat untuk memperoleh posisi terbaik. Lintasan tersebut dibalik pada tahun 1999 untuk mengurangi kecepatan. Hal ini diakibatkan oleh kecelakaan yang dialami oleh Johan Museeuw pada tahun 1998 sebagai pemimpin World Cup, yang hampir mengorbankan kakinya karena gangren. Pada tahun 2005 Trouée d'Arenberg tidak dipakai, penyelenggara mengatakan kondisinya telah menurun melebihi batasan keselamatan. Tambang yang ditinggalkan menyebabkan bagian tersebut amblas. Konsili regional dan lokal[n 6] menghabiskan dana sebesar €250.000[39] untuk meninggikan jalan hingga 50 cm untuk mengembalikan lebar lintasan menjadi tiga meter dan balapan tetap menggunakan lintasan tersebut.[40] Pembalap Italia Filippo Pozzato berkata setelah mencoba jalan setelah diperbaiki:
Pada tahun 2001 seorang pembalap Prancis, Philippe Gaumont, mematahkan tulang pahanya setelah jatuh di awal dari Trouée saat memimpin peloton.[39] Dia berkata:
Gaumont menghabiskan satu setengah bulan di tempat tidur tanpa mampu bergerak, dan dilengkapi dengan penyangga sepanjang 40 mm yang dipasang di atas lutut, dan di ujung tulang paha, dengan skrup sepanjang 12 mm. Kategori jalan . Jalanan berbatu ini sangat sulit dilalui karena ketidakteraturannya. Banyak penggemar yang mengambil batuan paving sebagai cenderamata sehingga Amis de Paris–Roubaix harus menggantinya setiap tahun.[31][32][33] 16 - Hornaing menuju Wandignies-HamagePanjang - 3.700m. Pertama digunakan pada tahun 1983, panjang keseluruhan yang digunakan saat ini pertama digunakan pada tahun 1988. Panjang lintasan 2.900m digunakan oleh Tour de France pada tahun 2004. Jalan ini merupakan jalan D130. Jalan ini turun dari 23 hingga 17m dengan bentuk L. Lintasannya datar, dimulai dengn 800m jalan lurus, diikuti dengan tikungan ke kanan di dekat dua châteaux, kemudian garis lurus sepanjang 2.900m menuju Wandignies-Hamage. Kategori jalan . Dalam kondisi bagus.[31][32][33] 15 - Warlaing menuju BrillonPanjang - 2.400m. Pertama digunakan pada tahun 1983. Jalan ini merupakan jalan D81, dengan ketinggian 17m di setiap ujung jalannya, membentuk huruf L. 400m pertama adalah jalan lurus, kemudian tikungan ke kanan diikuti oleh jalan lurus sepanjang 2 km. Kategori jalan . Pada awalnya dalam kondisi bagus kemudian diikuti dengan bagian yang amblas.[31][32][33] 14 - Tilloy-lez-Marchiennes menuju Sars-et-RosièresPanjang - 2.400m. Pertama digunakan pada tahun 1980 namun hanya 1.400 km pertama. DIgunakan dengan panjang keseluruhan saat ini sejak tahun 1982. Sebuah bagian berbentuk L dari jalan D158b dengan dua tikungan ke kanan 90-derajat dan satu tikungan ke kiri 90-derajat. Dimulai pada ketinggian 18m dan berakhir di ketinggian 19m. Kategori jalan . Dalam kondisi bagus dan dirawat secara teratur. Kadang kala berlumpur karena digunakan oleh traktor.[31][32][33] 13 - Beuvry-la-Forêt menuju OrchiesPanjang - 1.400m. Pertama digunakan pada tahun 2007. Bagian ini dibuat khusus untuk balapan, 700m jalan berbatu ditambahkan dengan 700m yang sudah ada sebelumnya. Bagian ini dinamai untuk menghormati Marc Madiot pada tahun 2007. Bagian ini menanjak sedikit pada paruh pertama dan kemudian datar. Kategori jalan . Dalam kondsi bagus, meskipun permukaan jalan dijelaskan sebagai "kacau" pada bagian pertama.[31][32][33] 12 - Orchies, chemin des Prières, dan chemin des AbattoirsPanjang - 1.700m. Pertama digunakan pada tahun 1980. 600 m terakhir digunakan dengan arah kebalikan dar penggunaan pertama tahun 1977. Bagian ini berbentuk L, 1.100m pertama datar dan 600m berikutnya sedikit menanjak. Peringkat jalan . Dalam kondisi bagus, sedikit berlumpur di awal, tidak teratur di 600m terakhir.[31][32][33] 11 - Auchy-lez-Orchies menuju BerseePanjang - 1.200m. Pertama digunakan pada tahun 1980. Bagian kedua, Nouveau Monde, tidak dilewati pada tahun 2007 dan 2008 karena kondisi batuan paving yang buruk, tetapi bagian ini telah diperbaiki dan digunakan kembali pada tahun 2009.[42] Bagian ini menanjak dari 40 hingga 54m. Bagian ini hampir datar dan membentuk sebuah lengkungan. Peringkat jalan . Dalam kondisi tetap, meskipun tidak teratur dan sulit di bagian kedua.[31][32][33] 10 - Mons-en-PévèlePanjang - 3.000m Pertama digunakan pada tahun 1978. Panjang keseluruhan 3.000m menanjak dari ketinggian 53m ke 63m. Jalan ini diawali dengan turunan sejauh 300m dengan kemiringan 2% menuju Penanda Ruisseau La Petite pada ketinggian 47m. Kemudian diikuti dengan tanjakan sejauh 800m dengan pertambahan 3m. Sebuah tikungan 90 derajat ke kanan menuju rue du Blocus menunjukkan sebuah jalan luruh sejauh 800 m yang turun 2m dan membawa pembalap ke tikungan 90 derajat ke kiri yang sulit dan berlumpur menuju ruelle Flamande. 1.100m terakhir dari ruelle Flamande dan Chemin de Randonnée Pédèstre menanjak 16m menuju Mérignies. Mons-en-Pévèle, (50°29′31″N 3°07′05″E / 50.492°N 3.118°E), adalah bagian jalan berbatu ke-10 sebelum garis finish. Jalur sepanjang 3.000m ini memiliki kategori jalan tertinggi, bintang lima. Jalan ini berada di kota Mons-en-Pévèle. Jalur ini menjadi salah satu kunci, satu dari yang tersulit dan berada di dalam 50 km sebelum garis finish. Jalur ini digunakan setiap tahun sejak tahun 1978, kecuali tahun 2001.Pada tahun 1997, 2000, 2002 dan 2003, hanya 1.100m pertama yang digunakan. Pada tahun 2008, serangan Stijn Devolder pada bagian in turut berkontribusi dalam kemenangan Tom Boonen, rekan timnya dari Quick Step. Kategori jalan . KOndisi bagus pada 1.100m pertama, kemudan semakin memburuk, diikuti oleh 1.100m terakhir yang penuh lumpur dari perkebunan.[31][32][33] 9 - Mérignies menuju Pont à MarcqPanjang - 700m. Pertama digunakan pada tahun 1981. Jalan ini bernama rue de la Rosée. Jalan ini menanjak dar ketinggian 35 ke 37m, dan hampir lurus. Kategori jalan . Kondisi bagus.[31][32][33] 8 - Pont Thibaut menuju EnnevelinPanjang - 1.400m. Pertama digunakan pada tahun 1978. Sebuah jalan datar berbentuk L ganda dengan dua tikungan 90 derajat ke kiri. Kategori jalan . KOndisi bagus namun berlumpur pada 1.000m pertama, kemudan sulit di bagian akhir, peskipun perbaikan terus dilakukan.[31][32][33] 7 - Templeuve — Le Moulin de Vertain
Panjang - 200m. Pertama digunakan pada tahun 1992. sebuah jalan lurus naik 2m. Kategori jalan . Jelek di awal, kemudian bagus.[33]
Panjang - 500m. Pertama digunakan pada tahun 2002. Bagian ini, tertutupi tanah, digali untuk balapan ke-100. Jalanan ini turun dalam garis lurus. Kategori jalan . Sebuah bagian pendek dengan batuan yang sulit untuk dilalui.[31][32][33] 6 - Cysoing menuju Bourghelles menuju Wannehain
Panjang - 1.400m. Pertama digunakan pada tahun 1981. Sejak tahun 2006 jalur ini juga meliputi jalur sepanjang 300m yang mengarah menuju Bourghelles. Dikenal sebagai bagian Duclos-Lassalle, jalan ini datar dan berbentuk L, naik secara bertahap, turun, naik dan kemudian menurun lagi menuju garis finish d ketinggiannya 44 m. Kategori jalan . Dalam kondisi bagus di 700m pertama, buruk pada 300m berikutnya menuju tikungan ka arah kanan, dan bagus kembali di 300m terakhir.[33]
Panjang - 1.100m. Petama digunakan pada tahun 1992. Sedikit tanjakan diikuti dengan sedikit turunan. Kategori jalan . Berada dalam kondisi cukup bagus pada awalnya dan kemudian sulit pada paruh kedua karena permukaan yang tidak teratur. Sebagian dipaving kembali dengan batuan dar jalan yang lama di Péronne-en-Mélantois yang diambil oleh pihak Paris–Roubaix pada tahun 1950an.[31][32][33] 5 - Camphin-en-PévèlePanjang - 1.800m. Pertama digunakan pada tahun 1980. Berbentuk L, menurun dari 52 ke 50m. Tkungan ke arah kanan di tengah jalur sulit karena dipenuhi lumpur. Kategori jalan . Umumnya batuan terputus-putus namun menjadi buruk pada 300m terakhir.[31][32][33] 4 - Camphin-en-Pévèle menuju Carrefour de l'ArbrePanjang - 2.100m. Pertama digunakan pada tahun 1980. Seluruh bentuk L naik dari ketinggian 48 ke 51m. Datar sepanjang 1.200m, kemudian diikuti tikungan ke kiri yang sulit dan sedikit tanjakan. Le Carrefour de l'Arbre (atau Pavé de Luchin) adalah jalanan berbatu keempat sebelum garis finish di Roubaix. Jalan sepanjang 2,1 km ini mendapat kategori tingkat kesulitan terberat, yaitu bintang lima. Persimpangan (carrefour) ini adalah sebuah tanah terbuka di antara Gruson dan Camphin-en-Pévèle. 50°35′N 3°14′E / 50.59°N 3.23°E Rute ini meninggalkan ke arah barat dari Camphin-en-Pévèle sepanjang rue de Cysoing mengarah ke Camphin de l'Arbre. Paruh pertama adalah deretan tikungan, kemudian diikuti batuan tak beraturan yang mengarah ke Luchin. Paruh kedua berakhir di restoran Café de l'Arbre dan memiliki batuan lebih banyak. Sebuah tikungan tajam mengarak ke kanan nenandakan awal dari bagian 3, meskipun kadang kala dimasukkan dalam bagian 4. Carrefour de l'Arbre / Pavé de Luchin sering kali terbukti menjadi penentu. ini karena kedekatannya dengan Roubaix (15 km) dan memiliki tingkat kesulitan tinggi, meskipun kadang dianggap lebih mudah daripada Trouée d'Arenberg. Pemimpin di bagian ini memiliki peluang tinggi untuk menjadi pemenang di velodrome, seperti yang dilakukan oleh Fabian Cancellara pada tahun 2006 dan Stuart O'Grady pada tahun 2007. Sebagai tempat terakhir di mana serangan menjadi sangat penting, tempat ini populer bagi para penonton. Kategori jalan . Bergantian antara jalan yang baik dan buruk. Bagian sebelum tikugan yang mengarah ke restoran sangat buruk dan sulit untuk dilewati.[33] 3 - Le Carrefour de l'Arbre menuju GrusonPanjang - 1.100m Pertama digunakan pada tahun 1978. Bagian ini turun dari 50m ke 45m dalam sebuah garis lurus.[33] Jalan ini termasuk dalam tahapan ketiga dari Tour de France 2004 antara Waterloo dan Wasquehal.[31] 2 - HemPanjang - 1.400m Bagian ini dipercaya pertama digunakan pada tahun 1968 namun kemungkinan juga digunakan mulai tahun 1950an. Sebuah bagian sulit naik dari 25m menuju 30m. Selalu diganggu oleh angin. Pada tahun 2004, Johan Museeuw mengalami pecah ban pada bagian ini, yang membuat dia kehilangan kesempatan untuk bersaing di jalur terakhir.[31] Kategori jalan . Berada dalam kondisi cukup bagus, kadang kala terbagi, tetapi umumnya pembalap berrusaha menggunakan segaris beton di sisi sebelah batuan, meskipun apabila mereka terjebak di lubang akan mengalami pecah ban.[31][32][33] 1 - Roubaix, Espace Charles Crupelandt — jalan berbatu terakhirPanjang - 300m Jalur berbatu terakhir sebelum velodrome dinamai sesuai dengan pembalap lokal, Charles Crupelandt, yang memenangkan lomba pada tahun 1912 dan 1914. Penyelenggara dari Tour de France, Henri Desgrange, memperkirakan dia akan memenangkan balapan tersebut. Crupelandt kemudian pergi berperang dan kembali sebagai pahlawan, dengan memperoleh Croix de Guerre. Tiga tahun kemudian, dia bermasalah dengan hukum dan dinyatakan bersalah di pengadilan. Union Vélocipédique melarang dia seumur hidup, kemungkinan karena pengaruh dari lawannya di balap sepeda.[33][43] Crupelandt membalap kembali namun terdaftar dalam asosiasi bersepeda tidak resmi, di mana dia memnangkan kejuaraan nasional pada tahun 1922 dan 1923. Dia meninggal pada tahun 1955, dalam kodisi buta dan kedua kakinya diamputasi. Bagian ini, turun dari ketinggian 32m ke 27m, secara tidak resmi disebut sebagai 'Chemin des Géants,' [Jalan Para Raksasa]. Jalan ini pertama digunakan pada tahun 1996, khusus dibangun untuk memperingati 100 tahun balapan tersebut dengan meletakkan sebaris jalan berbatu yang halus di tengah jalan raya bernama Alfred Motte. Lingkaran di tengah batuan berisi nama para pemenang balapan, yang biasa dijuluki para raksasa.[31] Kategori jalan . Kondisi sangat bagus.[31][32] FinishGaris finish hingga tahun 1914 adalah di jalur asli di Croix, di mana klinik Parc sekarnag berdiri. Terdapat beberapa garis finish hingga saat ini:[44]
Balapan dipindahkan ke velodrome saat ini pada tahun 1943, dan sejak saat itu terus digunakan kecuali pada tahun 1986, 1987 dan 1988 di mana garis finishnya di Jalan des Nations-Unies, di luar kantor dari La Redoute, perusahaan pengiriman surat yang membiayai balapan.[45] Ruang shower di dalam velodrome unik karena kotak beton rendah terbuka dengan tiga sisi tembok, masing-masing ditempeli dengan plakat perunggu berisi nama-nama para pememnang. Termasuk juga Peter Van Petegem, Eddy Merckx, Roger De Vlaeminck,[46] Rik van Looy dan Fausto Coppi.[47]
Sebuah plakat peringatan di jalan 37 Gustave Delory digunakan untuk menghormati Émile Masson Jr., pembalap terakhir yang memenangkan balapan di sana. SepedaParis–Roubaix memberikan sebuah tantangan teknis bagi pembalap, anggota tim, dan peralatannya. Rangka dan roda khusus sering digunakan. Beberapa sepeda memiliki roda lebih lebar, rem kantilever, dan rem bersepatu ganda. Banyak tim menyebar personel sepanjang rute dengan roda, perlengkapan, dan sepeda cadangan untuk memberikan bantuan di tempat yang tidak dapat dijangkau mobil tim. André Mahé, pemenang pada tahun 1948, menilai kekhusussan pada saat ini:
Namun para pembalap selalu melakukan eksperimen. Setelah Perang Dunia II banyak yang mencoba rangka kayu seperti yang digunakan pada masa awal balap sepeda. Francesco Moser membungkus setang sepedanya dengan sebaris gabus pada tahun 1970an. Gilbert Duclos-Lassalle dan Greg LeMond bereksperimen dengan suspensi pada garpu depan mereka pada tahun 1990an.[48] Beberapa pembalap besar menerima rangka khusus untuk memberikan kestabilan dan kenyamanan yang lebih baik. Tom Boonen, menggunakan sebuah rangka sepeda Time dengan jarak sumbu roda lebih panjang untuk pertama kalinya sekaligus memenangkan balapan tahun 2005 dan terus menggunakan sepeda dengan jarak sumbu roda yang lebih panjange.[49][50] George Hincapie menggunakan sebuah rangka yang dilengkapi dengan elastomer setebal 2 mm yang diselipkan di atas dudukan sadel. Pembuat menyatakan bahwa benda itu menyerap hampir semua getaran di jalanan berbatu. Sepeda Trek miliki Hincapie tidak berhasil pada tahun 2006: tongkat kemudi aluminiumnya patah pada 46 km tersisa, dan kecelakaan ini mencederai bahunya.[51][52] Sepeda yang digunakan oleh Peter Van Petegem pada tahun 2004 adalah Time. Jarak antara dudukan bawah dengan poros belakang adalah 419 mm dibandingkan kondisi normal 403. Jarak antara dudukan bawah dan sambungan depan adalah 605 mm dibandingkan 600 mm. Kedalaman dari garpu depan dalah 372 mm dibandingkan 367.5 mm Garpu digunakan untuk menyangga ban setebal 28 mm.[23] Jalanan yang jelek menyebabkan seringnya pecah ban. Sebuah armada pembantu yang terdiri dari empat sepeda motor dan empat mobil menyediakan ban cadangan bagi pembalam tanpa membedakan tim.[53] Yves Hézard dari Mavic, perusahaan perlengkapan yang menyediakan fasilitas ini berkata:
Les Amis de Paris–RoubaixLes Amis de Paris–Roubaix – kawan dari Paris–Roubaix – adalah sebuah kelompok penggemar yang didirikan oleh Jean-Claude Vallaeys pada tahun 1983. Kelompok ini berbasis di Prancis namun membuka keanggotaannya untuk seluruh dunia. Kelompok ini berakar dari Paris–Roubaix Cyclo-Touriste pada tahun 1972. Pada tahun 1982 terdapat 7.242 peserta. Di sana dan event yang lain dibuat petisi untuk menyelamatkan jalan berbatu yang masih terssa yang ditandatangani oleh 10.000 orang. Jean-Claude Valleys, Jean-François Pescheux[n 7] dan Vélo-club de Roubaix, yang didirikan oleh Vallaeys pada tahun 1966, membentuk Les Amis de Paris–Roubaix pada tahun 1982 dalam sebuah pameran forografi di Maison du Nord-Pas de Calais[n 8] di Paris. Tujuannya adalah mencari jalan berbatu yang cukup panjang untuk mempertahankan budaya dari balapan. Begitu banyak jalan yang telah dilapisi ulang pada saat itu, seperti yang dikatakn oleh penyelenggara, terdapat kekhawatiran bahwa balapan akan menjadi balapan cepat yang dimenangkan oleh sprinter bukan mereka yang berusaha keras untuk melewati rintangan berat. Alain Bernard, yang menggantikan Vallaeys, berkata: "Kami telah sukses dalam hal tersebut, Saat ini, asosiasi melakukan perawatan dari lintasan legenda, bekerja sama dengan administratur lokal untuk mempertahankan hal tersebut. Namun selain daripada itu, kami juga melakukan hal yang lain untuk melestarikan nilai dari balapan, membangun koleksi impresif dari dakumen, pertunjukan, mantan pemenang, dan kumpulan rute balapan."[21] Les Amis menyatakan bahwa sudah telambat untuk menyelamatkan bagian Bersée, yang dihapus dari balapan karena kondisinya yang berbahaya pada tahun 2007. Situasi ini juga menjadi kritis, terutama di Pont Gibus di Wallers, di Mons-en-Pévèle, Pont Thibaut di Ennevelin, bagian batuan dari Duclos-Lassalle di Cysoing, dan di Camphin-en-Pévèle. "Kehilangan mereka akan menjadi pukulan kerasi bagi Ratu Para Klasik," kata anggota asosiasi.[54] Les forçats du pavéCuaca sering kali buruk bagi pembalap; dan ini sering kali menjadi lebih buruk bagi forçats du pavé (secara harafiah diterjemahkan sebagai 'narapidana batuan'), seperti yang mereka panggil[n 9] Pada bulan Maret 2008, "Les Amis" menulis pekerjaan mereka sebagai berikut:[55]
Catatan
Referensi
Bacaan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Paris-Roubaix.
|