Richard John NeuhausRichard John Neuhaus (14 Mei 1936 – 8 Januari 2009) adalah seorang penulis dan klerikus Kristen terkemuka (awalnya melayani sebagai seorang pendeta Lutheran dan kemudian sebagai seorang imam Katolik). Neuhaus lahir di Kanada, dan kelak pindah ke Amerika Serikat menjadi seorang warga negara Amerika Serikat yang dinaturalisasi. Ia adalah pendiri dan editor jurnal bulanan First Things serta penulis sejumlah buku seperti The Naked Public Square: Religion and Democracy in America (1984), The Catholic Moment: The Paradox of the Church in the Postmodern World (1987), dan Catholic Matters: Confusion, Controversy, and the Splendor of Truth (2006). Sebagai seorang pembela setia ajaran-ajaran Gereja Katolik dalam hal aborsi dan isu-isu kehidupan lainnya, ia menjabat sebagai penasihat tidak resmi untuk Presiden George W. Bush terkait isu-isu bioetika.[1] Kehidupan awal dan pendidikanNeuhaus lahir di Pembroke, Ontario pada tahun 1936, memiliki tujuh saudara kandung dengan ayah seorang pelayan atau pendeta Lutheran. Kendati ia sempat keluar dari sekolah menengah pada usia 16 tahun untuk bekerja di suatu pompa bensin di Texas,[2] ia kemudian melanjutkan kembali sekolahnya. Neuhaus lalu pindah ke St. Louis, Missouri, tempat ia mendapatkan gelar B.A. dan MDiv dari Concordia Seminary pada tahun 1960.[1] Pelayan LutheranNeuhaus sempat menjadi seorang pelayan tertahbis dalam Lutheran Church–Missouri Synod (LCMS).[3] Setelah keluar dari Missouri Synod, Neuhaus berafiliasi dengan Association of Evangelical Lutheran Churches, American Lutheran Church, dan akhirnya Evangelical Lutheran Church in America (ELCA). Dari tahun 1961 sampai 1978, ia melayani sebagai pendeta St. John the Evangelist Church, suatu jemaat miskin yang didominasi kaum Hispanik dan kulit hitam yang berada di Williamsburg, Brooklyn.[4] Dari mimbarnya ia membahas tentang masalah-masalah keadilan sosial dan hak-hak sipil serta berbicara menentang Perang Vietnam. Pada akhir tahun 1960-an, ia mendapat perhatian secara nasional ketika ia mendirikan Clergy and Laymen Concerned About Vietnam bersama dengan Daniel Berrigan, seorang imam Yesuit.[1] Ia terlibat aktif dalam gerakan "Katolik Evangelikal" Lutheran dan mengisi waktu di Saint Augustine's House, suatu biara Benediktin Lutheran di Oxford, Michigan. Ia juga aktif dalam politik liberal hingga diputuskannya kasus Roe v. Wade (1973) oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat, suatu keputusan yang ia tentang dan mengakibatkan perspektifnya berubah. Ia menjadi anggota gerakan neokonservatif yang sedang berkembang pada saat itu dan pendukung vokal "kapitalisme demokratik". Neuhaus turut mendukung inisiatif-inisiatif kebijakan berbasis iman oleh pemerintah federal berdasarkan nilai-nilai Yudeo-Kristen.[1] Ia adalah pencetus "Hukum Neuhaus",[5] yang menyatakan, "Di mana ortodoksi bersifat opsional, cepat atau lambat ortodoksi akan dilarang."[5] Neuhaus membantu mendirikan Institute on Religion and Democracy (IRD) pada tahun 1981, dan tetap berada dalam dewan direksinya sampai ia wafat. Dokumen pendiriannya, "Christianity and Democracy", ditulis oleh dia. Pada tahun 1984, ia mendirikan Center for Religion and Society sebagai bagian dari Rockford Institute, yang juga menerbitkan majalah Chronicles. Pada tanggal 5 Mei 1989, ia dan sentra tersebut "diusir secara paksa" dari kantor Rockford Institute di New York setelah ia mengeluhkan "nada rasis dan anti-Semit" dari Chronicles.[6][7] Pada bulan Maret 1990, Neuhaus mendirikan Institute on Religion and Public Life dan jurnalnya, First Things. Jurnal tersebut merupakan suatu jurnal ekumenis "yang bertujuan untuk memajukan suatu filosofi publik yang cerdas secara religius untuk penataan masyarakat."[8] Penerimaan dan penahbisan sebagai imam KatolikNeuhaus diterima dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik pada tanggal 8 September 1990.[9] Setahun setelah menjadi seorang penganut Katolik, ia ditahbiskan oleh Kardinal John O'Connor sebagai imam Keuskupan Agung New York. Ia melayani sebagai komentator untuk jaringan televisi Katolik Eternal Word Television (EWTN) selama liputan pemakaman Paus Yohanes Paulus II dan pemilihan Paus Benediktus XVI. Sebagai seorang imam Katolik, Neuhaus tetap menjadi editor First Things. Ia dikatakan sebagai salah seorang pembicara publik yang banyak dicari, dan menulis sejumlah buku baik genre keilmuan maupun populer. Ia tampil dalam film The Human Experience (2010), yang dirilis setelah wafatnya. Selain itu, suara Neuhaus juga dimunculkan dalam narasi film tersebut maupun trailernya. Signifikansi politikPada tahun-tahun berikutnya, Neuhaus mengaitkan perjuangan pro-kehidupan dengan gerakan hak-hak sipil tahun 1960-an. Selama kampanye presiden tahun 2004, ia termasuk salah seorang pendukung utama penolakan untuk memberikan Komuni Kudus kepada politisi-politisi Katolik yang mendukung aborsi dan yang menentang ajaran Gereja terkait isu-isu kehidupan. Ia menyatakan bahwa adalah suatu kesalahan memisahkan aborsi "dari isu-isu lain seputar kesakralan hidup."[1] Neuhaus mempromosikan dialog ekumenis dan konservatisme sosial. Bersama dengan Charles Colson, ia menyunting dokumen ekumenis en (1994).[10] Sebagai salah seorang penasihat dekat, namun tidak resmi, dari Presiden George W. Bush, Neuhaus mengajukan saran-saran kepada Bush mengenai berbagai isu etika dan religius, termasuk aborsi, penelitian sel punca, kloning, dan Federal Marriage Amendment (amendemen yang mendefinisikan perkawinan sebagai persatuan antara seorang pria dan seorang wanita).[11] Pada tahun 2005, dengan judul "Bushism Made Catholic", Neuhaus dinobatkan sebagai salah seorang di antara "25 Most Influential Evangelicals in America" oleh Majalah Time:[11]
Karena keterlibatan politiknya, Neuhaus dikritik sebagai "teokonservatisme".[12][13] Di sisi lain, David Bentley Hart, seorang teolog Ortodoks Timur, mendeskripsikan Neuhaus sebagai:
Neuhaus meninggal dunia di Kota New York karena komplikasi penyakit kanker,[15] pada tanggal 8 Januari 2009, dalam usia 72 tahun.[16] Karya-karyaBuku
Jurnalisme
Bacaan lanjutan
Referensi
Pranala luar
|