Sāt Lāo tangtǣ daimā
Lāo thuk thūan nā sœ̄t sū sutchai,
Hūam hǣng hūam chit hūam chai
samakkhi kan pen kamlang dīao.
Det dīao phǭmkan kāonā
būsā sū kīat khǭng Lāo,
Songsœ̄m sai sit pen chao
Lāo thuk son phao samœ̄; phāp kan.
Bǭ hai phūak chakkaphat
læ phūak khaj sāt khao mā lopkhūan,
Lāo thang mūan sū ēkalāt
itsalaphāp khǭng sāt Lāo wai
Tatsinchai sū sing ao sai
phā sāt kāo pai sū khūam watthanā.
Sepanjang masa, rakyat Laos telah memuliakan tanah airnya.
Bersatu dalam hati, semangat, dan kekuatan, mereka melebur menjadi satu kesatuan.
Dengan tegas bergerak maju,
Menghormati, dan menaikkan martabat rakyat Laos.
Dan memproklamirkan haknya untuk menjadi tuan atas tanah mereka sendiri.
Walau terdiri dari berbagai suku bangsa, semua rakyat Laos adalah setara
Dan tak kan membiarkan para imperialis[3] dan pengkhianat untuk membahayakan mereka.
Seluruh rakyat Laos akan menjaga kemerdekaan
Dan kebebasan negara Laos.
Mereka bertekad untuk berjuang demi kemenangan
Dan membawa Laos menuju kemakmuran.
Sejarah
Pada tahun 1893, Laos menjadi salah satu wilayah protektoratkekaisaran kolonial Prancis. Prancis mengklaim pengambilalihan mereka dimaksudkan untuk melindungi Laos dari negara-negara tetangga yang memusuhinya, contohnya Siam. Akibatnya, sentimen nasionalistis tidak berkembang secepat di Vietnam. Namun, pecahnya Perang Dunia Kedua menyebabkan jatuhnya Perancis ke Jerman Nazi. Pemerintah sayap kanan baru di Siam melihat ini sebagai kesempatan untuk merebut kembali Laos. Untuk mengatasi hal ini, Prancis secara aktif mempromosikan nasionalisme di antara orang-orang Laos.[4]
Sebagai akibat langsung dari liberalisasi baru ini, banyak lagu patriotik dikomposisikan selama masa ini.[5] "Pheng Xat Lao" adalah salah satu lagu patriotik yang disusun oleh Dr. Thongdy Sounthonevichit pada tahun 1941.[6] Lagu ini dipilih sebagai lagu kebangsaan Laos pada tahun 1945[1] ketika raja dipaksa oleh Jepang untuk mendeklarasikan kemerdekaan Laos dari Perancis. Kebebasan yang baru ditemukan ini berumur pendek karena Perancis segera mendapatkan kembali kendali atas Indocina Prancis.[4] Dua tahun kemudian, Perancis memberikan otonomi terbatas kepada Laos di dalam Uni Prancis dan "Pheng Xat Lao" sekali lagi menjadi lagu kebangsaan.[7]
Ketika Pathet Lao muncul sebagai pemenang dalam Perang Saudara Laos pada tahun 1975, pemerintah Komunis memutuskan untuk mengubah lirik menjadi lagu yang mencerminkan ideologi rezim baru.[8] Sebagai hasilnya, lagu kebangsaan tidak lagi hanya berfokus pada ras Lao dan agama Buddha. Walau begitu, musik dari lagu kebangsaan tetap dipertahankan.[9]
Xat Lao thung thae derm ma,
Khun xu lu xa yu nai ahzi,
Sao Lao phouk pun maitri,
Huam samakkhi huk ho hôm gun.
Huk xat huk pathét hao,
Huk jao pôk két késa,
Hôm huk huam satsana,
Thae buhahn ma huksa din daen.
Baw hai xat dai ma luan,
Havi hôp kuan yat yaeng xing ao,
Phai khun khao ma loun vounvai,
Sou jôn thua tai tan than sattru,
Suay xeut xu leuat nua xua phao,
Feun fu ku ao banthao thouk gun.
Suatu ketika bangsa Laos di Asia sangat dihormati,
Dan pada saat itu rakyat Laos dipersatukan dalam cinta,
Mereka akan mencintai bangsa mereka dan mengerahkan kepala mereka,
Dan menjaga tanah dan agama nenek moyang mereka.
Mereka akan melawan setiap musuh yang akan menindas atau menyerang mereka,
Dan penjajah seperti itu akan bertemu dengan pertempuran sampai mati,
Mereka akan mengembalikan ketenaran Laos melalui persatuan.
Di masa lampau, bangsa Laos kami
terkenal di seluruh Asia,
Karena bangsa Laos
dipersatukan dalam cinta,
Masih hari ini, mereka mencintai rakyat dan negara mereka,
Dan berkumpul di sekitar para pemimpin mereka.
Mereka memelihara agama dan tanah laluhur mereka,
Mereka tidak akan pernah membiarkan bangsa lain mengancam mereka,
Ataupun menduduki wilayah mereka.
Setiap musuh yang memasuki wilayah mereka,
Mereka siap untuk berperang sampai mati.
Bersama-sama, mereka dapat memulihkan ketenaran bangsa mereka dengan darah mereka, dan berdiri bersama dalam perang.
Referensi
^ ab"Laos". The World Factbook. CIA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-29. Diakses tanggal 9 Mei, 2013.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^ ab"History of Laos". Lonely Planet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. Diakses tanggal 8 Mei, 2013.Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
^Doedan, Matt (2007). Laos in Pictures. Twenty-First Century Books. hlm. 69. Diakses tanggal 9 Mei, 2013.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^Kutler, Stanley I., ed. (1996). "Laos". Encyclopedia of the Vietnam War. New York: Charles Scribner's Sons. Diakses tanggal 9 Mei, 2013.Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)(perlu berlangganan)