Perjanjian Brest-Litovsk
Traktat Brest-Litovsk adalah sebuah traktat perdamaian yang ditandatangani pada 3 Maret 1918 antara pemerintahan baru Bolshevik Rusia Soviet dan Kekuatan Sentral (Jerman, Austria-Hungaria, Bulgaria, dan Kekaisaran Utsmaniyah), yang mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I. Traktat tersebut ditandatangani di Brest-Litovsk (bahasa Polandia: Brześć Litewski; sejak 1945 Brest), setelah dua bulan negosiasi. Traktat tersebut dikeluarkan pemerintah Bolshevik karena ancaman pergerakan lebih lanjut dari pasukan Jerman dan Austria. Menurut traktat tersebut, Rusia Soviet memecah seluruh komitmen Kekaisaran Rusia untuk aliansi Tiga Entente. Dalam traktat tersebut, Bolshevik Rusia menyerahkan negara-negara Baltik kepada Jerman; yang menjadikan mereka negara-negara vassal Jerman di bawah kepangeranan Jerman.[2] Rusia juga menyerahkan provinsi Oblast Kars di Kaukasus Selatan kepada Kekaisaran Utsmaniyah dan mengakui kemerdekaan Ukraina. Selain itu, Rusia sepakat untuk membayar enam miliar mark Jerman untuk perbaikan. Sejarawan Spencer Tucker berkata, "Staf Jenderal Jerman telah merumuskan hal luar biasa yang mengejutkan negosiator Jerman."[3] Kongres Poland tidak menanggapi traktat tersebut, karena Jerman menolak untuk mengakui keberadaan perwakilan Polandia manapun, yang berujung pada protes Polandia.[4] Saat Jerman kemudian mengkomplain bahwa Traktat Versailles 1919 terlalu merugikan mereka, Sekutu menyatakan bahwa traktat tersebut lebih bermanfaat ketimbang Brest-Litovsk.[5] Traktat tersebut secara sah diberlakukan pada November 1918, saat Jerman menyerah kepada Sekutu. Namun, di sisi lain, traktat tersebut memberikan beberapa pemugaran bagi Bolshevik, yang siap bertarung dalam Perang Saudara Rusia, dengan mengumumkan klaim-klaim Rusia atas Polandia, Finlandia, Estonia, Latvia, Belarus, Ukraina dan Lithuania. Referensi
Bacaan tambahan
Pranala luar
|