Periode Afrika basah (African humid period), disingkat PAB, adalah suatu periodisasi cuaca dari jaman Pleistosen akhir hingga Holosen di mana iklim di Afrika bagian utara lebih basah daripada saat ini. Pada periode itu sebagian besar Gurun Sahara masih ditutup oleh rerumputan dan pohon, serta terdapat berbagai sungai dan danau. Penyebabnya antara lain menguatnya muson Afrika.
Periode Afrika basah dimulai sekitar 14.600–14.500 tahun lampau pada masa akhir Zaman Es. Danau Chad terbentuk atau meluas, gletser es menutupi Gunung Kilimanjaro, dan gurun pasir menyusut. Lalu terjadi dua fluktuasi cuaca kering (menurunnya temperatur bumi), yakni pada kurun dryas terakhir dan peristiwa 8,2 kilo-warsa di mana temperatur bumi menurun drastis. Periode Afrika basah berakhir 6.000–5.000 tahun lampau, atau selama periode dingin Osilasi Piora. Meski beberapa fakta menunjukan bahwa hal ini terjadi pada 5.500 tahun lampau, namun di beberapa tempat seperti di Sahel, Jazirah Arab, dan Afrika Timur, Periode Afrika basah berakhir sekitar peristiwa 4,2 kilo-warsa, saat kekeringan global melanda.
Periode Afrika basah (PAB) ditandai dengan penyebaran penduduk dan luasnya area yang dihuni manusia di wilayah Gurun Sahara dan Gurun Arab, dan berdampak positif pada perkembangan budaya di Afrika, seperti lahirnya peradaban Mesir Kuno. Orang-orang di Sahara bukan saja hidup sebagai pemburu-pengumpul tetapi juga melakukan domestifikasi sapi, kambing, dan domba. PAB menyisakan beberapa peninggalan seperti artefak perahu tertua di dunia, dan lukisan-lukisan gua seperti di Gua Perenang dan di Pegunungan Acacus. Ketika periode basah berakhir, manusia berangsur-angsur meninggalkan tempat tinggal mereka yang kini menjadi gurun; mereka umumnya bermigrasi ke tempat-tempa basah seperti Lembah Nil dan Lembah Mesopotamia.
Terminologi
Periode basah atau lembap di Afrika/Sahara umumnya disebut sebagai "Periode Afrika basah",[1] di samping beberapa periodisasi basah/kering yang telah ditetapkan untuk wilayah Afrika Tengah.[2] Secara umum, jenis fluktuasi iklim basah/kering ini masing-masing dikenal sebagai pluvial dan interpluvial.[3] Namun karena PAB tidak berlaku di seluruh benua Afrika, Williams et al. 2019 merekomendasikan agar istilah tersebut diubah,[4] dan beberapa peneliti telah mengajukan istilah "periode Afrika Utara basah".[5]
Istilah lain yang digunakan adalah "Periode Holosen Afrika-Basah", atau kerap disingkat "Periode Holosen Basah", yang mencakup sebagian wilayah Afrika serta Arab dan Asia;[6] "episode basah awal dan pertengahan Holosen";[7] "Holosene Pluvial"; [8] "Fase Basah Holosen"; [9] "Kibangien A" di Afrika Tengah;[10] "Makalian" untuk periode Neolitik di Sudan utara; [11] "Fase Basah Nabtian" [12] atau "periode Nabtian" untuk periode basah 14.000–6.000 di sepanjang Mediterania Timur dan Levant ; [13] "Neolitik Pluvial"; "Neolitik Subpluvial"; [9] "Neolitik fase basah"; "Nouakchottien" di Sahara Barat 6.500–4.000 tahun lampau; [14] "Subpluvial II" dan "Tchadien" di Sahara Tengah pada 14.000–7.500 tahun lampau.[14]
Istilah "Léopoldvillien" [15] dan Ogolien [fr] telah diterapkan pada periode kering dalam Glasial Maksimum Terakhir,[16] yang terakhir setara dengan "Kanemian"; [17] "Periode kering Kanemian" mengacu pada periode kering antara 20.000 dan 13.000 tahun lampau untuk daerah Danau Chad.[18]
Penyebab
Periode Afrika basah disebabkan oleh muson Afrika Barat yang lebih kuat [19] yang didikte oleh perubahan radiasi matahari dan umpan balik albedo. [20] Hal-hal tersebut menyebabkan peningkatan uap air dari Atlantik khatulistiwa ke Afrika Barat, serta dari Atlantik Utara dan Laut Mediterania ke pantai Mediterania Afrika.[21][22] Terdapat interaksi yang kompleks antara sirkulasi atmosfer ekstratropis dan antara uap air yang berasal dari Samudra Atlantik dan Samudra Hindia,[23] dan overlap antara area yang basah oleh muson Afrika dan area yang basah oleh siklon ekstratropis.[24] Penyebabnya antara lain: perubahan orbital bumi, umpan-balik Albedo, perubahan zona konvergensi intertropis, dan perubahan curah hujan di Afrika Timur.
Perubahan orbital bumi
Periode Afrika basah terjadi karena adanya peningkatan insolasi musim panas di belahan bumi utara.[25] Akibat adanya presesi (perubahan orientasi sumbu rotasi), berdampak pada perubahan musim panas.[26] Antara 11.000 hingga 10.000 tahun lampau, bumi melewati perihelion pada saat titik balik matahari musim panas, sehingga meningkatkan jumlah radiasi matahari sekitar 8%,[27] mengakibatkan muson Afrika menjadi lebih kuat hingga menjangkau lebih jauh ke utara.[28] Antara 15.000 dan 5.000 tahun lampau, insolasi musim panas setidaknya 4% lebih tinggi daripada hari ini. [29]Kemiringan sumbu (oblikuital) juga menurun selama Holosen,[30] tetapi dampak dari perubahan oblikuital terhadap perubahan, terutama pada garis lintang tinggi dan muson, masih belum diketahui.[31]
Saat memasuki musim panas, daratan Afrika Utara akan menerim radiasi matahari lebih kuat daripada lautan di sekitarnya, sehingga membentuk daerah bertekanan rendah yang akan menarik udara lembap dan curah hujan[27] dari Samudera Atlantik.[32] Dengan adanya insolasi musim panas, mekanisme ini akan semakin menguat[33] sehingga menimbulkan dorongan muson Afrika yang juga lebih kuat hingga ke utara,[30] bahkan bisa menjangkau wilayah subtropis.[34]
Oblikuital dan presesi merupakan dua variabel utama siklus Milankovich; bukan saja menentukan mula dan akhir zaman es,[35] tetapi juga bertanggung jawab atas variasi kekuatan muson.[31] Perlu dicatat bahwa muson belahan bumi selatan memiliki respons yang berlawanan dengan muson belahan bumi utara terhadap perubahan presesi, karena perubahan insolasinya terbalik bagi belahan bumi selatan.[36]
Umpan-balik Albedo
Berdasakan pemodelan, perubahan orbital tidak serta merta dapat meningkatkan intensitas curah hujan secara signifikan kecuali perubahan permukaan bumi turut diperhitungkan, karena akan menentukan rasio antara radiasi matahari yang menerpa bumi dengan radiasi yang dipantulkannya, atau dikenal sebagai umpan-balik (feedback) Albedo. Dalam kasus PAB, perluasan vegetasi merupakan faktor penting dalam peningkatan curah hujan, baik secara intensitas maupun luasannya.[34]
Muson yang menguat akiban perubahan oblikuital dan presesi, membuat curah hujan meningkat; hal ini berdampak positif pada meningkatnya vegetasi; selanjutnya radiasi matahari akan lebih banya diserap vegetasi (umpan-balik Albedo), sekaligus membantu menahan evaporasi air sepanjang musim panas; dan sebagai dampaknya, tersedia cukup banyak cadangan air untuk musim hujan. Perluasan vegetasi juga mengurangi polusi debu gurun pasir dan berdampak pada iklim lokal[37] karena mengurangi pantulan radiasi matahari dan lebih efisien dalam menginduksi presipitasi.[38][39]
Cadangan air pada pepohonan dan permukaan tanah juga menambah lebih banyak uap air di musim hujan (evapotranspirasi), tetapi dampak evapotranspirasi ini kurang kentara dibandingkan efek Albedo.[40]Fluks panas di dalam tanah dan penguapan air juga dipengaruhi oleh luasan vegetasi.[41] Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah perubahan curah hujan keseluruhan di samping curah hujan musiman (yang dipengaruhi panjang-pendeknya musim kemarau);[42] efek pemupukan dari vegetasi yang mati; serta jumlah karbon dioksida di atmosfer, mengingat vegetasi membutuhkan konsentrasi CO2 yang cukup.[41]
Zona konvergensi angin intra-tropis
Selama musim panas, wilayah ekstra-tropis di utara akan lebih hangat sehingga dapat menarik zona konvergensi angin intra-tropis (ZKAIT) lebih ke utara.[43] Perubahan orbital dan melemahnya angin pasat juga turut membuat permukaan Laut Mediterania di sebelah utara Afrika menjadi lebih hangat; selain mendorong ZKAIT lebih ke utara, juga meningkatkan gradien kelembapan antara daratan dan lautan.[40] Dalam hal ini terdapat dua gradien perbedaan suhu, yang sudah terjadi sejak musim semi, turut mendorong pergeseran ini. Pertama, antara Samudra Atlantik yang lebih dingin dengan benua Afrika yang sudah menghangat; kedua, antara garis lintang 10° di utara yang lebih hangat dengan dan garis lintang 10° selatan yang lebih dingin. Pergeseran ZKAIT ke utara berdampak positif pada kondensasi uap air di atmosfer (presipitasi), khususnya di Afrika Utara.[44] Adapun untuk wilayah Afrika Timur, perubahan ini memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap perubahan curah hujan,[45][46] dan pengaruhnya di Jazirah Arab masih diperdebatkan.[47]
Perubahan curah hujan di Afrika Timur
Periode Afrika basah di Afrika Timur tampaknya dipicu mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan yang terjadi di Afrika Utara.[48] Di antara mekanisme yang diajukan adalah penurunan curah hujan musiman[49] akibat presipitasi musim kemarau yang naik,[50] panjang-pendeknya musim kemarau dan intensitas curah hujan,[51] serta peningkatan aliran uap air dari Samudra Atlantik dan Samudra Hindia. Bahwa Afrika Timur mengalami Periode Afrika basah (PAB), tidaklah diragukan lagi; namun faktor-faktor yang berkontribusi di wilayah tersebut tidak semuanya beroperasi secara bersamaan selama PAB.[52][53]
Berlangsungnya Afrika basah
Periode Afrika basah (PAB) terjadi pada akhir jaman Pleistosen akhir[27] hinggaawal-pertengahan Holosen,[54] yang ditandai dengan peningkatan curah hujan di Afrika Utara dan Afrika Barat yang disebabkan migrasi sabuk hujan tropis ke utara.[25][55]
Pra-PAB, selama jaman Es Terakhir, Sahara dan Sahel sangat lah kering[40] dengan curah hujan yang lebih rendah dari hari ini[56][57] sebagaimana tercermin dari luasnya lapisan bukit pasir dan ketinggian air di danau pada jaman itu.[40] Luas Sahara memanjang 500–800 kilometer (310–500 mi) lebih jauh ke selatan[58] dengan perbedaan garis lintang 5°. [59] Bukit pasir hampir mencapai khatulistiwa,[58][60][a] dan hutan hujan jauh mundur ke selatan.[15][64]
Fase Awal
Akhir dari kekeringan akibat Zaman Es terjadi antara 17.000 dan 11.000 tahun lampau;[65] dengan perubahan awal tercatat di pegunungan Sahara [66][64] pada 18.500 tahun lampau,[67] di Afrika Selatan dan Afrika Tengah, masing-masing mulai 17.000 dan 17.500 tahun lampau,[68][10] sementara sekitar wilayah Danau Malawi pada 10.000 tahun lampau.[69]
Meningkatnya tinggi permukaan air danau tercatat di Pegunungan Jebel antara 15.000 dan 14.000 tahun lampau.[70] Sekitar 14.500 tahun lampau, danau-danau mulai muncul di daerah-daerah gersang.[71]
Fase Puncak
Periode basah dimulai sekitar 15.000 tahun lampau [68][72] hingga 14.500 tahun lampau.[b][27] Permulaan periode basah terjadi serentak di hampir seluruh wilayah Afrika Utara[c] dan Afrika Tropis,[76] yang dampaknya terlihat hingga Santo Antão di Tanjung Verde. Di Jazirah Arab, periode basah secara gradual bergerak ke utara dalam masa 2000 tahun lebih lambat.[75][77]
Pada 15.000–14.500 tahun lampau, Danau Victoria terbentuk dan meluap; [71] Danau Albert juga meluap ke Sungai Nil Putih;[70][78] dan begitu pula Danau Tana ke Sungai Nil Biru.[70] Sungai Nil Putih membanjiri sebagian dasnya dan menyambung kembali ke Sungai Nil utama.[72][d]
Di wilayah Mesir terjadi banjir yang meluas akibat "Sungai Nil Liar";[70] dan periode "Nil Liar"[80] ini menyebabkan banjir terbesar yang tercatat dalam sejarah.[81] Terjadi lebih awal, yakni pada 17.000–16.800 tahun lampau, lelehan gletser membasahi Ethiopia sehingga mungkin telah menyebabkan peningkatan aliran air dan sedimen di Sungai Nil. [82] Di Afrika Timur, permukaan air danau mulai meningkat sekitar 15.500/15.000[83] hingga 12.000 tahun lampau; [84] seperti meluapnya Danau Kivu ke Danau Tanganyika sekitar 10.500 tahun lampau.[85]
Fase Akhir
Periode Afrika basah berakhir sekitar 6.000–5.000 tahun lampau;[34][86] dan kurun 5.500 tahun lampau umumnya digunakan.[87] Setelah menurunnya vegetasi,[56] Sahara menjadi tandus dan dikuasai gurun pasir.[28]Erosi angin meningkat di Afrika utara,[88] dan ekspor debu dari gurun yang sekarang [89] dan dari danau yang mengering [90] seperti Basin Bodele terus bertambah dan menjadi produsen sumber debu terbesar di Bumi saat ini.[91] Danau-danau mengering, vegetasi menghilang, dan masyarakat menetap digantikan oleh budaya nomaden.[34] Transisi dari "Sahara Hijau" ke "Sahara Kering" saat ini dianggap sebagai transisi lingkungan terbesar;[92] dan hari ini hampir tidak ada hujan yang turun di wilayah tersebut.[27] Akhir dan awal PAB dapat dianggap sebagai "krisis iklim" di Sahara, mengingat dampaknya yang kuat dan berkepanjangan.[93]
Periode dingin Osilasi Piora di Pegunungan Alpen[94] bertepatan dengan akhir PAB; [95][96] dan periode 5.600–5.000 tahun lampau ditandai oleh pendinginan yang meluas dan perubahan curah hujan yang lebih bervariasi di seluruh dunia[96] dan kemungkinan didorong oleh perubahan aktivitas matahari dan parameter orbit.[97] Beberapa perubahan iklim mungkin meluas hingga Australia, Amerika Tengah dan ke Amerika Selatan.
Perubahan besar lingkungan pan-tropis terjadi sekitar 4.000 tahun lampau.[98] Perubahan ini disertai dengan runtuhnya peradaban kuno, kekeringan parah di Afrika, Asia dan Timur Tengah, dan susutnya gletser di Gunung Kilimanjaro[99] dan Gunung Kenya.[100]
Sahara dan Sahel
Afrika Timur dan Jazirah Arabia
Mediterania
Afrika Barat (Wilayah Tropis)
Afrika Tengah
Afrika selatan Katulistiwa
Fluktuasi kelembapan
Fluktuasi curah hujan terjadi selama akhir Zaman Es dan Holosen.[101] Selama kurun Driyas Terkini, pada 12.500–11.500 tahun lampau, suhu di Atlantik Utara dan Eropa kembali lebih dingin sehingga angin muson Afrika melemah dan kekeringan terjadi di semua wilayah PAB,[102][103] termasuk Afrika Timur, [e][105] di mana permukaan air danau turun di banyak tempat,[106][107] seperti terjadi di Afrika Selatan[108] dan Afrika Barat. Interval kering juga terdeteksi hingga ke India [105] dan Mediterania,[109] di mana aktivitas bukit pasir banyak terbentuk di Negev.[110] Namun di penghujung Driyas Terkini, curah hujan kembali meningkat dan diiringi limpasan sungai dan kenaikan muka air danau, yang diawali di daerah utara Afrika dan perlahan-lahan diikuti oleh wilayah di selatan katulistiwa.[111][112]
Fluktuasi kembali terjadi di sekitar peristiwa 8,2 kilowarsa[102] yang memisahkan fase Greenlandian dan Northgrippian dari era Holosen.[113] yang melanda seluruh Afrika Timur[53] dan Afrika Utara sebagaimana terekam dengan menurunnya muka air danau.[114][115] Fase kekeringan ini bertepatan dengan pendinginan di Atlantik Utara[93] dan daratan sekitarnya, seperti Greenland.[116] Peristiwa 8,2 kilowarsa memang terjadi secara global, di mana terjadi pendinginan di seluruh dunia,[117] sebagaimana juga terekam di Maghreb, yang dikaitkan dengan transisi budaya Kapsian (bahasa Arab: قبصية, translit. qibsiyah), juga perubahan budaya lain di Sahara maupun di Mediterania.[118] Episode ini tampaknya disebabkan oleh pengeringan danau-danau yang dibendung es di Amerika Utara [119] meskipun diduga berasal dari lintang rendah.[120]
Fluktuasi kering-basah lainnya juga terjadi pada 9.500–9.000 tahun lampau dan 7.400–6.800 tahun lampau,[121] serta sekitar 10.200, 6.600, dan 6.000 tahun lampau; yang umumnya disertai dengan penurunan kepadatan populasi di beberapa bagian Sahara.[89] Beberapa periode kering lainnya tercatat di Mesir pada 9.400–9.300, 8.800–8.600, 7.100–6.900 dan 6.100–5.900 tahun lampau.[122] Durasi dan tingkat keparahan peristiwa kekeringan sulit untuk direkonstruksi[117] dan dampak peristiwa seperti Dryas Terkini bersifat heterogen bahkan di antara daerah yang berdekatan. Selama periode kering, manusia mungkin melakukan migrasi ke sumber-sumber air yang masih ada,[123] dan beberapa perubahan budaya di Sahara dikaitkan dengan fluktuasi periode kering ini.[124] Selain fluktuasi kekeringan, mundurnya periode lembap ke selatan mungkin telah berlangsung setelah 8.000 tahun lampau,[125] dengan kekeringan besar terjadi sekitar 7.800 tahun lampau.[126]
Dampak Afrika basah
Periode Afrika basah meliputi wilayah Sahara dan meluas hingga ke timur,[127] Afrika tenggara dan Afrika khatulistiwa. Secara umum, vegetasi dan hutan meluas di seluruh benua Afrika.[128] Selain itu debit sungai meningkat dan berbagai danau terbentuk.
Debit Sungai Kongo, Sungai Niger, Sungai Nil, Sungai Ntem,[8] Sungai Rufiji,[129] dan Sungai Sanaga meningkat. Limpasan sungai-sungai di Aljazair, Afrika khatulistiwa, Afrika timur laut, dan Sahara barat juga lebih besar.[130] Perubahan morfologi sistem sungai dan dataran aluvialnya terjadi sebagai respons terhadap peningkatan debit,[10][8] dan dasar Sungai Senegal semakin melebar,[131] menembus bukit pasir dan bermuara ke Samudra Atlantik.[132]
Episode basah serupa terjadi di Amerika tropis, Cina, Asia,[55][40] India,[133] wilayah Makran, Timur Tengah dan Semenanjung Arab[134][134] dan tampaknya berhubungan dengan gaya orbit yang sama dengan PAB.[134] Episode muson awal Holosen meluas hingga Gurun Mojave di Amerika Utara. Sebaliknya, episode yang lebih kering tercatat dari sebagian besar Amerika Selatan di mana Danau Titicaca, Danau Junin, debit Sungai Amazon dan ketersediaan air di Atacama lebih rendah.[135]
Flora dan Fauna di Sahara
Selama periode Afrika basah, danau, sungai, rawa-rawa banyak ditemukan di Sahara, demikian pula berbagai vegetasi menutupi daratan Sahara dan Sahel[33][136][28] sehingga terbentuk suatu "Sahara Hijau"[137] yang tidak lagi ditemukan di era modern.[113] Bukti-bukti fisik meliputi data serbuk sari, situs arkeologi, serta bukti aktivitas fauna seperti diatom, mamalia, ostracoda, reptil dan siput, lembah sungai yang terkubur, tikar mikrob yang kaya, batu lumpur, evaporit serta travertine dan tufa yang mengendap di lingkungan bawah air.[54] Iklim gurun Sahara tidak sepenuhnya homogen; bagian tengah-timur lebih kering daripada bagian barat dan tengah[138] dan gurun di Libya masih tetap gurun,[139] meskipun tidak lagi berupa gurun murni tetapi memiliki iklim semi-kering.[140]
Tutupan vegetasi meliputi hampir seluruh Sahara,[27] yang berupa padang rumput terbuka dengan semak dan pohon.[32][101] Secara umum, tutupan vegetasi mencapai wilayah utara,[55] di Afrika Barat hingga 27°–30° lintang utara[141][142] dan di Sahel sekitar 23° lintang utara,[143] adapun wilayah Sahara ke selatan dihuni oleh tanaman yang saat ini sering ditemukan sekitar 400–600 km.[144][145][146] Penyebaran vegetasi ke utara membutuhkan waktu dan beberapa tanaman tertentu bergerak lebih cepat daripada yang lain.[147] Tanaman yang memiliki kemampuan fiksasi karbon C3 lebih banyak ditemukan. Kebakaran semak mengikuti perubahan ini; di mana perluasan vegetasi di wilayah gurun menjadi suluh untuk terjadinya kebakaran, sementara di wilayah sabana peningkatan prevalensi vegetasi berkayu mengurangi potensi kebakaran.[148]
Bentang alam selama PAB digambarkan sebagai gabungan antara berbagai jenis vegetasi yang berasal dari semi-gurun dan lembab,[149] di mana hutan dan tumbuhan dari daerah tropis hujan terkonsentrasi di sekitar danau dan sungai.[150] Tidak ada perpindahan tumbuhan Mediterania ke selatan selama masa Holosen[151] dan suhu dingin di Pegunungan Tibesti diduga telah membatasi perluasan tumbuhan tropis.[152] Data serbuk sari sering menunjukkan dominasi rerumputan di atas lapukan pohon tropis hujan.[142] Pohon Lophira alata dan lainnya mungkin telah menyebar keluar dari hutan Afrika selama periode PAB, dan tanaman Lactuca mungkin telah terpecah menjadi dua spesies di bawah pengaruh PAB dan perubahan iklim lainnya di Afrika selama Holosen.[153]
^Semula diperkirakan terjadi 9,000 tahun lampau, tetapi belakangan diduga dimulai lebih awal namun disela oleh before it was found that it probably began earlier and was interrupted by the Dryas Terkini;[40] dan hipotesis awal belum sepenuhnya ditinggalkan.[73] Beberapa grafik menunjukkan peningkatan bertahap dari ketinggian air muka danau pada 15.000 ± 500 dan 11.500–10.800 tahun lampau, sebelum dan sesudah era Dryas Terkini.[74]
^Masih belum jelas apakah hal ini diawali di Sahara sebelah timur.[75]
^Awalnya diyakini terjadi 7,000 atau 13,000 tahun lampau,[72] namun beberapa penelitian terbaru mengajukan terhubungnya kembali Sungai Nil pada 14,000–15,000 tahun lampau.[79]
^Khusus wilayah Afrika tenggara, ada bukti-bukti yang saling bertentangan mengenai apakah pada masa Dryas Terkini lebih basah atau lebih kering.[104]
Baumhauer, Roland; Runge, Jörgen, ed. (27 February 2009). Holocene Palaeoenvironmental History of the Central Sahara: Palaeoecology of Africa. An International Yearbook of Landscape Evolution and Palaeoenvironments. 29 (edisi ke-1). CRC Press. doi:10.1201/9780203874899. ISBN9780429206788.
Beck, Catherine C.; Allen, Mary Margaret; Feibel, Craig S.; Beverly, Emily J.; Stone, Jeffery R.; Wegter, Bruce; Wilson, Charles L. (1 June 2019). "Living in a swampy paradise: Paleoenvironmental reconstruction of an African Humid Period lacustrine margin, West Turkana, Kenya". Journal of African Earth Sciences. 154: 20–34. Bibcode:2019JAfES.154...20B. doi:10.1016/j.jafrearsci.2019.03.007. ISSN1464-343X.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Beer, Jürg; Hardy, Douglas R.; Mikhalenko, Vladimir N.; Lin, Ping-Nan; Mashiotta, Tracy A.; Zagorodnov, Victor S.; Brecher, Henry H.; Henderson, Keith A.; Davis, Mary E.; Mosley-Thompson, Ellen; Thompson, Lonnie G. (18 October 2002). "Kilimanjaro Ice Core Records: Evidence of Holocene Climate Change in Tropical Africa". Science. 298 (5593): 589–593. Bibcode:2002Sci...298..589T. doi:10.1126/science.1073198. ISSN1095-9203. PMID12386332.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Bendaoud, Abderrahmane; Hamimi, Zakaria; Hamoudi, Mohamed; Djemai, Safouane; Zoheir, Basem, ed. (2019). The Geology of the Arab World---An Overview. Springer Geology. Cham: Springer International Publishing. doi:10.1007/978-3-319-96794-3. ISBN978-3-319-96793-6.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Berke, Melissa A.; Johnson, Thomas C.; Werne, Josef P.; Schouten, Stefan; Sinninghe Damsté, Jaap S. (October 2012). "A mid-Holocene thermal maximum at the end of the African Humid Period". Earth and Planetary Science Letters. 351–352: 95–104. Bibcode:2012E&PSL.351...95B. doi:10.1016/j.epsl.2012.07.008. ISSN0012-821X.
Blanchet, Cécile L.; Tjallingii, Rik; Frank, Martin; Lorenzen, Janne; Reitz, Anja; Brown, Kevin; Feseker, Tomas; Brückmann, Warner (February 2013). "High- and low-latitude forcing of the Nile River regime during the Holocene inferred from laminated sediments of the Nile deep-sea fan". Earth and Planetary Science Letters. 364: 98–110. Bibcode:2013E&PSL.364...98B. doi:10.1016/j.epsl.2013.01.009. ISSN0012-821X.
Bloszies, C.; Forman, S.L.; Wright, D.K. (September 2015). "Water level history for Lake Turkana, Kenya in the past 15,000 years and a variable transition from the African Humid Period to Holocene aridity". Global and Planetary Change. 132: 64–76. doi:10.1016/j.gloplacha.2015.06.006. ISSN0921-8181.
Breunig, Peter; Neumann, Katharina; Van Neer, Wim (June 1996). "New research on the Holocene settlement and environment of the Chad Basin in Nigeria". African Archaeological Review. 13 (2): 111–145. doi:10.1007/BF01956304.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Brooks, Nick; Chiapello, Isabelle; Lernia, Savino Di; Drake, Nick; Legrand, Michel; Moulin, Cyril; Prospero, Joseph (24 January 2007). "The climate-environment-society nexus in the Sahara from prehistoric times to the present day". The Journal of North African Studies. 10 (3–4): 253–292. doi:10.1080/13629380500336680.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Burrough, S.L.; Thomas, D.S.G. (November 2013). "Central southern Africa at the time of the African Humid Period: a new analysis of Holocene palaeoenvironmental and palaeoclimate data". Quaternary Science Reviews. 80: 29–46. Bibcode:2013QSRv...80...29B. doi:10.1016/j.quascirev.2013.08.001. ISSN0277-3791.
Castilla-Beltrán, Alvaro; Nascimento, Lea de; Fernández-Palacios, José-María; Whittaker, Robert J.; Willis, Kathy J.; Edwards, Mary; Nogué, Sandra (5 October 2021). "Anthropogenic transitions from forested to human-dominated landscapes in southern Macaronesia". Proceedings of the National Academy of Sciences (dalam bahasa Inggris). 118 (40): e2022215118. Bibcode:2021PNAS..11822215C. doi:10.1073/pnas.2022215118. ISSN0027-8424.
Chandan, Deepak; Peltier, W. Richard (16 November 2020). "African Humid Period Precipitation Sustained by Robust Vegetation, Soil, and Lake Feedbacks". Geophysical Research Letters. 47 (21): e88728. Bibcode:2020GeoRL..4788728C. doi:10.1029/2020GL088728.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Cheddadi, Rachid; Carré, Matthieu; Nourelbait, Majda; François, Louis; Rhoujjati, Ali; Manay, Roger; Ochoa, Diana; Schefuß, Enno (8 June 2021). "Early Holocene greening of the Sahara requires Mediterranean winter rainfall". Proceedings of the National Academy of Sciences (dalam bahasa Inggris). 118 (23): e2024898118. Bibcode:2021PNAS..11824898C. doi:10.1073/pnas.2024898118. ISSN0027-8424.
Cohen, Andrew S.; Hopmans, Ellen C.; Damsté, Jaap S. Sinninghe; Huang, Yongsong; Russell, James M.; Tierney, Jessica E. (10 October 2008). "Northern Hemisphere Controls on Tropical Southeast African Climate During the Past 60,000 Years". Science. 322 (5899): 252–255. Bibcode:2008Sci...322..252T. doi:10.1126/science.1160485. ISSN1095-9203. PMID18787132.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Cole, Jennifer M.; Goldstein, Steven L.; Menocal, Peter B. de; Hemming, Sidney R.; Grousset, Francis E. (February 2009). "Contrasting compositions of Saharan dust in the eastern Atlantic Ocean during the last deglaciation and African Humid Period". Earth and Planetary Science Letters. 278 (3–4): 257–266. Bibcode:2009E&PSL.278..257C. doi:10.1016/j.epsl.2008.12.011. ISSN0012-821X.
Colin, Frédéric; Quiles, Anita; Schuster, Mathieu; Schwartz, Dominique; Duvette, Catherine; Marchand, Sylvie; Dorry, Mennat-Allah El; Heesch, Johan van (2020). "The End of the "green Oasis": Chronological Bayesian Modeling of Human and Environmental Dynamics in the Bahariya Area (Egyptian Sahara) from Pharaonic Third Intermediate Period to Medieval Times". Radiocarbon. 62: 25–49. doi:10.1017/RDC.2019.106. ISSN0033-8222.
Costa, Kassandra; Russell, James; Konecky, Bronwen; Lamb, Henry (January 2014). "Isotopic reconstruction of the African Humid Period and Congo Air Boundary migration at Lake Tana, Ethiopia". Quaternary Science Reviews. 83: 58–67. Bibcode:2014QSRv...83...58C. doi:10.1016/j.quascirev.2013.10.031. ISSN0277-3791.
Coutros, Peter R. (2019). "A fluid past: Socio-hydrological systems of the West African Sahel across the long durée". WIREs Water. 6 (5). doi:10.1002/wat2.1365. ISSN2049-1948.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Cremaschi, Mauro; Zerboni, Andrea (August 2009). "Early to Middle Holocene landscape exploitation in a drying environment: Two case studies compared from the central Sahara (SW Fezzan, Libya)". Comptes Rendus Geoscience. 341 (8–9): 689–702. Bibcode:2009CRGeo.341..689C. doi:10.1016/j.crte.2009.05.001. ISSN1631-0713.
Cremaschi, Mauro; Zerboni, Andrea; Spötl, Christoph; Felletti, Fabrizio (March 2010). "The calcareous tufa in the Tadrart Acacus Mt. (SW Fezzan, Libya)". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 287 (1–4): 81–94. Bibcode:2010PPP...287...81C. doi:10.1016/j.palaeo.2010.01.019. ISSN0031-0182.
Dawelbeit, Ahmed; Jaillard, Etienne; Eisawi, Ali (1 December 2019). "Sedimentary and paleobiological records of the latest Pleistocene-Holocene climate evolution in the Kordofan region, Sudan". Journal of African Earth Sciences. 160: 103605. Bibcode:2019JAfES.16003605D. doi:10.1016/j.jafrearsci.2019.103605. ISSN1464-343X.
Dixit, Vishal; Sherwood, Steven; Geoffroy, Olivier; Mantsis, Damianos (January 2018). "The Role of Nonlinear Drying above the Boundary Layer in the Mid-Holocene African Monsoon". Journal of Climate. 31 (1): 233–249. Bibcode:2018JCli...31..233D. doi:10.1175/jcli-d-17-0234.1.
Drake, N.; Bristow, C. (1 September 2006). "Shorelines in the Sahara: geomorphological evidence for an enhanced monsoon from palaeolake Megachad". The Holocene. 16 (6): 901–911. Bibcode:2006Holoc..16..901D. doi:10.1191/0959683606hol981rr.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Drake, N.A.; Candy, I.; Breeze, P.; Armitage, S.J.; Gasmi, N.; Schwenninger, J.L.; Peat, D.; Manning, K. (January 2022). "Sedimentary and geomorphic evidence of Saharan megalakes: A synthesis". Quaternary Science Reviews. 276: 107318. doi:10.1016/j.quascirev.2021.107318.
Dupont, Laura A.; Railsback, L. Bruce; Liang, Fuyuan; Brook, George A.; Cheng, Hai; Edwards, R. Lawrence (June 2022). "Episodic deposition of stalagmites in the northeastern Democratic Republic of the Congo suggests Equatorial Humid Periods during insolation maxima". Quaternary Science Reviews. 286: 107552. doi:10.1016/j.quascirev.2022.107552.
Eggermont, Hilde; Verschuren, Dirk; Fagot, Maureen; Rumes, Bob; Van Bocxlaer, Bert; Kröpelin, Stefan (December 2008). "Aquatic community response in a groundwater-fed desert lake to Holocene desiccation of the Sahara". Quaternary Science Reviews. 27 (25–26): 2411–2425. Bibcode:2008QSRv...27.2411E. doi:10.1016/j.quascirev.2008.08.028. ISSN0277-3791.
Engel, Max; Brückner, Helmut; Pint, Anna; Wellbrock, Kai; Ginau, Andreas; Voss, Peter; Grottker, Matthias; Klasen, Nicole; Frenzel, Peter (July 2012). "The early Holocene humid period in NW Saudi Arabia – Sediments, microfossils and palaeo-hydrological modelling". Quaternary International. 266: 131–141. Bibcode:2012QuInt.266..131E. doi:10.1016/j.quaint.2011.04.028. ISSN1040-6182.ar
Forman, Steven L.; Wright, David K.; Bloszies, Christopher (August 2014). "Variations in water level for Lake Turkana in the past 8500 years near Mt. Porr, Kenya and the transition from the African Humid Period to Holocene aridity". Quaternary Science Reviews. 97: 84–101. Bibcode:2014QSRv...97...84F. doi:10.1016/j.quascirev.2014.05.005. ISSN0277-3791.
Gasse, Françoise; Van Campo, Elise (September 1994). "Abrupt post-glacial climate events in West Asia and North Africa monsoon domains". Earth and Planetary Science Letters. 126 (4): 435–456. Bibcode:1994E&PSL.126..435G. doi:10.1016/0012-821X(94)90123-6.
Guilderson, Thomas P.; Charles, Christopher D.; Crosta, Xavier; Shemesh, Aldo; Kanfoush, Sharon L.; Hodell, David A. (2001). "Abrupt Cooling of Antarctic Surface Waters and Sea Ice Expansion in the South Atlantic Sector of the Southern Ocean at 5000 cal yr B.P.". Quaternary Research. 56 (2): 191–198. Bibcode:2001QuRes..56..191H. doi:10.1006/qres.2001.2252. ISSN1096-0287.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Hamdan, Mohamed A.; Brook, George A. (December 2015). "Timing and characteristics of Late Pleistocene and Holocene wetter periods in the Eastern Desert and Sinai of Egypt, based on 14 C dating and stable isotope analysis of spring tufa deposits". Quaternary Science Reviews. 130: 168–188. Bibcode:2015QSRv..130..168H. doi:10.1016/j.quascirev.2015.09.011. ISSN0277-3791.
Haslett, Simon K; Davies, Catherine F C (1 March 2006). "Late Quaternary climate–ocean changes in western North Africa: offshore geochemical evidence". Transactions of the Institute of British Geographers. 31 (1): 34–52. doi:10.1111/j.1475-5661.2006.00193.x. ISSN0020-2754.
Hayes, Christopher T.; Wallace, Davin J. (1 February 2019). "Exploring records of Saharan dust transport and hurricanes in the western North Atlantic over the Holocene". Quaternary Science Reviews. 205: 1–9. Bibcode:2019QSRv..205....1H. doi:10.1016/j.quascirev.2018.11.018. ISSN0277-3791.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Heine, Klaus (2019). Das Quartär in den Tropen: Eine Rekonstruktion des Paläoklimas (dalam bahasa Jerman). Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg. doi:10.1007/978-3-662-57384-6. ISBN978-3-662-57383-9.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Hoelzmann, Philipp; Keding, Birgit; Berke, Hubert; Kröpelin, Stefan; Kruse, Hans-Joachim (May 2001). "Environmental change and archaeology: lake evolution and human occupation in the Eastern Sahara during the Holocene". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 169 (3–4): 193–217. Bibcode:2001PPP...169..193H. doi:10.1016/S0031-0182(01)00211-5.
Hoelzmann, Philipp; Holmes, Jonathan (26 April 2017). "The Late Pleistocene-Holocene African Humid Period as Evident in Lakes". Oxford Research Encyclopedia of Climate Science. 1. doi:10.1093/acrefore/9780190228620.013.531.
Hopcroft, Peter O.; Valdes, Paul J.; Harper, Anna B.; Beerling, David J. (16 July 2017). "Multi vegetation model evaluation of the Green Sahara climate regime: RAINFALL SUPPORTING A GREEN SAHARA". Geophysical Research Letters. 44 (13): 6804–6813. doi:10.1002/2017GL073740.
Hou, Mei; Wu, Wen Xiang (5 December 2020). "A review of 6000-5000 cal BP climatic anomalies in China". Quaternary International. 571: 58–72. doi:10.1016/j.quaint.2020.12.004. ISSN1040-6182.
Huang, Jianbin; Wang, Shaowu; Wen, Xinyu; Yang, Bao (December 2008). "Progress in studies of the climate of humid period and the impacts of changing precession in early-mid Holocene". Progress in Natural Science. 18 (12): 1459–1464. doi:10.1016/j.pnsc.2008.05.011. ISSN1002-0071.
Jahns, Susanne (1 February 1995). "A holocene pollen diagram from El Atrun, northern Sudan". Vegetation History and Archaeobotany. 4 (1): 23–30. doi:10.1007/BF00198612. ISSN1617-6278.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Jones, Sacha C.; Stewart, Brian A., ed. (2016). Africa from MIS 6-2: Population Dynamics and Paleoenvironments. Vertebrate Paleobiology and Paleoanthropology. Dordrecht: Springer Netherlands. doi:10.1007/978-94-017-7520-5. ISBN9789401775199.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Jung, S.J.A.; Davies, G.R.; Ganssen, G.M.; Kroon, D. (30 April 2004). "Stepwise Holocene aridification in NE Africa deduced from dust-borne radiogenic isotope records". Earth and Planetary Science Letters. 221 (1–4): 27–37. Bibcode:2004E&PSL.221...27J. doi:10.1016/S0012-821X(04)00095-0. ISSN0012-821X.
Junginger, Annett; Roller, Sybille; Olaka, Lydia A.; Trauth, Martin H. (February 2014). "The effects of solar irradiation changes on the migration of the Congo Air Boundary and water levels of paleo-Lake Suguta, Northern Kenya Rift, during the African Humid Period (15–5ka BP)". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 396: 1–16. Bibcode:2014PPP...396....1J. doi:10.1016/j.palaeo.2013.12.007. ISSN0031-0182.
Junginger, Annett; Trauth, Martin H. (December 2013). "Hydrological constraints of paleo-Lake Suguta in the Northern Kenya Rift during the African Humid Period (15–5kaBP)". Global and Planetary Change. 111: 174–188. Bibcode:2013GPC...111..174J. doi:10.1016/j.gloplacha.2013.09.005. ISSN0921-8181.
Kindermann, Karin; Classen, Erich (2010). Djara: zur mittelholozänen Besiedlungsgeschichte zwischen Niltal und Oasen, Abu-Muharik-Plateau, Ägypten (dalam bahasa Jerman). Köln: Heinrich-Barth-Instut. ISBN978-3-927688-35-3. OCLC641458909.
Krinner, G.; Lézine, A.-M.; Braconnot, P.; Sepulchre, P.; Ramstein, G.; Grenier, C.; Gouttevin, I. (2012). "A reassessment of lake and wetland feedbacks on the North African Holocene climate". Geophysical Research Letters. 39 (7). Bibcode:2012GeoRL..39.7701K. doi:10.1029/2012GL050992. ISSN1944-8007.
Lernia, Savino di; Biagetti, Stefano; Ryan, Kathleen; Bruni, Silvia; Cramp, Lucy; Salque, Mélanie; Evershed, Richard P.; Dunne, Julie (June 2012). "First dairying in green Saharan Africa in the fifth millennium bc". Nature. 486 (7403): 390–394. Bibcode:2012Natur.486..390D. doi:10.1038/nature11186. ISSN1476-4687. PMID22722200.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Lernia, Savino di; Biagetti, Stefano; Bruni, Slivia; Cramp, Lucy; Evershed, Richard P.; Dunne, Julie (8 December 2013). "The beginnings of dairying as practised by pastoralists in 'green' Saharan Africa in the 5th millennium BC". Documenta Praehistorica. 40: 118–130. doi:10.4312/dp.40.10. ISSN1854-2492.
Lézine, Anne-Marie; Duplessy, Jean-Claude; Cazet, Jean-Pierre (April 2005). "West African monsoon variability during the last deglaciation and the Holocene: Evidence from fresh water algae, pollen and isotope data from core KW31, Gulf of Guinea". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 219 (3–4): 225–237. Bibcode:2005PPP...219..225L. doi:10.1016/j.palaeo.2004.12.027. ISSN0031-0182.
Lézine, Anne-Marie (August 2009). "Timing of vegetation changes at the end of the Holocene Humid Period in desert areas at the northern edge of the Atlantic and Indian monsoon systems". Comptes Rendus Geoscience. 341 (8–9): 750–759. Bibcode:2009CRGeo.341..750L. doi:10.1016/j.crte.2009.01.001. ISSN1631-0713.
Lézine, Anne-Marie; Holl, Augustin F.-C.; Lebamba, Judicaël; Vincens, Annie; Assi-Khaudjis, Chimène; Février, Louis; Sultan, Émmanuelle (July 2013). "Temporal relationship between Holocene human occupation and vegetation change along the northwestern margin of the Central African rainforest". Comptes Rendus Geoscience. 345 (7–8): 327–335. Bibcode:2013CRGeo.345..327L. doi:10.1016/j.crte.2013.03.001. ISSN1631-0713.
Lézine, Anne-Marie (24 May 2017). "Vegetation at the Time of the African Humid Period". Oxford Research Encyclopedia of Climate Science. 1. doi:10.1093/acrefore/9780190228620.013.530.
Lézine, Anne-Marie; Ivory, Sarah J.; Braconnot, Pascale; Marti, Olivier (15 May 2017). "Timing of the southward retreat of the ITCZ at the end of the Holocene Humid Period in Southern Arabia: Data-model comparison". Quaternary Science Reviews. 164: 68–76. Bibcode:2017QSRv..164...68L. doi:10.1016/j.quascirev.2017.03.019. ISSN0277-3791.
Linstädter, Jörg; Kröpelin, Stefan (2004). "Wadi Bakht revisited: Holocene climate change and prehistoric occupation in the Gilf Kebir region of the Eastern Sahara, SW Egypt". Geoarchaeology. 19 (8): 753–778. doi:10.1002/gea.20023. ISSN1520-6548.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Liu, Z. Y.; Kiefer, T.; Guo, Z. T.; Fasullo, J.; Cheng, H.; Wang, B.; Wang, P. X. (21 November 2014). "The global monsoon across timescales: coherent variability of regional monsoons". Climate of the Past. 10 (6): 2007–2052. Bibcode:2014CliPa..10.2007W. doi:10.5194/cp-10-2007-2014. ISSN1814-9324.
Liu, Xiting; Rendle-Bühring, Rebecca; Kuhlmann, Holger; Li, Anchun (February 2017). "Two phases of the Holocene East African Humid Period: Inferred from a high-resolution geochemical record off Tanzania". Earth and Planetary Science Letters. 460: 123–134. Bibcode:2017E&PSL.460..123L. doi:10.1016/j.epsl.2016.12.016. ISSN0012-821X.
Magny, Michel; Haas, Jean Nicolas (2004). "A major widespread climatic change around 5300 cal. yr BP at the time of the Alpine Iceman". Journal of Quaternary Science. 19 (5): 423–430. Bibcode:2004JQS....19..423M. doi:10.1002/jqs.850. ISSN1099-1417.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Maley, J (November 2000). "Last Glacial Maximum lacustrine and fluviatile Formations in the Tibesti and other Saharan mountains, and large-scale climatic teleconnections linked to the activity of the Subtropical Jet Stream". Global and Planetary Change. 26 (1–3): 121–136. Bibcode:2000GPC....26..121M. doi:10.1016/S0921-8181(00)00039-4.
Marsicek, Jeremiah P.; Shuman, Bryan; Brewer, Simon; Foster, David R.; Oswald, W. Wyatt (November 2013). "Moisture and temperature changes associated with the mid-Holocene Tsuga decline in the northeastern United States". Quaternary Science Reviews. 80: 129–142. Bibcode:2013QSRv...80..129M. doi:10.1016/j.quascirev.2013.09.001. ISSN0277-3791.
Martin, Max; Damodaran, Vinita; D'Souza, Rohan, ed. (2019). Geography in Britain after World War II: Nature, Climate, and the Etchings of Time. Cham: Springer International Publishing. doi:10.1007/978-3-030-28323-0. ISBN978-3-030-28322-3.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Mercuri, Anna Maria; D'Andrea, A. Catherine; Fornaciari, Rita; Höhn, Alexa, ed. (2018). Plants and People in the African Past: Progress in African Archaeobotany. Cham: Springer International Publishing. doi:10.1007/978-3-319-89839-1. ISBN9783319898384.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Metcalfe, Sarah E.; Nash, David J., ed. (28 September 2012). Quaternary Environmental Change in the Tropics. Chichester, UK: John Wiley & Sons, Ltd. doi:10.1002/9781118336311. ISBN978-1-118-33631-1.
Morrill, Carrie; Overpeck, Jonathan T.; Cole, Julia E. (27 July 2016). "A synthesis of abrupt changes in the Asian summer monsoon since the last deglaciation". The Holocene. 13 (4): 465–476. Bibcode:2003Holoc..13..465M. doi:10.1191/0959683603hl639ft.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pachur, Hans-Joachim; Altmann, Norbert (2006). Die Ostsahara im Spätquartär : Ökosystemwandel im größten hyperariden Raum der Erde (dalam bahasa Jerman). Berlin, Heidelberg: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. ISBN9783540476252. OCLC315826557.
Pausata, Francesco S.R.; Gaetani, Marco; Messori, Gabriele; Berg, Alexis; Maia de Souza, Danielle; Sage, Rowan F.; deMenocal, Peter B. (March 2020). "The Greening of the Sahara: Past Changes and Future Implications". One Earth. 2 (3): 235–250. Bibcode:2020OEart...2..235P. doi:10.1016/j.oneear.2020.03.002. ISSN2590-3322.
Peck, John; Scholz, Christopher A.; King, John; Heil, Clifford W.; Otto-Bliesner, Bette; Overpeck, Jonathan T.; Hughen, Konrad A.; McKay, Nicholas P.; Shanahan, Timothy M. (February 2015). "The time-transgressive termination of the African Humid Period". Nature Geoscience. 8 (2): 140–144. Bibcode:2015NatGe...8..140S. doi:10.1038/ngeo2329. ISSN1752-0908.
Perego, Alessandro; Zerboni, Andrea; Cremaschi, Mauro (1 January 2011). "Geomorphological Map of the Messak Settafet and Mellet (Central Sahara, SW Libya)". Journal of Maps. 7 (1): 464–475. doi:10.4113/jom.2011.1207.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Petit-Maire, N. (1989), "Interglacial Environments in Presently Hyperarid Sahara : Palaeoclimatic Implications", dalam Leinen, Margaret; Sarnthein, Michael, Paleoclimatology and Paleometeorology: Modern and Past Patterns of Global Atmospheric Transport, NATO ASI Series, Springer Netherlands, hlm. 637–661, doi:10.1007/978-94-009-0995-3_27, ISBN9789400909953
Piao, Jinling; Chen, Wen; Wang, Lin; Pausata, Francesco S. R.; Zhang, Qiong (1 January 2020). "Northward extension of the East Asian summer monsoon during the mid-Holocene". Global and Planetary Change. 184: 103046. Bibcode:2020GPC...18403046P. doi:10.1016/j.gloplacha.2019.103046. ISSN0921-8181.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pirie, Anne; Garfi, Salvatore; Clarke, Joanne; Brooks, Nick (2009). "The archaeology of Western Sahara: results of environmental and archaeological reconnaissance". Antiquity. 83 (322): 918–934. doi:10.1017/S0003598X00099257. ISSN1745-1744.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Prasad, Sushma; Negendank, Jörg F. W. (2004), Fischer, Hubertus; Kumke, Thomas; Lohmann, Gerrit; Flöser, Götz, ed., "Holocene Palaeoclimate in the Saharo—Arabian Desert", The Climate in Historical Times: Towards a Synthesis of Holocene Proxy Data and Climate Models, GKSS School of Environmental Research, Springer Berlin Heidelberg, hlm. 209–227, doi:10.1007/978-3-662-10313-5_12, ISBN9783662103135
Quade, J.; Dente, E.; Armon, M.; Ben Dor, Y.; Morin, E.; Adam, O.; Enzel, Y. (14 June 2018). "Megalakes in the Sahara? A Review". Quaternary Research. 90 (2): 253–275. Bibcode:2018QuRes..90..253Q. doi:10.1017/qua.2018.46. ISSN0033-5894.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Radies, D.; Hasiotis, S.T.; Preusser, F.; Neubert, E.; Matter, A. (July 2005). "Paleoclimatic significance of Early Holocene faunal assemblages in wet interdune deposits of the Wahiba Sand Sea, Sultanate of Oman". Journal of Arid Environments. 62 (1): 109–125. Bibcode:2005JArEn..62..109R. doi:10.1016/j.jaridenv.2004.09.021.
Ramos, Ana; Ramil, Fran; Sanz, José Luis, ed. (2017). Deep-Sea Ecosystems Off Mauritania. Dordrecht: Springer Netherlands. doi:10.1007/978-94-024-1023-5. ISBN9789402410211.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Reid, Rachel E. B.; Jones, Mica; Brandt, Steven; Bunn, Henry; Marshall, Fiona (15 November 2019). "Oxygen isotope analyses of ungulate tooth enamel confirm low seasonality of rainfall contributed to the African Humid Period in Somalia". Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology. 534: 109272. Bibcode:2019PPP...534j9272R. doi:10.1016/j.palaeo.2019.109272. ISSN0031-0182.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Reimer, Paula J.; Carr, Andrew S.; Meadows, Michael E.; Chase, Brian M. (2010). "Evidence for progressive Holocene aridification in southern Africa recorded in Namibian hyrax middens: Implications for African Monsoon dynamics and the African Humid Period". Quaternary Research. 74 (1): 36–45. Bibcode:2010QuRes..74...36C. doi:10.1016/j.yqres.2010.04.006. ISSN1096-0287.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Renaud, P. G.; Riegl, B. M.; Rowlands, G. P.; Purkis, S. J. (1 March 2010). "The paradox of tropical karst morphology in the coral reefs of the arid Middle East". Geology. 38 (3): 227–230. Bibcode:2010Geo....38..227P. doi:10.1130/G30710.1. ISSN0091-7613.
Renssen, H.; Brovkin, V.; Fichefet, T.; Goosse, H. (June 2006). "Simulation of the Holocene climate evolution in Northern Africa: The termination of the African Humid Period". Quaternary International. 150 (1): 95–102. Bibcode:2006QuInt.150...95R. doi:10.1016/j.quaint.2005.01.001. ISSN1040-6182.
Revel, Marie; Ducassou, E.; Grousset, F.E.; Bernasconi, S.M.; Migeon, S.; Revillon, S.; Mascle, J.; Murat, A.; Zaragosi, S.; Bosch, D. (June 2010). "100,000 Years of African monsoon variability recorded in sediments of the Nile margin". Quaternary Science Reviews. 29 (11–12): 1342–1362. Bibcode:2010QSRv...29.1342R. doi:10.1016/j.quascirev.2010.02.006. ISSN0277-3791.
Riemer, H. (2006). Youssef, S.A.A, ed. Archaeology and Environment of the Western Desert of Egypt: 14C-Based Human Occupation History as an Archive for Holocene Palaeoclimatic Reconstruction. Proceedings of The First International Conference on the Geology of the Tethys. Cairo: Cairo University. hlm. 553–564 – via Academia.edu.
Rojas, Virginia P.; Meynadier, Laure; Colin, Christophe; Bassinot, Franck; Valet, Jean-Pierre; Miska, Serge (15 May 2019). "Multi-tracer study of continental erosion and sediment transport to the Red Sea and the Gulf of Aden during the last 20 ka". Quaternary Science Reviews. 212: 135–148. Bibcode:2019QSRv..212..135R. doi:10.1016/j.quascirev.2019.02.033. ISSN0277-3791.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Russell, James; Ivory, Sarah J. (2018). "Lowland forest collapse and early human impacts at the end of the African Humid Period at Lake Edward, equatorial East Africa". Quaternary Research. 89 (1): 7–20. Bibcode:2018QuRes..89....7I. doi:10.1017/qua.2017.48. ISSN1096-0287.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Sangen, Mark (2012). "Late Quaternary palaeoenvironments in Southern Cameroon as evidenced by alluvial sediments from the tropical rain forest and savanna domain". Dalam Runge, Jürgen. Landscape evolution, neotectonics and quaternary environmental change in southern Cameroon (edisi ke-1). Boca Raton, Florida: CRC Press/Balkema. ISBN9780203120200. OCLC802261801.
Santisteban, Juan I.; Mediavilla, Rosa; Galán de Frutos, Luis; López Cilla, Ignacio (1 October 2019). "Holocene floods in a complex fluvial wetland in central Spain: Environmental variability, climate and time". Global and Planetary Change. 181: 102986. Bibcode:2019GPC...18102986S. doi:10.1016/j.gloplacha.2019.102986. ISSN0921-8181.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Schuster, Mathieu; Nutz, Alexis (1 December 2016). "Stepwise drying of Lake Turkana at the end of the African Humid Period: a forced regression modulated by solar activity variations?". Solid Earth. 7 (6): 1609–1618. Bibcode:2016SolE....7.1609N. doi:10.5194/se-7-1609-2016. ISSN1869-9510.
Sepulchre, P; Schuster, M; Ramstein, G; Krinnezr, G; Girard, J; Vignaud, P; Brunet, M (March 2008). "Evolution of Lake Chad Basin hydrology during the mid-Holocene: A preliminary approach from lake to climate modelling". Global and Planetary Change. 61 (1–2): 41–48. Bibcode:2008GPC....61...41S. doi:10.1016/j.gloplacha.2007.08.010. ISSN0921-8181.
Sha, Lijuan; Ait Brahim, Yassine; Wassenburg, Jasper A.; Yin, Jianjun; Peros, Matthew; Cruz, Francisco W.; Cai, Yanjun; Li, Hanying; Du, Wenjing; Zhang, Haiwei; Edwards, R. Lawrence; Cheng, Hai (13 December 2019). "How Far North Did the African Monsoon Fringe Expand During the African Humid Period? Insights From Southwest Moroccan Speleothems". Geophysical Research Letters. 46 (23): 14093–14102. Bibcode:2019GeoRL..4614093S. doi:10.1029/2019GL084879.
Shi, ZhengGuo; Liu, XiaoDong (1 October 2009). "Effect of precession on the Asian summer monsoon evolution: A systematic review". Chinese Science Bulletin. 54 (20): 3720–3730. Bibcode:2009ChSBu..54.3720L. doi:10.1007/s11434-009-0540-5. ISSN1861-9541.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Skinner, Christopher B.; Poulsen, Christopher J. (2016). "The role of fall season tropical plumes in enhancing Saharan rainfall during the African Humid Period". Geophysical Research Letters. 43 (1): 349–358. Bibcode:2016GeoRL..43..349S. doi:10.1002/2015GL066318. ISSN1944-8007.
Smith, Benjamin Daniel (March 2018). "Hunting in yellow waters: an ethnoarchaeological perspective on selective fishing on Lake Turkana". Quaternary International. 471: 241–251. Bibcode:2018QuInt.471..241S. doi:10.1016/j.quaint.2017.11.038.
Spinage, Clive A. (2012), "The Changing Climate of Africa Part I: Introduction and Eastern Africa", African Ecology, Springer Berlin Heidelberg, hlm. 57–141, doi:10.1007/978-3-642-22872-8_2, ISBN9783642228711
Stojanowski, Christopher M.; Carver, Charisse L.; Miller, Katherine A. (September 2014). "Incisor avulsion, social identity and Saharan population history: New data from the Early Holocene southern Sahara". Journal of Anthropological Archaeology. 35: 79–91. doi:10.1016/j.jaa.2014.04.007. ISSN0278-4165.
Sun, Weiyi; Wang, Bin; Zhang, Qiong; Pausata, Francesco S. R.; Chen, Deliang; Lu, Guonian; Yan, Mi; Ning, Liang; Liu, Jian (19 August 2019). "Northern Hemisphere Land Monsoon Precipitation Increased by the Green Sahara During Middle Holocene". Geophysical Research Letters. 46 (16): 9870–9879. Bibcode:2019GeoRL..46.9870S. doi:10.1029/2019GL082116.
Sun, Weiyi; Wang, Bin; Zhang, Qiong; Chen, Deliang; Lu, Guonian; Liu, Jian (2 December 2020). "Middle East Climate Response to the Saharan Vegetation Collapse during the Mid-Holocene". Journal of Climate. 34 (1): 229–242. doi:10.1175/JCLI-D-20-0317.1. ISSN0894-8755.
Sylvestre, F.; Doumnang, J.-C.; Deschamps, P.; Buchet, G.; Guiot, J.; Vincens, A.; Amaral, P. G. C. (29 January 2013). "Palynological evidence for gradual vegetation and climate changes during the African Humid Period termination at 13°N from a Mega-Lake Chad sedimentary sequence". Climate of the Past. 9 (1): 223–241. Bibcode:2013CliPa...9..223A. doi:10.5194/cp-9-223-2013. ISSN1814-9324.
Tafuri, Mary Anne; Bentley, R. Alexander; Manzi, Giorgio; di Lernia, Savino (September 2006). "Mobility and kinship in the prehistoric Sahara: Strontium isotope analysis of Holocene human skeletons from the Acacus Mts. (southwestern Libya)". Journal of Anthropological Archaeology. 25 (3): 390–402. doi:10.1016/j.jaa.2006.01.002. ISSN0278-4165.
Teixeira, Helena; Montade, Vincent; Salmona, Jordi; Metzger, Julia; Bremond, Laurent; Kasper, Thomas; Daut, Gerhard; Rouland, Sylvie; Ranarilalatiana, Sandratrinirainy; Rakotondravony, Romule; Chikhi, Lounès; Behling, Hermann; Radespiel, Ute (15 September 2021). "Past environmental changes affected lemur population dynamics prior to human impact in Madagascar". Communications Biology (dalam bahasa Inggris). 4 (1): 1084. doi:10.1038/s42003-021-02620-1. ISSN2399-3642.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Thompson, Alexander J.; Skinner, Christopher B.; Poulsen, Christopher J.; Zhu, Jiang (2019). "Modulation of Mid-Holocene African Rainfall by Dust Aerosol Direct and Indirect Effects". Geophysical Research Letters. 46 (7): 3917–3926. Bibcode:2019GeoRL..46.3917T. doi:10.1029/2018GL081225. ISSN1944-8007.
Tierney, Jessica E.; Lewis, Sophie C.; Cook, Benjamin I.; LeGrande, Allegra N.; Schmidt, Gavin A. (July 2011). "Model, proxy and isotopic perspectives on the East African Humid Period". Earth and Planetary Science Letters. 307 (1–2): 103–112. Bibcode:2011E&PSL.307..103T. doi:10.1016/j.epsl.2011.04.038. ISSN0012-821X.
Toomey, Michael R.; Curry, William B.; Donnelly, Jeffrey P.; van Hengstum, Peter J. (March 2013). "Reconstructing 7000 years of North Atlantic hurricane variability using deep-sea sediment cores from the western Great Bahama Bank: A 7000 YR RECORD OF HURRICANE ACTIVITY". Paleoceanography. 28 (1): 31–41. doi:10.1002/palo.20012. hdl:1912/5928.
Williams, Martin; Talbot, Michael; Aharon, Paul; Abdl Salaam, Yassin; Williams, Frances; Inge Brendeland, Knut (October 2006). "Abrupt return of the summer monsoon 15,000 years ago: new supporting evidence from the lower White Nile valley and Lake Albert". Quaternary Science Reviews. 25 (19–20): 2651–2665. Bibcode:2006QSRv...25.2651W. doi:10.1016/j.quascirev.2005.07.019. ISSN0277-3791.
Wong, Jun Yi (2020). "The Role of Environmental Factors in the Early Development of Egyptian Stone Architecture". Cambridge Archaeological Journal. 31: 53–65. doi:10.1017/S0959774320000232. ISSN0959-7743.
Wu, Jiawang; Liu, Zhifei; Stuut, Jan-Berend W.; Zhao, Yulong; Schirone, Antonio; de Lange, Gert J. (May 2017). "North-African paleodrainage discharges to the central Mediterranean during the last 18,000 years: A multiproxy characterization". Quaternary Science Reviews. 163: 95–113. Bibcode:2017QSRv..163...95W. doi:10.1016/j.quascirev.2017.03.015. ISSN0277-3791.
Vahrenholt, F.; Lüning, S. (2019), "Holocene Climate Development of North Africa and the Arabian Peninsula", The Geology of the Arab World---An Overview, Springer Geology, Springer, Cham, hlm. 507–546, doi:10.1007/978-3-319-96794-3_14, ISBN9783319967936Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
van der Lubbe, H.J.L.; Krause-Nehring, J.; Junginger, A.; Garcin, Y.; Joordens, J.C.A.; Davies, G.R.; Beck, C.; Feibel, C.S.; Johnson, T.C.; Vonhof, H.B. (October 2017). "Gradual or abrupt? Changes in water source of Lake Turkana (Kenya) during the African Humid Period inferred from Sr isotope ratios". Quaternary Science Reviews. 174: 1–12. Bibcode:2017QSRv..174....1V. doi:10.1016/j.quascirev.2017.08.010. ISSN0277-3791.
Vincenzo, De Santis; Massimo, Caldara (26 May 2015). "The 5.5–4.5 kyr climatic transition as recorded by the sedimentation pattern of coastal deposits of the Apulia region, southern Italy". The Holocene. 25 (8): 1313–1329. Bibcode:2015Holoc..25.1313V. doi:10.1177/0959683615584207.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Zerboni, Andrea; Trombino, Luca; Cremaschi, Mauro (January 2011). "Micromorphological approach to polycyclic pedogenesis on the Messak Settafet plateau (central Sahara): Formative processes and palaeoenvironmental significance". Geomorphology. 125 (2): 319–335. Bibcode:2011Geomo.125..319Z. doi:10.1016/j.geomorph.2010.10.015. ISSN0169-555X.
Zerboni, Andrea; Gatto, Maria Carmela (1 June 2015). "Holocene Supra-Regional Environmental Changes as Trigger for Major Socio-Cultural Processes in Northeastern Africa and the Sahara". African Archaeological Review. 32 (2): 301–333. doi:10.1007/s10437-015-9191-x. ISSN1572-9842.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Zerboni, Andrea; Nicoll, Kathleen (15 April 2019). "Enhanced zoogeomorphological processes in North Africa in thehuman-impacted landscapes of the Anthropocene". Geomorphology. 331: 22–35. Bibcode:2019Geomo.331...22Z. doi:10.1016/j.geomorph.2018.10.011. ISSN0169-555X.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Zielhofer, Christoph; Faust, Dominik; Escudero, Rafael Baena; del Olmo, Fernando Diaz; Kadereit, Annette; Moldenhauer, Klaus-Martin; Porras, Ana (24 July 2016). "Centennial-scale late-Pleistocene to mid-Holocene synthetic profile of the Medjerda Valley, northern Tunisia". The Holocene. 14 (6): 851–861. Bibcode:2004Holoc..14..851Z. doi:10.1191/0959683604hl765rp.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Zielhofer, Christoph; Suchodoletz, Hans von; Fletcher, William J.; Schneider, Birgit; Dietze, Elisabeth; Schlegel, Michael; Schepanski, Kerstin; Weninger, Bernhard; Mischke, Steffen; Mikdad, Abdeslam (September 2017). "Millennial-scale fluctuations in Saharan dust supply across the decline of the African Humid Period". Quaternary Science Reviews. 171: 119–135. Bibcode:2017QSRv..171..119Z. doi:10.1016/j.quascirev.2017.07.010. ISSN0277-3791.