Dubuk
Dubuk (serapan bahasa Arab:الضَبُعُ yang berarti "hiena") atau hiena tutul, adalah mamalia karnivora dari suku Hyaenidae, yang jumlahnya terbanyak di antara spesies yang sekerabat dengannya. Meskipun daerah persebaran spesies ini selama masa prasejarah mencakup Eurasia dari Eropa Atlantik sampai Cina, sekarang mereka hanya terdapat di seluruh Afrika di sebelah selatan Sahara kecuali Lembah Kongo.[3] Dubuk hidup di sebuah komunitas matriarkal yang disebut klan, yang terdiri sampai 80 individu.[2] Dubuk adalah anggota terbesar yang diketahui dari familia Hyaenidae, secara fisik dubuk agak berbeda dari spesies Hiena lain karena bentuk tubuhnya yang samar-samar terlihat mirip beruang. Selain itu telinga dubuk biasanya membulat, surainya kurang menonjol, dan bulunya bertotol, giginya lebih dwiguna, putingnya lebih sedikit serta terdapat penis semu pada dubuk betina. Dubuk adalah satu-satunya spesies mamalia yang diketahui tidak memiliki lubang vagina eksternal, tetapi memiliki penis palsu.[4] Meskipun sering kali dianggap sebagai hewan pemakan bangkai yang penakut, sebagian besar dubuk mendapatkan makanan dengan cara berburu hewan ungulata berukuran sedang,[2] dan sering kali berselisih dengan singa mengenai masalah makanan dan wilayah kekuasaan.[5] Mereka termasuk yang tercerdas di antara hewan karnivora, dengan penelitian yang mengindikasikan tingkat kecerdasan sosial mereka setara dengan spesies primata. Dubuk biasanya muncul dalam mitologi dan cerita rakyat Afrika, dengan penggambaran sosok yang berbeda-beda, mulai dari pembawa terang, sampai simbol kerusakan moral. Referensi
|