Pekan Olahraga Nasional XVII-2008 (PON XVII-2008) adalah Pekan Olahraga Nasional yang diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia dari 5 hingga 17 Juli2008. Awalnya direncanakan PON XVII akan berlangsung pada Maret 2008, tetapi KONI kemudian mengubah jadwal atas permintaan pihak penyelenggara akibat belum siapnya infrastruktur serta masalah dana.[4]
Makna Logo PON XVII – 2008, Samarinda, Kalimantan Timur:
Bagian utama logo berbentuk ekor pesut dalam posisi melambai yang dapat terlihat ketika menyelam, dari atas permukaan air menggambarkan lambaian salam selamat datang.
Tiga buah ring berwarna biru, bermakna PON XVII, menjunjung kekompakan dan persatuan untuk mencapai tri sukses PON yaitu sukses prestasi, sukses penyelenggaraan dan sukses pemberdayaan ekonomi rakyat.
Bentuk lengkung motif khas Kalimantan Timur ini melambangkan deburan ombak Sungai Mahakam yang merupakan tempat habitat Pesut.
Tulisan "Kaltim 2008" dan "PON XVII" memberikan informasi bahwa Kalimantan Timur sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional XVII.
Slogan "Kita semua satu!" ini bermakna semua peserta PON berlomba untuk daerah masing-masing, tetapi pada hekekatnya semua adalah satu, Bangsa Indonesia.
Maskot
Maskot untuk PON XVII terbagi menjadi tiga jenis binatang langka yang terdapat di Kalimantan Timur, masing-masing maskot tersebut melambangkan jenis olahraga berdasarkan lokasi udara, air dan darat. Terdapat pula piktogram dari masing-masing jenis olahraga yang dipertandingan. Maskot-maskot tersebut adalah:[6]
Burung Enggang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Kalimantan Timur. Wajah Engang dengan mulut tersenyum menandakan masyarakat Kalimantan Timur yang ramah dan mulut sedikit terbuka mengisyaratkan atau memanggil seluruh rakyat Indonesia untuk berkumpul dan bersatu di Bumi Etam. Sayap tangan yang memegang medali menandakan suatu prestasi yang baik dicapai dengan upaya yang positif dan menjujung tinggi sportifitas.
Pesut merupakan hewan khas perairan Sungai Mahakam yang populasinya sudah sangat langka dan tinggal 50 ekor. Wajah Pesut yang tersenyum sebagai pertanda masyarakat Kalimantan Timur yang ramah dan bersahaja.
Orangutan mengambil bentuk posisi seakan sedang berlari dengan membawa obor api PON. Wajah Orang Utan dengan mulut tersenyum memberikan kesan yang ceria, ramah tamah dan suka cita menyambut PON XVII di Kalimantan Timur.
Sejumlah orang yang menamakan diri Solidaritas Dayak Bersatu memprotes penggunaan atribut dayak pada maskot PON XVII. Mereka menganggap penggunaan atribut itu menghina karena menyamakan masyarakat dayak dengan binatang yang menjadi maskot.[7]
Cabang olahraga
Terdapat 43 cabang olahraga yang diikutsertakan dalam PON XVII ini.[2]
^Cabang olahraga yang diikuti oleh provinsi tersebut.
Selain peserta-peserta di atas terdapat pula anggota dewan hakim/juri sebanyak 187 orang, wasit sebanyak 1.357 orang, delegasi teknikal 58 orang dan tenaga teknis 208 orang. Sehingga jumlah total peserta PON XVII ini menurut Tribun Kaltim adalah 13.002 orang,[1] sedangkan menurut Bidang Sekretariat PB. PON XVII-2008 Kaltim sebanyak 13.109 orang.[8]
Trivia
Provinsi yang mengirimkan jumlah peserta terbanyak adalah Kalimantan Timur dengan atlet 1.020 dan ofisial 404 orang, sehingga total kontingen sebanyak 1.424 orang.
Provinsi yang mengirimkan jumlah atlet terkecil adalah Sulawesi Barat dengan jumlah atlet 31 orang, sedangkan provinsi dengan jumlah kontingen terkecil adalah Gorontalo dengan total kontingen sebanyak 62 orang.
Kalimantan Timur adalah penyelenggara PON dengan rentang jarak venue terjauh yang pernah diselenggarakan. Venue paling utara berada di kota Tarakan dan venue paling selatan di kota Balikpapan yang berjarak 510 kilometer. Rekor ini sulit dipecahkan provinsi penyelenggara lainnya mengingat Kalimantan Timur adalah provinsi terluas kedua di Indonesia pada saat penyelenggaraan PON, sedangkan provinsi terluas Papua belum akan menjadi penyelenggara PON.
PON dengan jumlah atlet terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan, 7946 atlet.
PON dengan cabang olahraga terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan, 43 cabor. Ada rencana penyelenggaraan PON menjadi dua tahun sekali pada masa mendatang dengan pemisahan cabor Olimpiade dan cabor non Olimpiade.
Penyelenggaraan PON yang seluruh biaya akomodasi, konsumsi dan trasportasi atlet dan offisial dibiayai oleh tuan rumah.[9]