Sepak takraw

Sepak takraw
Ganda putri Sepak Takraw pada Pesta Olahraga Asia 2014 di Incheon
Induk organisasiISTAF
Standarisasi1960, Kuala Lumpur, Malaysia[1]
Jumlah tim31
Karakteristik
Kontak fisikTidak
Anggota tim2, 3, atau 4
Gender campuranTidak
Kategoriluar ruangan, dalam ruangan, pantai
Peralatanbola plastik sintetik atau rotan, net
Tempat bertandingLapangan Sepak Takraw
Keberadaan
Negara atau wilayahAsia
OlimpiadeTidak ada
ParalimpiadeTidak ada
Pekan Olahraga DuniaTidak ada

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand. Permainan ini berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia dan Malaysia, sepak takraw dikenal sebagai Sepak Raga. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.

Sejarah

Sebuah permainan bola yang disebut "Menjaga bola di atas tanah", Banda, 1601. Bolanya terbuat dari cabang yang dibengkokan.

Sejarah sepak takraw diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh orang Tiongkok yang terinspirasi dari permainan tradisional, cuju. Permainan sejenis ini di Myanmar disebut dengan permainan chinlone, permainan tradisional yang berumur 1500 tahun.

Catatan tentang sepak raga juga terdapat dalam sejarah Melayu dan telah dimainkan semenjak Zaman Kesultanan Melayu Melaka lagi. Dalam Sulalatus Salatin ada diceritakan mengenai Raja Muhammad, putra Sultan Mansor Shah Muhammad, yang tertanggal tanjaknya akibat terkena bola raga tendangan Tun Besar. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459—1477), seorang putranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karena membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga.

Di Thailand (dahulu Siam), ada bukti bahwa orang Thailand telah memainkan Sepak Takraw sejak masa Kerajaan Ayutthaya.

Di Indonesia, Sepak Takraw juga dikenal sebagai Sepak Raga dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia. Di Sulawesi, permainan sepak takraw Bugis disebut "Raga" (pemainnya disebut "Pa'Raga"). Dengan beberapa pria membuat lingkaran dalam kelompok, dan bermain melempar bola dari satu orang ke yang lain dengan menggunakan kakinya saja. Raga juga dimainkan dengan memperagakan beberapa trik, seperti menendang bola dan meletakkannya di kepala pemain dengan tengkolok bugis.

Pada sekitar tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Laos disebut dengan maradong, dan di Thailand disebut dengan takraw.

Peraturan

Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan sebagai berikut.

  1. Pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan.
  2. Pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut.
  3. Posisi pemain bertahan tidak diputar.
  4. Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
  5. Apabila masing-masing regu memenangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posisi 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.

Galeri

Pranala luar

  1. ^ "Sepaktakraw". Olympic Council of Asia. Diakses tanggal 10 July 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya