PaurawaPaurawa (Dewanagari: पौरव; IAST: Paurava ) adalah nama keturunan para raja yang mendirikan kerajaan-kerajaan di India Barat Laut, sekitar abad ke-9 hingga ke-4 SM. Kerajaan Kuru yang disebut dalam wiracarita Mahabharata merupakan salah satu kerajaan yang didirikan oleh raja dari golongan Paurawa. Ibu kota pertamanya adalah Hastinapura. Pada abad ke-8 SM, Hastinapura dilanda bencana banjir bandang yang parah, sehingga Raja Nicaksu mendirikan ibu kota baru bernama Kosambi. Seiring dengan bangkitnya Mahajanapada, kerajaan tersebut perlahan-lahan mengalami kemunduran pada abad ke-5 dan ke-4 SM.[1] Kaum Paurawa mendirikan kerajaan di dekat sungai Sindhu, dan mengembangkan perekonomian melalui perdagangan. Suku yang terkuat, yang dipimpin oleh Ambhi dan Puru, ditaklukkan oleh Aleksander dari Makedonia pada tahun 326 SM. Sang raja bertempur dengan pasukan Makedonia dalam pertempuran Sungai Hydaspes. Legenda HinduDalam bahasa Sanskerta, kata Paurawa berarti keturunan Puru.[2] Para raja yang berada dalam garis keturunan Wangsa Paurawa mendirikan berbagai dinasti, salah satunya adalah Dinasti Kuru atau Kaurawa, dan Dinasti Yadu atau Yadawa, yang tercatat dalam wiracarita Mahabharata. Menurut susastra Hindu, Puru adalah putra bungsu dari pasangan Yayati dan Sarmista. Yayati merupakan raja legendaris yang disebut sebagai keturunan Candra, Dewa Bulan. Dalam Mahabharata dan Purana dikisahkan bahwa empat dari lima putranya menolak untuk mengabulkan permintaannya, tetapi hanya Puru sendiri yang bersedia. Kemudian Yayati menobatkannya sebagai yuwaraja, dan mengutuk keempat putranya yang lain agar tidak bisa mewarisi kerajaan dan susah memiliki keturunan. Dalam susastra Hindu juga diceritakan bahwa Puru menikahi Kosalya, kemudian menurunkan wangsa yang disebut Paurawa. Dalam Wangsa Paurawa, lahirlah Bharata dan Kuru, leluhur Dinasti Kuru. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pandawa dan Korawa, tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata.[3] Silsilah
Lihat pulaCatatan
Pranala luar
|