Pan YuliangPan Yuliang adalah seorang seniman berkebangsaan Tiongkok. Ia lahir pada tahun 1895 dan wafat pada tahun 1977.[1] Dalam setiap karya seninya, Yuliang menggabungkan gaya seni orientalis dan gaya seni Barat.[2] Karya-karya seninya menggunakan gaya seni klasik, realisme dan romantisisme.[3] KarierYuliang menjabat sebagai direktur Departemen Lukisan Barat di Akademi Seni Shanghai dan Universitas Seni Shanghai pada tahun 1929.[1] Selain itu, ia menjabat sebagai profesor pada Departemen Seni di Universitas Nanjing.[4] Yuliang menyelenggarakan pameran tunggalnya yang kelima di Tiongkok pada tahun 1936.[2] Pada 1937, Yuliang tinggal di Paris dan menjabat sebagai presiden Chinese Art Association. Ia membuat patung para tokoh terkenal Tiongkok dalam pameran seni Tiongkok di Prancis, Inggris, Jerman, Jepang dan Swiss.[1] Kesehatan Yuliang mulai memburuk sejak tahun 1966. Pada 1977, ia meninggal di Paris.[5] KeluargaPan Yuliang lahir di Yangzhou, Jiangsu pada tanggal 14 Juni 1895.[6] Nama aslinya adalah Zhang Yuliang. Ia adalah seorang yatim piatu.[4] Setelah kematian kedua orang tuanya, Yuliang tinggal bersama kerabatnya di Wuhu, Anhui.[7] Pada tahun 1911, ia dijual ke rumah bordil oleh saudara ibunya.[6] Pada tahun 1913, ia menikah dengan Pan Zanhua dan pindah ke Shanghai.[7] Yuliang menjadi istri kedua dari Zanhua dan mengubah nama keluarganya menjadi Pan.[5] PendidikanSetelah menikah pada tahun 1913, Yuliang mulai belajar menggambar dengan Hong Ye di Shanghai.[7] Pada tahun 1916, ia mulai belajar membaca dan menulis.[6] Yuliang diterima sebagai mahasiswa seni di Shanghai Theatre Academy pada tahun 1920. Ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1921.[7] Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Institut Franco-Chinois de Lyon. Bersamaan dengan itu, ia juga belajar di National Academy of Arts. Yuliang juga belajar secara pribadi kepada Xu Beihong. Pada tahun 1923, ia melanjutkan pendidikan ke École Nationale Supérieure des Beaux-Arts de Paris.[1] Setelah itu, Yuliang belajar di Roma pada Accademia del Belle Arti.[7] KaryaSebagian besar karya seni Yuliang dibuatnya selama ia tinggal di Prancis. Karya-karya buatannya menggabungkan teknik melukis menggunakan cat dan tinta Tiongkok dengan teknik melukis menggunakan cat minyak. Warna dasar karyanya menggunakan cat berwarna dengan motif bintik-bintik dan garis-garis halus. Sedangkan teknik melukis dengan minyak digunakan untuk saat pelukisan objek utama dalam lukisan. Lukisannya menggabungkan gaya melukis orientalis dan Barat.[5] Karya-karya seni buatan Yuliang juga menggunakan tema feminisme dan menampilkan maskulinitas.[6] Selama hidupnya, Yuliang telah menghasilkan sekurangnya 4.000 karya seni. Sebagian besar karyanya adalah lukisan wanita telanjang.[6] Karyanya dikumpulkan oleh pemerintah Paris atas perintah dari Kementerian Pendidikan Prancis. Karya-karya tersebut kemudian disimpan dan dipajang di Musée Cernuschi.[2] Pada tahun 1985, semua karya seni buatan Yuliang yang berada di Pranci dikirim kembali ke Tiongkok.[4] Sebagian besar karya seninya kemudian menjadi koleksi pajangan Museum Anhui.[2] Sedangkan sebagian kecilnya dikoleksi dan dipajang pada Museum Nasional Tiongkok.[4] Referensi
|