Pagoda Burma

Pagoda Bawbawgyi adalah salah satu contoh pagoda Burma tertua yang masih ada.

Pagoda Burma adalah stupa yang biasanya menyimpan relik Buddha, termasuk relik yang berhubungan dengan Buddha.[1] Pagoda merupakan bangunan yang menonjol di lansekap Myanmar, sehingga negara tersebut mendapat julukan "negeri pagoda".[2] Menurut statistik tahun 2016 yang disusun oleh Komite Maha Nayaka Sangha Negara, Myanmar adalah rumah bagi 1.479 pagoda yang tingginya melebihi 27 kaki (8,2 m), seperempatnya terletak di Region Sagaing.[3] Beberapa kota di negara ini, termasuk Mandalay dan Bagan, dikenal karena banyaknya pagoda. Pagoda merupakan tempat diselenggarakannya festival pagoda musiman.[4]

Pagoda di Burma dikelilingi sebuah kompleks yang dikenal sebagai aran (အာရာမ်, dari bahasa Pali ārāma), dengan pintu gerbang yang disebut mok (မုခ်, dari bahasa Pali mukha) pada empat arah mata angin. Platform yang mengelilingi sebuah pagoda Burma disebut yinbyin (ရင်ပြင်).

Istilah

Dalam bahasa Burma, pagoda dikenal dengan sejumlah istilah berbeda. Istilah umum phaya (ဘုရား, dilafalkan [pʰəjá]), yang berasal dari bahasa Sanskerta vara,[5] mengacu kepada pagoda, citra Buddha, serta tokoh kerajaan dan keagamaan, termasuk Buddha, para raja, dan biksu.[6] Zedi atau jedi[7] (စေတီ), yang berasal dari bahasa Pali cetiya, secara khusus mengacu pada stupa yang biasanya padat, berbentuk lonceng, yang mungkin menyimpan relik.[8] Pahto (ပုထိုး) mengacu pada bangunan berongga berbentuk persegi atau persegi panjang yang dibangun menyerupai gua, dengan ruangan yang menyimpan citra Buddha.[1][8] Pagoda Burma dibedakan dari kyaung karena kyaung merupakan biara yang menjadi tempat kediaman para biksu.

Corak

Pagoda Shwedagon di Yangon adalah zedi paling terkemuka di Myanmar.
Candi Ananda di Bagan adalah sebuah contoh klasik dari pahto.

Zedi Burma diklasifikasikan menjadi empat corak yang umum:[9]

  1. Datu zedi (ဓာတုစေတီ, dari bahasa Pali dhātucetiya) atau datdaw zedi (ဓာတ်တော်စေတီ) - zedi yang menyimpan relik Buddha atau para arahat
  2. Paribawga zedi (ပရိဘောဂစေတီ, dari bahasa Pali paribhogacetiya) - zedi yang menyimpan pakaian dan barang-barang lain (mangkuk sedekah, jubah, dan lain-lain) milik Buddha atau para tokoh suci lainnya
  3. Dhamma zedi (ဓမ္မစေတီ, dari bahasa Pali dhammacetiya) - zedi menyimpan naskah dan manuskrip suci, beserta permata dan logam-logam mulia
  4. Odeiktha zedi (ဥဒ္ဒိဿစေတီ, dari bahasa Pali uddissacetiya) - zedis dibangun atas dasar rasa bakti, berisi patung-patung Buddha, model citra-citra suci.

Dari keempat kelas tersebut di atas, dhamma zedi dan odeiktha zedi adalah yang paling umum, karena mereka secara rutin dibangun oleh para donatur sebagai sebuah karya kebajikan. Zedi Burma biasanya dibangun dengan batu bata, ditutupi dengan plesteran bercat putih. Zedi-zedi yang terkemuka dilapisi dengan emas.[9] Zedi Burma dimahkotai dengan sebuah ornamen akhir yang berbentuk puncak menara yang dikenal sebagai hti, yang dikibarkan dalam suatu upacara tradisional (ထီးတော်တင်ပွဲ, htidaw tin pwe) yang berasal dari era prakolonial.[10][11]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Seekins, Donald M. (2006). Historical Dictionary of Burma (Myanmar) (dalam bahasa Inggris). Scarecrow Press. ISBN 9780810864863. 
  2. ^ Thurber, Robert Bruce (1921). In the Land of Pagodas (dalam bahasa Inggris). Southern Pub. Association. 
  3. ^ "The Account of Pagodas and Stupas which are over 27 feet height". The State Samgha Maha Nayaka Committee (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-19. 
  4. ^ Thurber, Robert Bruce (1921). In the Land of Pagodas (dalam bahasa Inggris). Southern Pub. Association. 
  5. ^ Myanmar-English Dictionary. Myanmar Language Commission. 1993. ISBN 1-881265-47-1. 
  6. ^ Suan, Pau, Cope (2015). "Reflecting the Missio - Logoi of the First Overseas American Missionary". Papers. 1. 
  7. ^ Robert E. Buswell and Donald S. Lopez, eds., The Princeton Dictionary of Buddhism (Princeton University Press, 2014), s.v. "jedi (zedi)".
  8. ^ a b Reid, Robert; Grosberg, Michael (2005). Myanmar (Burma) (dalam bahasa Inggris). Lonely Planet. ISBN 9781740596954. 
  9. ^ a b Hardiman, John Percy (1900). Gazetteer of Upper Burma and the Shan States (dalam bahasa Inggris). Superintendent, Government printing, Burma. 
  10. ^ Scott, James George (1910). The Burman, his life and notions. London Macmillan. 
  11. ^ Langfield, Michele; Logan, William; Craith, Mairead Nic (2009). Cultural Diversity, Heritage and Human Rights: Intersections in Theory and Practice (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 9781135190705. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya