Neraca transaksi berjalan

Neraca transaksi berjalan atau current account merupakan neraca yang meliputi perdagangan barang dan jasa, penghasilan , serta transfer berjalan.[1] dalam pengertian lain, neraca transaksi berjalan adalah salah satu indikator di dalam makroekonomi yang sering dijadikan acuan dalam menilai stabilitas eksternal ekonomi di suatu negara untuk mencerminkan kekuatan dari daya saing internasional suatu bangsa dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

Menurut Bank Indonesia (2008), transaksi berjalan mengukur penerimaan dan pengeluaran Indonesia yang berasal dari transaksi barang dan jasa, pendapatan, dan transfer berjalan dengan bukan penduduk.[2]

Komponen-komponen transaksi berjalan

Komponen-komponen transaksi berjalan, yaitu :

  1. Neraca perdagangan adalah suatu transaksi ekspor dan impor barang. Sedangkan ekspor dan impor jasa masuk ke dalam neraca jasa-jasa, yang meliputi transaksi penyediaan jasa oleh penduduk kepada bukan penduduk (arus masuk) dan oleh bukan penduduk kepada penduduk (arus keluar).
  2. Jasa adalah suatu transaksi penyediaan jasa antara penduduk dan bukan penduduk. Ada 11 (sebelas) jenis jasa yang termasuk di dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), seperti : jasa transportasi, travel, jasa komunikasi, jasa kontruksi, jasa asuransi, jasa keuangan, jasa komputer dan informasi, dan jasa bisnis lainnya.
  3. Pendapatan adalah hasil yang timbul dari penyediaan faktor produksi tenaga kerja dan modal finansial. Pendapatan terdiri dari kompensasi tenaga kerja dan pendapatan investasi. Kompensasi tenaga kera bersumber dari pekerja musiman yang bekerja kurang dari satu tahun.Pendapatan investasi terbagi tiga yaitu pendapatan investasi langsung, pendapatan investasi portofolio dan pendapatan investasi lainnya.
  4. Transfer berjalan mencatat transaksi sepihak yang melibatkan penyerahan sumber daya tanpa timbal balik. Contoh : hadiah atau hibah.

Faktor penyebab fluktuasi nilai

Melihat dari struktur komponen pembentuk neraca transaksi berjalan, faktor yang mempengaruhi fluktuasi dari nilai transaksi berjalan, antara lain:

Referensi

  1. ^ Kuncoro, Mudrajad (2015). Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. hlm. 158. 
  2. ^ Handoko, Rudi (2010). "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Transaksi Berjalan Indonesia". Kajian Ekonomi dan Keuangan. 14 (4): 3. doi:10.31685/kek.v14i4.54. 


Kembali kehalaman sebelumnya