Marguerite d'Orléans
Marguerite d'Orléans, adalah seorang Comtesse Vertus. Ia lahir pada tanggal 4 Desember 1406. Marguerite adalah putri Louis I, Adipati Orléans, dan Valentina Visconti, masing-masing cucu dan keponakan Raja Charles V dari Prancis dan Raja Charles VI dari Prancis. Ibundanya adalah putri Gian Galeazzo Visconti, Adipati Milan, dan Isabelle dari Prancis, yang merupakan putri Raja Jean II dari Prancis. Saudaranya adalah Charles, Adipati d'Orléans yang terkenal dan bernasib malang, (ayah calon Louis XII dari Prancis), yang ditangkap di Agincourt dan dipenjarakan selama dua puluh lima tahun di Inggris dan yang selama ditahan, menjadi seorang pujangga terbesar abad ke-15 di dalam bahasa Prancis. Kehidupan dan pernikahanPada tahun 1423 ia menikah dengan Richard d'Étampes, putra Yann V, Adipati Bretagne, dan Joan dari Navarra, yang kemudian menjadi Ratu Inggris sebagai istri Henry Bolingbroke. Marguerite menggantikan kakandanya Philippe sebagai Comtesse Vertus.[2] Ia dan Richard memiliki tujuh orang anak, yang hanya dua, Frañsez dan Catherine, memiliki keturunan.[2] Pada tahun 1458 Frañsez menggantian pamandanya, Arzhur III sebagai Adipati Bretagne. Marguerite menjanda pada tahun 1438, dan tinggal dengan waktu yang lama di Longchamp dan biara-biara lainnya dengan putri-putrinya yang lebih muda, Marguerite dan Madeleine (yang lahir setelah kematian ayahandanya). Marguerite adalah seorang wanita yang sangat saleh.[3] The Book of Hours of Marguerite d'Orleans (lihat di bawah), yang mendefinisikan contoh Buku Doa yang berilustrasi dari abad ke-15, yang dibuat untuknya sehingga ia dapat melakukan doanya sehari-hari. Ia memperoleh pernyataan dari Kardinal dari Estouteville yang melindungi kebebasan dan juga putri-putrinya saat mereka pindah di antara biara-biara dan biara-biara keagamaan di Prancis utara. Marguerite akhirnya mengundurkan diri ke Biara di Guiche, ordo Santa Klara di dekat Blois, di mana ia meninggal tanggal 24 April 1466 pada usia enam puluh tahun. Keturunan
Sengketa suksesi sampai wilayah ÉtampesDengan kematian ayahandanya, Marguerite menjadi ahli waris Étampes, dan menjadikannya comtesse dengan suaminya sebagai comte, pada tahun 1423, yang dipulihkan dari tanah kerajaan setelah kematiannya pada tahun 1416, dari mantan lordnya, Jean, Adipati Berry.[4] Namun, hak waris tersebut ditentang oleh Adipati Bourgogne, Philippe yang Baik, yang menggantikan ayahandanya Jean II pada tahun 1419 setelah yang terakhir tewas terbunuh oleh agen-agen Dauphin Charles. Philippe mengambil alih dan memerintah sendiri wilayah tersebut, (yang mungkin merebutnya dari Richard untuk membalas dendam atas kematian ayahandanya) sampai tahun 1434, setelah itu ia menyerahkannya kepada Jean II, Comte Nevers, sepupu pertamanya, yang menyimpan kepemilikan itu dengan baik sampai ia mengembalikannya ke Richard pada bulan September 1435 (yang meninggal pada tahun 1438) oleh mantan Dauphin, yang sekarang menjadi Raja Charles VII dari Prancis.[4] Raja baru menegaskan hadiah kepada almarhum adipati dengan surat paten yang diserahkan kepada jandanya pada tahun 1442. Namun, keputusan ini ditentang oleh jaksa agung Parlement, yang berpendapat bahwa wilayah itu harus disatukan kembali dengan Mahkota, setelah kematian Richard.[4] Wilayah itu kemudian diambil kembali dari putra Marguerite, Frañsez pada tahun 1478 dan pada bulan April tahun berikutnya, putra dan ahli waris Charles, Raja Louis XI memberikannya kepada Jean de Foix, Vicomte Narbonne, yang istrinya Marie d'Orléans adalah keponakan Marguerite dan adinda calon Louis XII dari Prancis. PeninggalanMarguerite dikenang terutama dengan the Book of Hours yang diciptakan untuknya. Salah satu contoh iluminasi Prancis yang paling indah dari abad ke-15, Buku ini dimulai dengan teks dari awal tahun 1421, dekorasi yang diinspirasikan oleh beragam sumber dan seniman. Miniatur itu menunjukkan Marguerte yang sedang berdoa kepada sang Perawan Maria yang dijadikan sebagai sumber sejarah litograf Marguerite yang diterbitkan oleh Delpech pada tahun 1820. Silsilah
Referensi
|