Lokomotif BB301

Lokomotif BB301
BB 301 25
Jenis dan asal
Sumber tenagaDiesel hidraulik
ProdusenFried Krupp-Krauss-Maffei, Essen, Jerman Barat
ModelKrupp-M1500BB
Tanggal produksi1964-1970
Data teknis
Konfigurasi:
 • Whyte0-4-4-0
 • AARB-B
 • UICB'B'
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Diameter roda904 mm (2 ft 11,6 in)
Jari-jari lengkung terkecil80 m (87 ydftin)
Jarak gandar2.200 mm (2 ydftin)
Panjang11.770 mm (12 ydftin)
Lebar2.800 mm (3 ydftin)
Tinggi3.660 mm (4 ydftin)
Jenis bahan bakarSolar
Kapasitas bahan bakar2.000 l (440 imp gal; 530 US gal)
Kapasitas pelumas300 l (66 imp gal; 79 US gal)
Kapasitas pendingin500 l (110 imp gal; 130 US gal)
Kapasitas bak pasir300 l (66 imp gal; 79 US gal)
MesinMTU MD 12V 538 TB10
Jenis mesin4 langkah, Turbocharger
Motor traksiVoith L 630 r U 2
Rem lokomotifRem udara tekan, Rem parkir
Performansi
Daya mesin1.100 kW (1.500 hp)
Gaya traksi10.920 kgf (107.100 N; 24.100 lbf)
Karier
LokalPulau Jawa-Sumatera Utara
Mulai dinas1964; 60 tahun lalu (1964)

Lokomotif BB301 adalah lokomotif diesel hidraulik milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan pabrik Fried Krupp dan Krauss-Maffei, Jerman Barat. Lokomotif ini pertama kali dipesan oleh KAI saat masih bernama Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).

Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1.010 kW (1.350 hp) dengan berat lokomotif sebesar 52 ton (51 ton panjang; 57 ton pendek). Lokomotif ini biasa digunakan untuk menarik kereta penumpang ataupun kereta barang, termasuk untuk langsiran Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 120 km/h (33 m/s). Lokomotif ini bergandar B'B', artinya lokomotif ini memiliki dua bogie yang masing-masing memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.

Lokomotif ini dapat dianggap sebagai "kakak" dari Lokomotif BB304. Hal ini disebabkan modelnya yang sama (Krupp-M1500BB) dengan desain kabin masinis yang sangat persis. Hanya saja, seluruh BB301 kecuali BB301 51-55 tidak memiliki kaca pada pintu masuk kabin masinis serta seluruh BB301 memiliki jaring radiator berbentuk dua persegi panjang yang tegak.

Sejarah[1]

Awal masa kedinasan (1964-1995)

Lokomotif BB 301 mulai berdinas sejak 1964 sebanyak 10 unit, 1965 sebanyak 35 unit, dan 5 unit sisa pada tahun 1970, sehingga totalnya menjadi 50 unit. Lokomotif ini memiliki dua kabin masinis dan sanggup melaju hingga 120 km/h (33 m/s). Lokomotif ini mencapai era keemasannya selama masa-masa indah PNKA-PJKA selama dekade 1964 hingga 1995 karena berpengalaman menarik kereta-kereta api ekspres unggulan. KA Ekspres yang beroperasi pada saat itu adalah Parahyangan, Bintang Sendja, Djaja, Bandung Ekspres, Bima, Purbaya, dan Tumapel.

BB301 telah menjadi penarik utama bagi kereta-kereta api di jalur rel KA utama Pulau Jawa baik lintas Utara (Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya) maupun lintas Selatan (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya) sehingga menjadi icon perkeretaapian Indonesia selama 1970-1980-an. Lokomotif ini juga dijumpai di Sumatera Utara untuk mengangkut gerbong ketel berisi BBM atau minyak kelapa sawit pada wilayah Medan-Rantauprapat. Pada tahun 1976 hingga 1984 didatangkan juga lokomotif saudaranya, yaitu BB304 sehingga dapat membantu tugas BB301 dan beberapa lokomotif diesel elektrik yang sudah ada pada saat itu.

Khusus untuk lokomotif buatan 1964-1965 menggunakan motor Maybach Mercedes-Benz sedangkan untuk tahun 1970 (Krauss-Maffei) menggunakan motor MTU-MD 12V 538 TB10 lalu pada tahun 1984-1988 beberapa unit lokomotif ini sempat menjalani repowering atau mengganti mesinnya dengan tipe terbaru untuk memperpanjang masa pakai, sehingga lokomotif BB301 yang awalnya menggunakan mesin Maybach Mercedes-Benz diganti mesinnya menjadi MTU-MD 12V 538 TB10.

Akhir masa kedinasan (1995-sekarang)

Sejak tahun 1995 keatas, lokomotif BB301 pun mulai turun pangkat dalam kedinasannya, menjadi penarik KA jarak dekat, KA barang, maupun pelangsir, dengan jarak yang dekat dari depo lokomotif asalnya masing-masing. Ini dikarenakan semakin banyaknya lokomotif baru, seperti CC201 dan CC203. Untuk di Jawa, lokomotif ini ada yang dialokasikan di Depo Lokomotif Bandung (BD), Madiun (MN), Sidotopo (SDT), dan Jember (JR). Kereta api yang ditarik diantaranya adalah Lokal Cianjuran, Penataran, Rapih Dhoho, Pandanwangi dan Probowangi. Namun beberapa kereta api jarak menengah hingga jauh seperti Sri Tanjung dan Mutiara Timur pun pernah ditarik oleh BB301 pada saat itu. Sampai tahun 2000-an awal, lokomotif BB301 pun masih cukup sering terlihat.

Namun kebijakan Perumka hingga KAI saat ini yg lebih mendatangkan lokomotif baru, membuat BB301 pun semakin tersingkir. Ditambah lagi, sejak kedatangan Lokomotif CC206 yang berjumlah banyak pada tahun 2013, membuat semua lokomotif BB301 dapat digantikan oleh lokomotif CC201, CC203 dan CC206 tersebut dengan pertimbangkan dapat memangkas biaya perawatan lokomotif dan kereta lainnya yang masih beroperasi. Selain di Pulau Jawa, lokomotif BB301 yang berada di Sumatera Utara juga sudah berhenti beroperasi.

Pada tahun 2018, hanya ada satu lokomotif BB301 yang masih bisa berdinas, yaitu lokomotif BB 301 25 milik Depo Lokomotif Madiun, meskipun dinasannya terbatas untuk keperluan langsir dan apabila akan melakukan perjalanan jauh maka lokomotif ini perlu ditarik oleh lokomotif lain. [1] Lokomotif ini di asistensikan ke Depo Lokomotif Semarang Poncol untuk siaga banjir.

Alokasi

Di Indonesia, terdapat 50 unit lokomotif BB301 (perlu dicatat bahwa BB 301 46-50 tidak pernah ada), tetapi banyak di antaranya yang sudah tidak beroperasi karena ada yang mengalami rusak berat akibat kecelakaan antar sesama kereta dan ada pula yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk sewaktu-waktu dapat dihidupkan kembali, sehingga hanya ada satu unit yang beroperasi yaitu:

Depot induk Lokomotif
Semarang Poncol (SMC) BB 301 25 (BB 301 65 07) TSO

Keterangan:

  • Semua lokomotif BB301 kecuali yang ada pada tabel di atas sudah tidak beroperasi lagi, beberapa ada yang mangkrak di Balai Yasa Yogyakarta, Depo Lokomotif Sidotopo maupun tempat lainnya, ataupun sudah dirucat (scrapped).
  • Satu unit lokomotif yaitu BB 301 26 saat ini sudah dipreservasi dan berada di Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) di Kota Madiun.[2] Selain itu, terdapat juga potongan kabin masinis dari BB 301 33 yang dipajang di BPTT Darman Prasetyo di Kota Yogyakarta.[3]
  • Semua lokomotif menggunakan penomoran sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Perhubungan RI No. KM 45 tahun 2010.
  • Lokomotif BB 301 51-55 memiliki kaca di pintu samping kabin masinis seperti Lokomotif BB304.
  • BB 301 25 merupakan lokomotif terakhir yang masih dapat dioperasikan dan dikhususkan untuk langsir kereta api di Stasiun Madiun. Namun kemudian dimutasi ke Semarang Poncol dan kini sudah tidak beroperasi lagi.
  • BB 301 27 terkenal karena diklaim sebagai lokomotif terangker selain CC201 45.[4]

Galeri foto

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Indonesian Heritage Railway: Lokomotif BB301". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-20. Diakses tanggal 2014-07-31. 
  2. ^ "Wali Kota Madiun Resmikan Monumen Kereta Api di PPI, Lokomotif Lama Akan Dibuat Tempat Wisata". bangsaonline.com. 18 September 2021. Diakses tanggal 31 Maret 2024. 
  3. ^ "BB301 33, Yang Terlupakan". roda-sayap.com. 30 Juli 2022. Diakses tanggal 31 Maret 2024. 
  4. ^ BB 301 27, Lokomotif Misterius dari Sidotopo

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya