Kelompok Fengtian
Kelompok Fengtian (Hanzi sederhana: 奉系军阀; Hanzi tradisional: 奉系軍閥; Pinyin: Fèng Xì Jūnfá) adalah salah satu dari beberapa kelompok atau faksi yang saling bertikai yang terpecah dari Kelompok Beiyang di Republik Tiongkok pada era Panglima Perang. Kelompok tersebut diambil dari nama Provinsi Fengtian, sekarang menjadi Liaoning sejak 1929, dan beroperasi dari sebuah basis teritorial yang meliputi tiga provinsi timur laut yang meliputi Manchuria.[1] Panglima perang Zhang Zuolin, yang dikenal sebagai "Marsekal Besar," memimpin kelompok tersebut dengan dukungan dari Jepang.[2] Antara 1920 dan 1921, Kelompok Fengtian mengendalikan kota Beijing bersama-sama dengan Kelompok Zhili.[1] Ketegangan segera mulai terjadi di antara keduanya, yang mengakibatkan terjadinya bentrokan untuk menguasai Beijing yang dikenal sebagai Pertempuran Zhili-Fengtian Pertama (1922) dan Pertempuran Zhili-Fengtian Kedua (1924). Kekuatan Kelompok Fengtian mulai berkurang pada tahun 1926-1927an di masa Ekspedisi Utara yang diluncurkan oleh Generalissimo Chiang Kai-shek dari Partai Nasionalis Kuomintang. Pada tahun 1928, ketika Marsekal Besar Zhang Zuolin hendak mundur dari Utara, ia terbunuh saat gerbong kereta apinya diledakkan bom ketika sedang melintasi rel kereta api yang ada di bawah sebuah jembatan. Setelah pembunuhan itu, putranya yang bernama Zhang Xueliang, mengambil alih kepemimpinan kelompok itu, kemudian dia dan pasukannya berjanji untuk setia kepada pemerintahan Kuomintang di Nanking. Tentara Timur Laut dibangun setelah Reunifikasi Tiongkok tahun 1928.[1] Komandan Fengtian
Referensi
|