Guominjun
Guominjun (Hanzi sederhana: 国民军; Hanzi tradisional: 國民軍; Pinyin: Guómínjūn; Wade–Giles: Kuominchün), dikenal juga sebagai Tentara Nasionalis, KMC, disebut juga Tentara Barat Laut (西北軍) atau Tentara Rakyat, mengacu kepada faksi militer yang didirikan oleh Feng Yuxiang, Hu Jingyi dan Sun Yue selama Era Panglima Perang. RiwayatGuominjun dibentuk ketika Feng mengkhianati Kelompok Zhili selama Perang Zhili-Fengtian Kedua dengan Kelompok Fengtian pada 1924. Guominjun menduduki Beijing dan menangkap pemimpin Zhili Cao Kun serta mengusir mantan kaisar Dinasti Qing Puyi dari Kota Terlarang. Pada akhir 1925, jenderal Fengtian Guo Songling membelot ke KMC, hal ini memicu Perang Anti-Fengtian melawan Zhang Zuolin. Guominjun dimasukkan ke dalam Tentara Revolusioner Nasional Kuomintang (KMT) sebagai "Tentara Kolektif Kedua" pada 1928 selama Ekspedisi ke Utara dan bertempur bersama KMT untuk mengalahkan pasukan Kelompok Fengtian serta merebut Beijing.[5] Pada 1929, Feng merasa tidak puas dengan rezim Chiang Kai-shek, Guominjun melancarkan pemberontakan penuh sehingga terjadi Perang Zhongyuan pada 1930. Namun, Feng dikalahkan dan apa yang tersisa dari faksi tersebut diserap ke dalam KMT. IdeologiGuominjun sangat bersimpati pada rezim Kuomintang Sun Yat-sen di Guangzhou, tetapi karena isolasi geografis sehingga mereka tidak bergantung satu sama lain. Guominjun memiliki pasukan ideologis yang luar biasa karena diindoktrinasi ajaran Kristen, sosialis dan nasionalis. Guominjun juga memberi kesejahteraan kepada pasukannya dan program pendidikan yang masih sangat jarang pada saat itu. Hal ini menciptakan kekuatan dan semangat tempur yang sangat tinggi. Pendukung asing utama Guominjun adalah Uni Soviet yang telah bersaing dengan Kekaisaran Jepang untuk dapat mempengaruhi Kelompok Fengtian. Soviet sangat ingin membangun hubungan dengan Feng karena dia dipandang lebih dapat diterima secara ideologis. Namun, meskipun Feng digambarkan oleh orang luar sebagai simpatisan komunisme dan klaimnya sebagai penganut ajaran Sun Yat-sen yang condong ke kiri, Guominjun bukanlah tentara sayap kiri.[6] Guominjun pada dasarnya adalah kekuatan nasionalis[1] dan tercermin dari sikap Feng yang hanya mengadopsi unsur-unsur sosialisme [7] serta agama Kristen yang menurutnya berguna untuk meningkatkan masyarakat Tiongkok dan memperkuat moral pasukannya.[4] Referensi
|