Isabelle d'Angoulême
Isabelle dari Angoulême (bahasa Prancis: Isabelle d'Angoulême, IPA: [izabɛl dɑ̃ɡulɛm]; skt. 1188 – 4 Juni 1246) merupakan seorang Permaisuri Inggris sebagai istri kedua Raja John dari tahun 1200 sampai kematian John pada tahun 1216. Isabelle juga adalah Comtesse Angoulême suo jure dari tahun 1202 sampai 1246. Isabelle memiliki lima orang anak bersama raja, termasuk ahli warisnya, calon Henry III. Pada tahun 1220, Isabelle menikah dengan Hugues X dari Lusignan, Comte La Marche, dengan siapa ia memiliki sembilan orang anak. Beberapa penulis kontemporer dan penulis modern, mencatat bahwa Isabelle berkonspirasi terhadap Raja Louis IX dari Prancis pada tahun 1241, setelah dilecehkan oleh ibundanya di depan umum, Blanca dari Kastilia, yang sangat dibencinya.[1] Pada tahun 1244, setelah plot itu gagal, Isabelle dituduh mencoba meracuni raja. Untuk menghindari penangkapan, ia berlindung di Biara Fontevraud di mana ia meninggal dua tahun kemudian, tetapi tidak satupun dari hal ini dapat terbukti. Ratu InggrisIsabelle adalah putri tunggal dan ahli waris Aymar Taillefer, Comte Angoulême, oleh Alice dari Courtenay, yang merupakan adinda Pierre de Courtenay, Kaisar Latin Konstantinopel dan cucu Raja Louis VI dari Prancis. Isabella menjadi Comtesse Angoulême dengan haknya sendiri pada tanggal 16 Juni 1202, dimana ia telah menjadi ratu Inggris. Pernikahannya dengan Raja John berlangsung pada tanggal 24 Agustus 1200, di Angoulême,[2] setahun setelah ia membatalkan pernikahan pertamanya dengan Isabel dari Gloucester. Ia dinobatkan sebagai ratu di dalam sebuah upacara yang rumit pada tanggal 8 November di Westminster Abbey, London.[3] Isabelle awalnya bertunangan dengan Hugues IX le Brun, Comte Lusignan,[4] putra calon Comte La Marche. Akibat kelancangannya dengan memperistrinya sebagai istri kedua, Raja Philippe II dari Prancis menyita semua lahan mereka di Prancis, dan konflik bersenjata terjadi. Pada saat pernikahannya dengan John, gadis berambut pirang dan bermata biru yang berusia 12 tahun itu telah dikenal oleh beberapa orang karena kecantikannya[5] dan kadang-kadang disebut Helene dari Abad Pertengahan oleh para sejarawan.[6] Isabelle jauh lebih muda dari suaminya dan memiliki sifat yan mirip dengan suaminya. Raja John konon tergila-gila dengan kecantikan istri. Ia telah bertunangan dengan Hugues IX le Brun, ketika dia diambil oleh John. Ia dikabarkan menelantarkan urusan negara untuk menghabiskan waktunya bersama Isabelle, dan kerap menghabiskan waktunya di tempat tidur bersamanya sampai siang hari. Namun hal ini adalah rumor yang dibuat oleh musuh-musuh John untuk mendiskreditkan dirinya sebagai makhluk yang lemah dan penguasa yang sangat tidak bertanggung jawab. Mengingat bahwa pada saat itu John terlibat di dalam pertempuran besar dengan Raja Phillippe dari Prancis untuk memiliki sisa keadipatian Plantagenet. Masyarakat mulai menjulukinya sebagai "siren" atau "Messalina".[7] Ibu mertuanya, Aliénor dari Aquitaine siap menerimanya sebagai istri John.[8] Pada 1 September 1207 di Winchester Castle, Isabelle melahirkan seorang putra dan ahli waris yang bernama Henry seperti ayahanda sang Raja, Henry II. Kelahiran anak-anak lainnya menyusul, Richard, dan tiga orang putri, Joan, Isabel, dan Eleanor. Kelima anaknya selamat sampai dewasa, dan akan memiliki pernikahan yang terkenal; terkecuali Joan, masing-masing memiliki keturunan mereka sendiri. Pernikahan keduaKetika Raja John meninggal pada bulan Oktober 1216, tindakan pertama Isabelle adalah mengatur penobatan cepat putranya yang berusia 9 tahun di kota Gloucester pada tanggal 28 Oktober. Karena mahkota kerajaan baru-baru ini hilang di The Wash, bersama dengan sisa harta Raja John, ia menyediakan emas sendiri untuk digunakan sebagai pengganti mahkota.[9] Pada bulan Juli berikutnya, kurang dari setahun setelah penobatannya sebagai Raja Henry III dari Inggris, ia meninggalkannya di dalam perawatan seorang pemangku takhta, William Marshal, dan kembali ke Prancis untuk mengambil kendali warisannya di Angoulême. Pada musim semi tahun 1220, ia menikah dengan Hugues X dari Lusignan, "le Brun", Seigneur de Luisignan, Comte La Marche, putra mantan tunangannya, Hugues IX, dengan siapa ia bertunangan sebelum menikah dengan Raja John. Telah direncanakan sebelumnya bahwa putri sulungnya Joan harus menikah dengan Hugues, dan gadis kecil itu dibesarkan di istana Lusignan untuk persiapan pernikahannya. Namun Hugues setelah melihat Isabelle, yang kecantikannya tidak berkurang,[10] menyukai ibunda gadis itu. Putri Joan dijodohkan dengan pria lain, yaitu Raja Alexander II dari Skotlandia, dengan siapa ia menikah pada tahun 1221. Isabelle menikah dengan Hugues tanpa persetujuan dewan raja di Inggris, seperti yang diminta ibu suri. Dewan itu memiliki kekuatan tidak hanya menetapkan siapa suami berikutnya, tetapi juga memutuskan apakah ia harus diizinkan untuk menikah lagi. Bahwa Isabella mencemooh kewenangannya dan dewan menyita tanah-tanahnya dan menghentikan pembayaran uang pensiunnya.[11] Isabelle dan suaminya membalas dengan mengancam untuk menjaga Putri Joan, yang dijanjikan akan dinikahkan dengan Raja Skotlandia, di Prancis. Dewan pertama merespon dengan mengirimkan surat kemarahan kepada Paus, yang ditandatangani atas nama Raja muda Henry, mendesaknya untuk mengucilkan Isabelle dan suaminya, tetapi kemudian memutuskan datang berdamai dengan Isabelle, untuk menghindari konflik dengan raja Skotlandia, yang bersemangat untuk menerima istrinya. Isabelle diberikan stannaries di Devon, dan pendapatan Aylesbury untuk jangka waktu empat tahun, untu mengganti rugi tanah-tanahnya yang disita di Normandia, serta £3,000 tunggakan pensiunnya. Isabelle memiliki sembilan orang anak dengan Hugues X. putra sulung mereka Hugues XI dari Lusignan menggantikan ayahandanya sebagai Comte La Marche dan Comte Angoulême pada tahun 1249. Keturunan Isabelle dari pernikahan kerajaan tidak bergabung dengannya di Angouleme, mereka menetap di Inggris dengan kakanda mereka, Henry III. Pemberontakan dan kematianDijelaskan oleh beberapa penulis kontemporer sebagai "sia-sia, berubah-ubah, dan merepotkan,"[12] Isabelle sulit menyesuakan dirinya dengan posisinya yang kurang menonjol di Prancis. Meskipun sebagai ibu ratu di Inggris, Isabelle sekarang dianggap hanya sebagai Comtesse La Marche dan harus mendahulukan wanita lain.[13] Pada tahun 1241, ketika Isabelle dan Hugues dipanggil ke istana Prancis untuk bersumpah setia kepada saudara Raja Louis IX dari Prancis, Alphonse, yang telah dilantik sebagai Comte Poitou, ibunda mereka, ibu Suri Blanca secara terbuka mencerca dirinya. Peristiwa ini menimbulkan kebencian Isabelle bertambah terhadap Blanca yang mendukung invasi Prancis ke Inggris selama Perang Baron Pertama pada bulan Mei 1216, ia mulai aktif bersekongkol melawan Raja Louis. Isabelle dan suaminya, bersama dengan bangsawan lainnya yang tidak puas, termasuk menantunya, Raymond VII dari Toulouse, berusaha untuk menciptakan konfederasi pembela Inggris terhadap raja Prancis yang menyatukan provinsi-provinsi selatan dan barat.[14] Ia mendukung putranya Henry dalam invasi Normandia pada tahun 1230, tetapi kemudian tidak memberikannya dukungan yang ia janjikan.[15] Pada tahun 1244, setelah konfederasi gagal dan Hugues berdamai dengan Raja Louis, dua koki kerajaan ditangkap karena mencoba meracuni Raja; setelah diinterogasi, mereka mengaku bahwa Isabelle membayar mereka untuk melakukannya. Sebelum Isabella dapat dibawa ke tahanan, ia melarikan diri ke Biara Fontevraud, di mana ia meninggal pada tanggal 4 Juni 1246.[16] Oleh pengaturannya sendiri sebelumnya, ia lebih dulu dimakamkan di taman Biara gereja, sebagai tindakan pertobatan untuk beberapa perbuatannya yang tidak baik semasa hidupnya. Pada kunjungan ke Fontevraud, putranya, Raja Henry III dari Inggris terkejut menemukan makamnya di luar Biara dan memerintahkan agar makamnya segera dipindahkan ke dalam. Isabelle akhirnya ditempatkan di samping Henry II dan Aliénor dari Aquitaine. Setelah itu, keturunannya yang berasal dari Lusignan, memiliki beberapa prospek di Prancis, berlayar ke istana Henry di Inggris, saudara tiri mereka. Keturunan
Silsilah
Di dalam kebudayaan populerKarakternya diperankan oleh aktris Zena Walker di dalam serial TV The Adventures of Robin Hood episode "Isabella" (1956), sebelum pernikahannya dengan John, tetapi bukan sebagai anak yang berusia 12 tahun. Karakternya diperankan oleh aktris Victoria Abril pada tahun 1976 film Robin and Marian. Karakternya dimainkan oleh aktris Cory Pulman dalam episode "The Pretender" (1986) dari serial TV Robin Sherwood. Karakternya diperankan oleh aktris Léa Seydoux pada tahun 2010 film Robin Hood. Sumber
Bacaan selanjutnya
Referensi
Pranala luar
|