Hesed
Hesed (bahasa Ibrani: חֶסֶד, yang diromanisasikan sebagai ḥesed), adalah kata bahasa Ibrani yang berarti kebaikan atau cinta sesama, khususnya dari kesalehan manusia terhadap Allah serta cinta dan belas kasihan Allah terhadap umat manusia. Istilah ini sering digunakan dalam Mazmur dalam arti yang terakhir, di mana secara tradisional diterjemahkan "cinta kasih" dalam terjemahan bahasa Inggris. Dalam teologi Yahudi, istilah itu juga digunakan untuk cinta Tuhan pada Bani Israel, dan dalam etika Yahudi, yang digunakan untuk menggambarkan cinta kasih sesama manusia.[1] Hesed dalam pengertian "amal" juga dianggap sebagai kebajikan tersendiri, dan juga untuk kontribusinya pada tikkun olam (memperbaiki dunia). Hesed juga dianggap sebagai dasar dari banyaknya perintah agama yang dipraktikkan oleh orang Yahudi tradisional, terutama perintah antarpribadi. Hesed juga merupakan salah satu elemen dari pohon Sephirot di Kabala. Elemen itu memberikan gabungan antara kebaikan dan cinta, dan merupakan atribut emotif pertama dari sephirot. Etika YudaismeDalam literatur musar tradisional (literatur etika), hesed merupakan salah satu nilai kebajikan utama. Rabi tanna-ik Simon yang Adil (Simon the Just) mengajarkan: "Dunia bertumpu pada tiga hal: Taurat, pelayanan kepada Tuhan, dan pemberian kebaikan (kindness)" (Pirkei Avot 1:2). Di sini, hesed merupakan nilai etika inti. Sebuah pernyataan oleh Rabi Simlai dalam Talmud menyatakan bahwa "Taurat dimulai dengan hesed dan diakhiri dengan hesed." Ini dapat dipahami sebagai makna bahwa "seluruh Taurat dicirikan oleh hesed, yaitu ia mengemukakan visi kehidupan ideal yang tujuannya adalah perilaku yang dicirikan oleh belas kasihan (mercy) dan kasih sayang (compassion). Atau, hal itu dapat menyinggung gagasan bahwa pemberian Taurat itu sendiri adalah tindakan hesed yang hakiki.[2] Dalam risalah kabalistik Tomer Devorah karya Moses ben Jacob Cordovero, berikut ini adalah tindakan yang dilakukan untuk meniru kualitas hesed:[3]
Seseorang yang mewujudkan hesed dikenal sebagai hasid (חסיד), seseorang yang setia pada perjanjian dan yang melakukan "melampaui apa yang biasanya diperlukan"[4] dan sejumlah kelompok sepanjang sejarah Yahudi yang berfokus pada pencapaian "di atas dan di luar batas" telah menyebut diri mereka sebagai hasidim. Kelompok-kelompok ini termasuk kaum Hasidim pada periode Bait Suci Kedua, kaum Hasidim Maimonidean pada Mesir dan Palestina abad pertengahan, kaum Ashkenaz Chassidei di Eropa abad pertengahan, dan gerakan Hasid yang muncul di Eropa Timur abad kedelapan belas.[4] Organisasi amalDalam bahasa Ibrani Modern, חסד dapat diartikan secara umum sebagai 'amal', dan sebuah "lembaga yang disucikan",[5] dan dalam Yudaisme modern dapat merujuk pada organisasi amal yang dijalankan oleh kelompok atau individu Yahudi religius. Organisasi amal yang digambarkan sebagai "lembaga hesed" meliputi:
Di negara-negara bekas anggota Uni Soviet terdapat lembaga amal Yahudi, yang masing-masing sering disebut Hesed ditambah nama pemberian Yahudi, biasanya berkarakter sejarah Yahudi seperti Hesed Avraam di Saint Petersburg, Rusia, anggota Asosiasi Hesed Rusia.[5] Mereka menyelenggarakan banyak program: pusat penitipan anak dan petugas kesehatan/pengasuh bagi orang lanjut usia dan penyandang cacat (yang terakhir ini juga tersedia bagi orang-orang non-Yahudi dengan subsidi pemerintah daerah), perkumpulan seni dan kerajinan, konser, penyewaan peralatan medis gratis atau dengan biaya kecil yang dihitung dari besarnya uang pensiun pasien, pengiriman makanan dan bahan makanan bagi pasien keluarga angkat, subsidi belanja bagi kaum miskin, konsultasi medis sukarela, perbaikan kecil barang-barang rumah tangga secara sukarela, bantuan pemrosesan dokumen untuk mengajukan kompensasi dari Jerman bagi korban Holokaus.[5][6] Referensi
|