Saudade

Saudade (1899), karya Almeida Júnior

Saudade (bahasa Portugis Eropa: [sɐwˈðaðɨ], bahasa Portugis Brasil: [sawˈdadi] atau [sawˈdadʒi], bahasa Galisia: [sawˈðaðe]; plural saudades)[1] adalah sebuah kata dalam bahasa Portugis dan Galisia yang tidak memiliki terjemahan langsung dalam bahasa Inggris. Kata tersebut digunakan untuk mendeskripsikan perasaan nostalgia yang mendalam atau rasa melankolia yang tidak berkesudahan pada seseorang atau beberapa orang yang merasa kehilangan orang yang dicintainya.[2] Sebuah bentuk kuat dari saudade ditujukan kepada orang-orang dan sesuatu yang keberadaannya tidak diketahui, seperti kekasih yang hilang, atau seorang anggota keluarga yang menghilang, berpindah tempat, berpisah, atau meninggal.

Dalam bahasa Portugis, "Tenho saudades tuas" (bahasa Portugis Eropa) atau "Tenho saudades de você" (bahasa Portugis Brasil), diterjemahkan sebagai "Aku memiliki saudade dari kamu" yang artinya "Aku merindukanmu", namun dengan nada yang keras.

Di Brasil, hari Saudade secara resmi dirayakan pada 30 Januari.[3][4]

Sejarah

Asal mula

Perluasan kekuasaan Kekaisaran Portugis membuat sebuah perasaan khusus yang berkepanjangan bagi seseorang yang dikasihi penjelajah dan pelaut

Kata saudade digunakan dalam Cancioneiro da Ajuda (abad ke-13), dalam Cancioneiro da Vaticana dan oleh para penyair pada masa pemerintahan Raja Denis dari Portugal[5] (memerintah 1279–1325).

Beberapa spesialis berkata bahwa kata tersebut berasal dari Abad Penemuan Portugis Besar, yang memberikan arti kepada kesedihan terhadap orang-orang yang ikut pada perjalanan ke laut yang tidak diketahui dan menghilang dalam penjelajahan, meninggal dalam pertempuran, atau singkatnya tidak pernah kembali. Orang-orang yang ditinggalkannya—kebanyakan wanita dan anak-anak—memiliki perasaan yang mendalam terhadap kepergian mereka.

Unsur-unsur

Saudades de Nápoles (Orang Naples yang Kehilangan), 1895 karya Bertha Worms.

Saudade mirip namun tidak sama dengan nostalgia, sebuah kata yang juga ada dalam bahasa Portugis.

Musik

Penyanyi pop Tanjung Verde Cesária Évora menyanyikan hit terbesarnya tentang saudade

Seperti semua perasaan, saudade telah menjadi sebuah inspirasi untuk beberapa lagu dan komposisi. "Sodade" (saudade dalam bahasa Kreol Tanjung Verde) adalah sebuah judul dari lagu paling terkenal karya penyanyi Tanjung Verde Cesária Évora. Étienne Daho, seorang penyanyi Prancis, juga membuat sebuah lagu dengan nama yang sama.

Kata yang mirip dalam bahasa lainnya

La Mélancolie (detail), karya Lucas Cranach si Tua, 1532

Kata yang mirip dengan saudade dalam bahasa Indonesia adalah kangen – sebuah perasaan dimana orang merasa sedih dan rindu seseorang. Perasaan tersebut umum ditujukan kepada orang yang dikasihi, seperti orang yang hilang.

Dalam bahasa Tamil, sebuah perasaan yang sama terhadap orang sakit yang dicintainya diekspresikan dengan kata pacalai (பசலை).[6]

Dalam bahasa Asturian, kata saudade juga diterjemahkan sebagai Señardá atau Señaldá.[6]

Referensi

  • Saudade: The Culture and Security of Eurasians in Southeast Asia by Antonio L Rappa Ethos Books and the Singapore Management University's Wee Kim Wee Centre, 2013.
  • (Portugis) Lourcenço, Eduardo. (1999) Mitologia da saudade (Seguido de Portugal como destino). São Paulo: Companhia das Letras . ISBN 85-7164-922-7
  • (Portugis) Ribeiro, Bernardim (Torrao, ~1482 – Lisboa, ~1552). Livro das Saudades.
  1. ^ Dicionário Priberam da Língua Portuguesa
  2. ^ Bell, A.
  3. ^ Portoalegre.rs.gov.br
  4. ^ Brasilescola.com
  5. ^ Basto, Cláudio.
  6. ^ a b Tamil Lexicon. Chennai: University of Madras. 1924–1936. hlm. 2396. [pranala nonaktif permanen] Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "TamilLexicon" didefinisikan berulang dengan isi berbeda

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya