Giri, Giri, Banyuwangi
Giri adalah sebuah nama kelurahan di wilayah Giri, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Nama Kelurahan ini diambil dari nama salah satu Wali Sanga, yaitu Sunan Giri yang lahir di Blambangan. Belum diketahui apakah Sunan Giri lahir di wilayah kelurahan ini atau tidak. Pembagian WilayahKelurahan Giri terdiri dari 5 lingkungan, 6 Rukun Warga dan, 23 Rukun Tetangga
Bentang Alam dan BudayaKelurahan Giri adalah salah satu wilayah penyangga Kota Banyuwangi. Wilayahnya berada di ketinggian 50-100 mdpl. Wilayahnya terdiri dari perkampungan dan perumahan warga serta lahan pertanian. Wilayah kelurahan ini dilewati beberapa jalan raya seperti Jalan Hayam Wuruk, Jalan Raden Wijaya dan Jalan MH Thamrin. Perkampungan warga terletak berdekatan dengan jalan raya dan di beberapa lingkungan seperti Lingkungan Payaman. Beberapa perumahan terletak berhubungan dengan Jalan MH Thamrin dan Jalan Raden Wijaya. Dan lahan pertanian terletak di belakang perkampungan, dekat perumahan dan ada satu lokasi persawahan di tepi Jalan Raden Wijaya. Hanya sebagian kecil Jalan Hayam Wuruk yang menjadi bagian dari Kelurahan Giri, berdasarkan batas sebuah sungai yang melintang di Jalan Hayam Wuruk dan menjadi batas Kelurahan Giri dengan Kelurahan Penataban. Di Jalan tepi Jalan Raden Wijaya sendiri terdapat jalan setapak menuju ke Makam Buyut Sayu Atika yang dipercaya sebagai makam ibu dari Sunan Giri. Nama Sayu Atika ini berlainan dengan cerita yang mengatakan nama lain yaitu Dewi Sekardadu (putri Menak Sembuyu, penguasa Blambangan) yang makamnya sendiri ada di Sidoarjo. Sedangkan yang ada di Jalan MH Thamrin adalah rumah warga, kantor lurah, perumahan dan beberapa toko. Jalan MH Thamrin menghubungkan Kelurahan Giri dengan wilayah Keluarahan Pengantigan, Kecamatan Kota dan Jalan Raden Wijaya menghubungkan Kelurahan Giri dengan wilayah Kecamatan Kalipuro. Sosial BudayaMayoritas penduduk di Kelurahan Giri beragama Islam dan berasal dari Suku Osing, meskipun ada penduduk lain yang beragama selain Islam seperti Kristen Protestan, Hindu dan Katolik dan berasal dari suku lain seperti Suku Jawa. Bahasa sehari-hari yang dituturkan adalah Bahasa Osing, Bahasa Jawa yang berasimilasi dengan Bahasa Osing dan Bahasa Indonesia. Pekerjaan penduduk Kelurahan Giri beragam, ada yang berprofesi sebagai petani, tenaga pendidik, pengusaha/wiraswasta ataupun Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan data tahun 2015, kelurahan yang luas wilayahnya sebesar 11,68 % dari luas keseluruhan kecamatan ini, berpenduduk sejumlah 4.362 jiwa, yang terdiri dari 2.225 laki-laki dan 2.137 perempuan. Artinya kelurahan ini memiliki rasio jenis kelamin sebesar 104,12. Jumlah penduduk ini terdiri dari komposisi 1.119 jiwa usia 0-14 tahun, 934 jiwa 15-29 tahun, 1.081 jiwa 30-44 tahun, 787 jiwa 45-59 tahun dan 441 jiwa 60 tahun ke atas. Pekerjaan warga di bidang pertanian sebanyak 368 jiwa, kehutanan (5 jiwa), perkebunan (5 jiwa), perikanan dan peternakan (32 jiwa), pertambangan (19 jiwa), industri (498 jiwa), perdagangan (434 jiwa) dan sektor jasa sebanyak 783 jiwa (yang terbagi lagi menjadi sektor keramah-tamahan 43 jiwa, sektor transportasi dan pergudangan 146 jiwa, informasi dan komunikasi 16 jiwa, keuangan dan asuransi 15 orang, pendidikan 100 orang, kesehatan 22 orang, kemasyarakatan 325 orang dan properti dan kebutuhan 116 orang). Sedangkan pemeluk agama di kelurahan ini didominasi pemeluk agama Islam (4.345 jiwa), disusul dengan Kristen Protestan (56 jiwa), Katolik (29 jiwa), Budha (6 orang) dan Hindu (4 orang). AksesWilayah kelurahan ini bisa diakses di Jalur Lingkar Luar Kota Banyuwangi (Jalan Brawijaya - Hayam Wuruk - Raden Wijaya - R. Soeprapto - Argopuro). Setelah melewati jembatan di Jalan Hayam Wuruk maka akan tiba di Kelurahan Giri. Kelurahan Giri juga bisa dicapai dari titik Persimpangan Lateng ke arah barat melewati Kelurahan Pengantigan. PendidikanKelurahan ini memiliki 3 (2 SD Negeri, 1 SD Swasta), 1 SMP Swasta.
Data mengenai jumlah murid, guru dan sekolah masing-masing jenjang, baik negeri maupun swasta (2015) adalah sebagai berikut:
KesehatanKelurahan Giri memiliki 1 Pustu dan 10 Posyandu. Terdiri dari tenaga 1 perawat. Tenaga non medis yang ada terdiri dari 3 tukang pijat. Jumlah pasangan usia subur sebesar 995 pasangan dan 702 pasangan yang mengikuti program KB dengan rincian sebagai berikut.
Pertanian dan peternakanPada Kelurahan Giri komoditas padi memiliki luas lahan panen sebesar 320 ha dan produksi sejumlah 1.975 ton. Sedangkan komoditas lainnya adalah sebagai berikut.
Tempat IbadahKelurahan Giri memiliki 5 Masjid dan 20 Musala. Industri dan perdaganganKelurahan Giri memiliki industri berupa makanan dan minuman (13 buah), perkayuan dan furnitur (7 buah), tambang logam (2 buah) dan tekstil (1 buah). TransportasiTransportasi umum yang melewati Kelurahan Giri adalah:
Referensi
Pranala luar |