Giri, Banyuwangi8°12′27″S 114°21′30″E / 8.2075°S 114.3583°E
PemerintahanPusat pemerintahan Kecamatan Giri berada di Kantor Camat Giri yang terletak di Jalan Letkol Istiqlah. Pembagian AdministratifGiri memiliki 2 desa dan 4 kelurahan, yakni:
GeografiKecamatan Giri memiliki luas wilayah 21,53 Km2 yang dibagi ke 4 kelurahan dan 2 desa. Wilayah kecamatan ini dilewati oleh beberapa sungai seperti Sungai Laos, Sungai Mailang, Sungai Sukowidi, Sungai Cempogo, Sungai Lele dan Sungai Bendo. Bentang Alam dan BudayaKecamatan Giri dahulu memiki luas yang cukup besar. Namun, setelah kebijakan pemekaran yang menghasilkan kecamatan baru (Kecamatan Kalipuro) luas Kecamatan Giri menjadi sempit. Sebagian wilayah Kecamatan Giri seperti Kelurahan Mojopanggung, Kelurahan Penataban dan Kelurahan Giri adalah wilayah yang masuk dalam wilayah perkotaan Banyuwangi dan memiliki pemukiman penduduk yang cukup padat. Sedangkan wilayah lain seperti Kelurahan Boyolangu, Desa Grogol dan Desa Jambesari adalah wilayah pedesaan yang membutuhkan akses lebih lanjut dari pusat kota. Kecamatan Giri dilewati oleh 3 jalan raya yakni Jalan Brawijaya, Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk. 3 jalan raya ini merupakan jalur alternatif yang diperuntukkan untuk kendaraan besar seperti bus dan truk besar yang tidak diperbolehkan melewati pusat kota (Jalan Nasional Rute 3). Di Kelurahan Penataban terdapat sebuah lapangan yang cukup lebar yang disebut Lapangan Giri. Lapangan Giri ini digunakan untuk kegiatan kecamatan maupun kegiatan yang digelar oleh pemerintah kabupaten seperti Pekan Olahraga Kabupaten Banyuwangi atau sekadar pertandingan sepak bola antar kampung biasa. Sedangkan di Kelurahan Mojopanggung banyak berdiri gedung-gedung satuan dinas, instansi pemerintah kabupaten, dan sekolah-sekolah negeri. GOR Tawangalun yang menjadi pusat olahraga di Banyuwangi juga berlokasi di Kecamatan Giri. Sosial KemasyarakatanMasyarakat Kecamatan Giri memiliki kehidupan menurut di wilayah mana mereka tinggal. Di Kelurahan Mojopanggung, Kelurahan Penataban atau Kelurahan Giri yang masuk wilayah perkotaan, penduduknya bergaya hidup perkotaan, berprofesi sebagai pengusaha, pedagang atau pegawai negeri. Sedangkan di Desa Grogol dan Desa Jambesari banyak penduduknya yang bekerja sebagai petani atau pemilik pabrik penggilingan gabah. Selain itu di Kelurahan Boyolangu diadakan upacara adat "Puter Kayun" setiap tahunnya. Upacara Puter Kayun ini adalah upacara adat dalam rangka mensyukuri hasil bumi dan tolak bala dengan parade delman yang membawa beragam sesajian. Parade "kayun" atau delman ini berawal di Boyolangu dan berakhir di Pantai Watudodol. PendidikanLembaga pendidikan yang berdiri di Kecamatan Giri adalah: SD sederajat
SMP sederajat
SMA/SMK sederajat
Batas wilayahKecamatan Giri memiliki batas-batas sebagai berikut:
ReferensiPranala luar
|