Bejana Warka

Replika Bejana Warka, koleksi Pergamon Museum di Berlin, Jerman

Bejana Warka adalah sebuah bejana berukir dari batu pualam putih, ditemukan di kompleks kuil dewi bangsa Sumeria Inanna di antara reruntuhan kota kuno Uruk yang sekarang ini termasuk daerah Kegubernuran Al Muthanna, kawasan selatan negara Irak. Sebagaimana Palungan Uruk dan Lempengan Narmer dari Mesir, bejana ini adalah salah satu hasil karya tertua berupa ukiran relief naratif yang masih ada, diperkirakan berasal dari 3200–3000 SM.[1]

Penemuan

Bejana ini didapati dalam bentuk sekumpulan kepingan oleh para Asiorolog Jerman pada penggalian tahap keenam di Uruk pada 1933/1934. Temuan ini dicatat sebagai temuan nomor W14873 dalam buku catatan kerja lapangan ekspedisi itu tertanggal 2 Januari 1929, yang berbunyi "Großes Gefäß aus Alabaster, ca. 96 cm hoch mit Flachrelief" ("wadah besar dari pualam, tinggi kira-kira 96 cm dengan relief datar").[2] Bejana yang memperlihatkan tanda-tanda pernah diperbaiki pada zaman kuno ini, tegak setinggi 3 kaki, ¼ inci (1 m).[1] Menurut sumber-sumber lain, bejana ini sedikit lebih tinggi lagi yakni 106 cm, dengan diameter bagian atas sepanjang 36 cm.[2][3] Bejana ini dinamai menurut nama desa Warka yang pada zaman kuno dikenali bangsa Sumeria dengan nama Uruk. Sebuah tiruan plaster dibuat berdasarkan aslinya dan replika ini tegak berpuluh-puluh tahun di ruang 5 dari Museum Timur-Dekat di Berlin (Vorderasiatisches Museum Berlin), Jerman.[2]

Hiasan

Foto ini menjelaskan perbandingan antara bejana warka dengan manusia secara langsung

Bejana ini memiliki empat susun deret ukiran. Deret terbawah berisi sebaris ukiran tumbuh-tumbuhan di muara Sungai Tigris dan Sungai Efrat, seperti gelagah yang tumbuh liar dan biji-bijian yang dibudidayakan manusia. Di atas tumbuh-tumbuhan ini berbaris arak-arakan hewan, seperti lembu dan biri-biri yang ditampilkan sebagaimana terlihat dari samping. Arak-arakan hewan ini berlanjut ke dedet kedua bersama pria-pria telanjang yang membawa pinggan dan pasu berisi sesaji buah-buahan dan biji-bijian. Deret teratas berisi sebuah gambaran penuh, bukan sekadar suatu pola yang berkelanjutan. Pada deret ini arak-arakan berakhir di lingkungan kuil. Inanna, salah satu dewi utama Mesopotamia dan kelak dikenal dengan nama Ishtar dalam panteon dewa-dewi bangsa Akkadia, berdiri, ditandai dengan dua berkas gelagah di belakangnya. Ia disuguhi persembahan sepinggan buah-buahan dan biji-bijian oleh sesosok manusia telanjang. Sesosok manusia berbusana upacara – agaknya seorang ketua/imam – berdiri di dekatnya sementara arak-arakan mendekat di belakangnya.[1]

Pencurian dan perbaikan

Bejana Warka adalah satu di antara ribuan artefak yang dijarah dari Museum Nasional Irak selama Invasi Irak 2003. Pada April 2003[3] bejana ini direnggut paksa dari kotak pajangannya dan patah pada dasarnya (kaki bejana masih terpasang pada dasar kotak pajangan yang dihancurkan).[4]

Bejana ini kelak dikembalikan kepada Museum Nasional Irak pada 12 Juni 2003, sewaktu pemerintah menjanjikan pemberian amnesti, oleh tiga pria tak dikenal berusia awal dua puluhan, mengendarai sebuah mobil Toyota merah. Demikian yang dilaporkan oleh seorang koresponden surat kabar The Times,

Ketika mereka bersusah-payah mengangkat keluar sebuah benda besar terbungkus selembar selimut dari dalam bagasi, prajurit jaga Amerika di pintu gerbang mengacungkan senjata mereka. Sejenak, sebuah bejana berumur 5.000 tahun yang tak ternilai harganya dan diduga lenyap dalam penjarahan setelah kejatuhan Baghdad, tampak akan menemui akhirnya. Tetapi salah seorang menyingkap selimut pembungkus untuk menampakkan kepingan pualam berukir yang nyata-nyata sesuatu yang luar biasa. Setinggi tiga kaki dengan berat keseluruhan 600 pon, inilah Bejana Keramat dari Warka, yang bagi para ahli merupakan salah satu barang paling berharga di antara seluruh harta karun yang lenyap dalam penjarahan yang mengguncang dunia dalam suasana kacau-balau usai kejatuhan Baghdad. Pernah pecah pada zaman kuno lalu direkat kembali, bejana ini sekali lagi berkeping-keping.[5]

Segera sesudah dikembalikan, dalam 20 kepingan,[6] diumumkan bahwa bejana ini akan direstorasi.[7] Sepasang foto pembanding, dirilis oleh University of Chicago Oriental Institute, memperlihatkan kerusakan besar (pada hari pengembalian, 12 Juni 2003) pada bagian mulut dan dasar bejana.[8]

Bejana Warka yang sudah sepenuhnya direstorasi (koleksi museum nomor IM19606)[3] kini dipajang di Museum Nasional Irak.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Kleiner, Fred S.; Mamiya, Christin J. (2006). Gardner's Art Through the Ages: The Western Perspective – Volume 1 (edisi ke-12th). Belmont, California, USA: Thomson Wadsworth. hlm. 20–21. ISBN 0-495-00479-0. 
  2. ^ a b c Ralf B. Wartke, "Eine Vermißtenliste (2): Die "Warka-Vase" aus Bagdad Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.", Frankfurter Allgemeine Zeitung 26 April 2003, Nbr 97, page 39.. (The author is a deputy director of the Berliner Vorderasiatischen Museums).
  3. ^ a b c Oriental Institute, Chicago, Lost Treasures from Iraq-Warka Vase Diarsipkan 2014-05-30 di Wayback Machine., website accessed 8 June 2007.
  4. ^ Oriental Institute, Chicago, Museum Photos: Iraq Museum (Baghdad, 2003) Diarsipkan 2012-02-05 di Wayback Machine., website accessed 8 June 2007.
  5. ^ Ch. Lamb, "Just 32 Prize Items Still Missing as Iraq’s Treasures Flood Back Diarsipkan 2017-02-22 di Wayback Machine.", The Times, 15 June 2003. Archive website accessed 8 June 2007. The original URL for this article is now dead.
  6. ^ Jenkins, Simon (8 June 2007). "In Iraq's four-year looting frenzy, the allies have become the vandals". The Guardian. UK. Diakses tanggal 8 June 2007. 
  7. ^ Memmott, Mark (18 June 2003). "Iraqi museum to repair broken 5,000-year-old vase". USA TODAY. Diakses tanggal 29 January 2007. 
  8. ^ Clemens D. Reichel, "Iraq Museum Project Diarsipkan 2012-05-21 di Wayback Machine.", in The Oriental Institute 2002–2003 Annual Report.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya