Bandar Udara Niigata
Bandar Udara Niigata (新潟空港 , Niigata Kūkō) (IATA: KIJ, ICAO: RJSN)[1] merupakan bandar udara kelas dua yang terletak sejauh 6,7 kilometer ke timur laut dari Stasiun Niigata, di Niigata, Jepang.[2] SejarahBandar udara ini dibuka kepada umum pada tahun 1930,[2] di mana ia pernah dikenal sebagai jembatan penting dalam menghubungkan lalu lintas dari dan menuju Rusia, dengan layanan penerbangan ke Khabarovsk sejak tahun 1973 dan Vladivostok sejak 1993, di mana dari bandar udara ini diekspor produk-produk pertanian ke Rusia. Namun, pada musim dingin tahun 2010 kedua layanan penerbangan ini dibatalkan dan dialihkan ke Bandar Udara Internasional Narita di dekat Tokyo.[3] Bandar udara ini pernah memperluas layanan penerbangannya pada musim semi tahun 2012, ketika China Eastern Airlines, Fuji Dream Airlines, dan All Nippon Airways mengumumkan pembukaan layanannya masing-masing ke Shanghai, Nagoya, dan Narita.[4] Maskapai dan rute penerbanganBerikut ini adalah maskapai dan rute penerbangan yang aktif di Bandar Udara Niigata (hingga bulan September 2015):
Insiden penerbanganPada tanggal 23 Juli 1986, sebuah pesawat terbang berjenis Mitusbishi Mu-300 Diamond 1A yang dioperasikan oleh Yomiuri Shimbun mengalami kecelakaan saat menuju ke Bandar Udara Niigata. Kru pesawat ini merupakan dalam misi latihan. Penerbangan tersebut menggunakan sistem penerbangan visual (Visual Operating Rules; VOR) menuju VORTAC Niigata; dan pada ketika itu awak kru pesawat sedang bersiap-siap mendarat dengan menggunakan sistem pendaratan instrumen dengan pendekatan VOR. Namun, pesawat itu menghantam gunung yang berselimut awan tebal.[7] Menurut laporan, seluruh awak kru pesawat tersebut meninggal.[7] Pada tanggal 5 Agustus 2013, Korean Air penerbangan 763 yang berangkat dari Seoul mengalami kecelakaan saat mendarat dan menyebabkan pesawat tersebut tergelincir hingga ke akhir landasan 10/28. Pesawat tersebut akhirnya berhenti di rerumputan sebelum jatuh ke sungai. Walaupun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, Biro Keselamatan Transportasi Jepang menggolongkan insiden ini sebagai "insiden besar". Pada penyelidikan mereka, diketahui bahwa pesawat tersebut kehilangan tekanan rem sementara selama 5 hingga 6 detik ketika kelopak sayap dan penghambat kecepatan pesawat ditarik, dan diikuti pengereman mendadak antara 37–45 detik setelah menyentuh tanah, sehingga berhasil menghentikan pesawat.[8][9] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Niigata Airport.
|