Bahasa Uighur Kuno
Bahasa Uighur Kuno (Hanzi sederhana: 回鹘语; Hanzi tradisional: 回鶻語; Pinyin: Huíhú yǔ) adalah sebuah bahasa Turk yang dipakai di Kerajaan Qocho pada abad ke-9 hingga abad k-14 dan juga di Gansu. SejarahBahasa Uighur Kuno berkembang dari bahasa Turk Kuno setelah pecahnya Kekhaganan Uighur yang menyebabkan migrasi orang-orang Uighur ke Gansu, Turfan, dan Hami pada abad ke-9. Orang Uighur di Turfan dan Qomul mendirikan Kerajaan Qocho dan mulai memeluk agama Maniisme dan agama Buddha. Sementara itu, orang Uighur di Gansu awalnya mendirikan Kerajaan Uighur Gansu namun kemudian menjadi subjek dari Xia Barat. Keturunan mereka kini adalah orang Yugur. Kerajaan Qocho mampu berdiri dengan menjadi negara satelit dari Kekaisaran Mongol. Akan tetapi, serangan Kekhanan Chagatai Islam merebut Turfan dan Qomul dan meruntuhkan Qocho. Bahasa Uighur Kuno kemudian punah di Turfan dan Qomul. Bahasa Uighur kini tidak berkembang dari bahasa Uighur Kuno namun dari bahasa Karluk yang dipakai di Kekhanan Kara-Khanid[5] atau secara spesifik yaitu bahasa Xākānī seperti disebutkan oleh Mahmud al-Kashgari. Sementara itu, bahasa Yugur Barat dinilai merupakan keturunan asli dari bahasa Uighur Kuno. Gerard Clauson menyebut bahasa tersebut sebagai bahasa "Uighur Baru".[6] Menurut Frederik Coene dan Martina Roos, bahasa Uighur modern dan bahasa Yugur Barat berasal dari cabang yang berbeda di silsilah rumpun bahasa Turk. Bahasa Uighur berada di kelompok tenggara (Karluk) sementara bahasa Yugur berada di kelompok timur laut (Siberia).[7][8] PustakaSebagian dari kumpulan kepustakaan bahasa Uighur Kuno adalah naskah keagamaan Maniisme dan agama Buddha dengan beberapa contoh ditemukan di manuskrip Dunhuang. Pahatan dalam beberapa bahsa termasuk bahasa Uighur Kuno dapat ditemukan di Gua Yulin,[9] Teras Awan Celah Juyong, dan Prasasti Sulaiman. AksaraBahasa Uighur Kuno ditulis menggunakan abjad Uighur Kuno yang merupakan perkembangan dari abjad Sogdi Referensi
Bacaan lebih lanjut
|