Bahasa Luwia Hieroglif

Bahasa Luwia Hieroglif
luwili
Hieroglif Luwia yang ditemukan di Hattusa
WilayahAnatolia
Kepunahansekitar 600 SM
Hieroglif Luwia
Kode bahasa
ISO 639-3hlu
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
hlu
Glottologhier1240[1]
IETFhlu
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Luwia Hieroglif diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Luwia Hieroglif (luwili)[4] adalah ragam tertulis bahasa Luwia, yang tercatat dalam segel catatan-catatan kerajaan dan sedikit prasasti peringatan.[5] Ragam bahasa ini ditulis dalam Hieroglif Luwia.[6]

Sebuah penguraian telah dicoba oleh Emmanuel Laroche pada tahun 1960, yang meneruskan upaya penguraian sebelumnya sejak dasawarsa 1930-an. Koreksi terhadap cara baca karakter-karakter tertentu serta penjelasan lainnya diulas oleh David Hawkins, Anna Morpurgo Davies, dan Günther Neumann pada tahun 1973, sehingga koreksi tersebut dikenal sebagai "kaidah pembacaan baru".

Prasasti

Hieroglif paling awal muncul pada segel resmi dan kerajaan, yang ditulis pada awal milenium ke-2 SM, tetapi hanya prasasti yang ditulis pada abad ke-14 SM yang merupakan bukti yang paling jelas dan lengkap. Sementara ilmu Het asal Belanda bernama Willemijn Waal secara meyakinkan berpendapat bahwa ragam bahasa Luwia di Hieroglif juga digunakan untuk menulis di papan tulis kayu pada awal milenium kedua SM dan seterusnya, prasasti peringatan pertama dipastikan ditulis pada Zaman Perunggu Akhir, kira-kira pada abad ke-14 hingga ke-13. Setelah sekitar dua abad secara nihil tidak ditemukan bukti tertulis, ragam hieroglif ini kembali dilanjutkan pada Zaman Besi Awal, sekitar abad 10 hingga abad ke-8 SM. Pada awal abad ke-7 SM, sistem aksara Hieroglif Luwia, yang saat itu telah berusia lebih dari 700 tahun, telah terlupakan.

Hieroglif

Mangkuk basal dengan ukiran prasasti dalam hieroglif Luwian ditemukan di Babel, Irak bagian selatan pada dasawarsa 1880-an. Sekarang disimpan di Museum British[7]

Gaya aksara Hieroglif Luwia dalam prasasti peringatan yang lebih rumit cukup berbeda dengan aksara Hieroglif yang ditulis di benda lain. Beberapa baris tulisan biasanya ditulis dengan gaya boustrofedon (terbalik). Dalam satu garis, tanda biasanya ditulis dalam kolom vertikal, tetapi seperti dalam Hieroglif Mesir, pertimbangan keindahan lebih diutamakan daripada urutan bacaan yang benar (seperti kaligrafi).

Hieroglif ini terdiri dari urutan 500 karakter unik,[8] beberapa dengan beberapa nilai; tanda tertentu dapat berfungsi sebagai logogram, silabogram, tanda baca, atau campuran. Karakter-karakter diberi nomor menurut daftar tanda Laroche, dengan awalan 'L.' atau '*'. Logogram-logogram ditranskripsikan ke dalam alfabet Latin berbentuk huruf besar. Seperti contoh, karakter *90, sebuah gambar kaki, ditranskripsikan sebagai "PES" secara logogram, tetapi ditranskripsikan ti saat digunakan sebagai silabogram (suku kata). Dalam kasus yang jarang terjadi di mana logogram tidak dapat dialihaksarakan ke dalam alfabet Latin, logogram tersebut diterjemahkan melalui perkiraan padanan dalam bahasa Het, dicatat dalam huruf besar miring, contohnya. *216 ditranskripsikan sebagai ARHA. Daftar karakter yang paling mutakhir teruraikan adalah versi yang diuraikan oleh Marazzi (1998).

Hawkins, Morpurgo-Davies, dan Neumann memperbaiki beberapa kesalahan sebelumnya tentang nilai tanda, khususnya memperbaiki pembacaan karakter *376 dan *377 yang awalnya ditranskripsikan sebagai i, ī, dikoreksi menjadi zi, za.

Daftar Silabogram Konsonan-Vokal (KV):

-a -i -u
- *450, *19 *209 *105
h- *215, *196 *413 *307
k- *434 *446 *423
l- *176 *278 *445
m- *110 *391 *107
n- *35 *411, *214 *153, *395
p- *334 *66 *328
r- *383 *412
s- *415 *433, *104, *402, *327 - -
t- *100, *29, *41, *319, *172 *90 *89, *325
w- *439 -
y- *210 - -
z- *377 *376 *432(?)

Beberapa karakter digunakan sebagai alat bantu membaca, menandai awal kata, akhir kata, atau mengenalkan tanda sebagai logogram. Karakter itu tidak wajib dan digunakan secara tidak konsisten.

Fonologi

Hieroglif Luwia mewakili tiga vokal: a, i, u; dan dua belas konsonan: h, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z. Silabogram memiliki struktur Vokal (V), Konsonan-Vokal (KV), dan secara jarang Konsonan-Vokal-Konsonan-Vokal (KVKV). *383 ra/i, *439 wa/i, dan *445 la/i/u menunjukkan vokalisasi ganda. Beberapa silabogram merupakan homofon, disamarkan dengan angka dalam alih aksara (seperti dalam kaidah alih aksara paku), khususnya, ada banyak (lebih dari enam) silabogram masing-masing untuk fonemik /sa/ dan /ta/.

Ada kecenderungan rotik, mengganti intervokal d menjadi r. Perhentian akhir kata dan dalam beberapa kasus awalan a- dihilangkan. Sisipan -iya- dan -uwa- dapat disinkronkan menjadi -i-, -u-.

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Hieroglyphic Luwian". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "isbn:9004253416 - Sök på Google". books.google.se (dalam bahasa Swedia). Diakses tanggal 2018-04-19. 
  5. ^ Ilya Yakubovich (2010: 69-70) argues that the term Hieroglyphic Luwian can be applied only to a corpus of texts, since it does not define a particular dialect.
  6. ^ the script has also been called Luwian (or Luvian) hieroglyphs, and (in older publications) Hittite hieroglyphs. A number of Italian scholars use Geroglifico Anatolico, a term that is gaining popularity in English also, with Craig Melchert favouring Anatolian hieroglyphs in recent publications.
  7. ^ British Museum collection
  8. ^ Laroche (1960) lists 524, but several signs separated by Laroche are now considered identical (e.g. *63 and *64 with *69, itself possibly a variant of *59 MANUS; *94 with *91 PES.SCALA.ROTAE (the "rollerskate" glyph); *136 with *43 CAPERE, etc.)

Daftar pustaka

  • Forrer, Emil (1932). Die hethitische Bilderschrift. Studies in ancient oriental civilization / Oriental Institut of the University of Chicago, no. 3. Chicago: University of Chicago Press. 
  • Hawkins, J. D. 2000. Corpus of Hieroglyphic Luwian.
  • Laroche, Emil. 1960. Les hiéroglyphes hittites, Première partie, L'écriture. Paris.
  • Marazzi, M. 1998. Il Geroglifico Anatolico, Sviluppi della ricerca a venti anni dalla "ridecifrazione". Naples.
  • Melchert, H. Craig. 1996. "Anatolian Hieroglyphs", in The World's Writing Systems, ed. Peter T. Daniels and William Bright. New York and Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-507993-0
  • Melchert, H. Craig. 2004. "Luvian", in The Cambridge Encyclopedia of the World's Ancient Languages, ed. Roger D. Woodard. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-56256-2
  • Payne, A. 2004. Hieroglyphic Luwian, Wiesbaden: Harrassowitz.
  • Plöchl, R. 2003. Einführung ins Hieroglyphen-Luwische. Dresden.
  • Woudhuizen, F. C. 2004. Luwian Hieroglyphic Monumental Rock and Stone Inscriptions from the Hittite Empire Period. Innsbruck. ISBN 3-85124-209-2.
  • Woudhuizen, F. C. 2004. Selected Hieroglyphic Texts. Innsbruck. ISBN 3-85124-213-0.
  • Yakubovich, Ilya. 2010. Sociolinguistics of the Luvian Language. Leiden

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya