Tanda baca
Tanda baca (bahasa Inggris: punctuation) adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga tinggi rendah serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan. Bisa juga dikatakan bahwa tanda baca adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk memisahkan berbagai bagian dari satuan bahasa tertulis.[1] Aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Jenis tanda bacaBerikut ini merupakan tanda baca yang penting dan contoh penggunaannya:[2] Tanda Titik (.)
Contoh: Mereka duduk di sana. Mereka akan datang ke pertemuan itu.
Contoh: a. 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel 1.2.3 Grafik 2. Patokan Khusus ... ...
Contoh: pukul 03.25.10 (pukul 3 lewat dua puluh lima menit 10 detik atau pukul 3, 25 menit, 10 detik) 03.25.10 jam (3 jam, 25 menit, 10 detik) 00.25.10 (25 menit, 10 detik) 00.00.10 (10 detik)
Contoh: Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau. Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 jiwa. Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00. Tanda Koma (,)
Contoh: Jika kamu bukan hewan, jin, atau setan, maka dengarkan apa yang gurumu katakan. • Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun, begitu, dan akan tetapi. • Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti o, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat dalam kalimat. • Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya yang membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Tanda Titik Koma (;)
Contoh: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
Contoh: Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah: 1) berkewarganegaraan Indonesia; 2) berijazah sarjana S-1; 3) berbadan sehat; dan 4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Contoh: Agenda rapat hari ini meliputi 1) pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; 2) penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan 3) pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi. Tanda Titik Dua (:)
Contoh: Mereka memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Ketua: Tandre Wijaya
Tanda Hubung (-)
Contoh: Kita harus pergi bersama-sama. Biar acara kita semakin seru.
Contoh: di- smash, pen- tackle-an Tanda Pisah (—)
Contoh: Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
Contoh: Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. Tanda Tanya (?)
Contoh: Siapa tadi yang mengetuk pintu? Tanda Seru (!)
Contoh: Mari kita dukung upaya pembebasan pengetahuan! Tanda Elipsis (...)
Contoh: Dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara adalah ... Catatan: 1) Tanda elipsis didahului dan diikuti dengan spasi. 2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik, sehingga jumlah titik menjadi empat buah (....). Tanda Petik ("...")
Contoh: "Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya. Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."
Contoh: Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani. Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar. Tanda Petik Tunggal ('...')
Contoh: Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
Contoh: Pada saat itu, bahasa Melayu digunakan sebagai lingua franca 'bahasa perhubungan' di seluruh nusantara. Tanda Kurung ((...))
Contoh: Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM). Lokakarya (workshop) itu diadakan di Surabaya. Tanda Kurung Siku ([...])
Contoh: Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia. Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini. Tanda Garis Miring (/)
Contoh: Nomor: 7/PK/VII/2025 Jalan Kramat III/10 tahun ajaran 2024/2025
Contoh: mahasiswa/mahasiswi 'mahasiswa dan mahasiswi' dikirimkan lewat darat/laut 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut' buku dan/atau majalah 'buku dan majalah atau buku atau majalah' harganya Rp1.500,00/lembar 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar'
Contoh: Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa. Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verchaar dicetak ulang beberapa kali. Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank. Tanda Penyingkatan atau Apostrof (')
Contoh: Dia 'kan kusurati. ('kan = akan) Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan) Tahun '98 akan selamanya dikenang oleh mereka. ('98 = 1998) Format penulisanSelain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.
Referensi
Pranala luar
|