Al-Qusyairi
Al-Qusyairi adalah seorang tokoh sufisme abad ke-5 Hijriyah di Naisabur. Nama lengkapnya adalah ‘Abdul Karim bin Hawazin Al-Qusyairi. Ia lahir di Istiwa pada tahun 376 Hijriyah. Paham sufisme ia pelajari dari majelis yang diadakan oleh Abu Ali Al-Daqqaq. Sebelum mempelajari sufisme, ia belajar ilmu fikih kepada Abu Bakr Muhammad bin Abu Bakr al-Tusi. Al-Qusyairi juga belajar kepada Abu Bakr bin Faurak tentang ilmu kalam dan ushul fikih. Pemikiran sufisme Al-Qusyairi berlandaskan kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah. Al-Qusyairi termasuk salah satu tokoh sufi yang menerima pemikiran syariat Islam dalam hakikat. Ia wafat pada tahun 465 Hijriyah.[3] Hasil pemikiranTingkatan syukurAl-Qusyairi membagi syukur menjadi tiga tingkatan. Ketiganya didasarkan kepada sarana bersyukurnya yaitu lidah, tubuh dan hati. Bersyukur dengan lidah dilakukan dengan mengucapkan syukur atas segala kenikmatan yang diperoleh. Ucapan itu harus dilakukan dengan kerendahan hati. Bersyukur dengan tubuh dilakukan dengan menggunakan tubuh hanya untuk perbuatan baik. Sedangkan bersyukur dengan hati dilakukan dengan menahan diri dalam melakukan perbuatan haram.[4] Referensi
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Al-Qusyairi. |