Walanga, Penrang, Wajo
SejarahBerdasarkan cerita dan penuturan kepala desa dan para tokoh masyarakat desa Walanga. Semula desa Walanga secara administratif termasuk ke dalam wilayah kecamatan Sajoanging, kabupaten Wajo. Seiring telah terjadinya pemekaran wilayah. Pada tahun 2007, beberapa kecamatan di kabupaten Wajo mengalami pemekaran wilayah yang sebelumnya terdiri atas 10 (sepuluh) kecamatan menjadi 14 (empat belas) kecamatan. Salah satu kecamatan yang mengalami pemekaran adalah kecamatan Sajoanging dengan memunculkan kecamatan baru, yakni kecamatan Penrang. Dengan pemekaran tersebut, beberapa desa/kelurahan berintegrasi di dalam wilayah kecamatan Penrang. Salah satu desa yang berada di kecamatan Penrang adalah desa Walanga. Maka, pada tahun tersebut desa Walanga menjadi bagian integral dari kecamatan Penrang, kabupaten Wajo, provinsi Sulawesi Selatan hingga sekarang ini. Letak dan Kondisi GeografisDesa Walanga adalah salah satu dari 9 (sembilan) desa yang terletak di kecamatan Penrang, kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Desa ini tergolong berada di daerah dataran tinggi, tetapi demikian sebagian besar wilayahnya digunakan dalam bidang pertanian dengan mengandalkan hujan (sawah tadah hujan). Desa Walanga letaknya cukup strategis karena jaraknya tidak begitu jauh dari Pasar Atapange yang merupakan pusat kegiatan jual-beli yang cukup ramai karena banyak didatangi pembeli dan kelurahan Doping yang merupakan ibu kota kecamatan Penrang. Desa Walanga memiliki ketinggian antara 500 – 700 m di atas permukaan laut. Desa Walanga terdiri atas 3 (tiga) dusun, yaitu dusun Bakke, dusun Arajang, dan dusun Walanga. Medan atau topografi desa ini merupakan dataran tinggi dari wilayah selatan (dusun Bakke) ke wilayah utara (dusun Arajang dan dusun Walanga). Batas Desa Adapun batas-batas desa ini sebagai berikut:
Orbitasi atau Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa
Berdasarkan letak geografis tersebut, desa Walanga merupakan pintu gerbang untuk masuk ke kecamatan Penrang, kecamatan Majauleng ataupun kecamatan Takkalalla karena ketiga kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan desa Walanga. Desa Walanga terbagi ke dalam 3 (tiga) dusun, yaitu: Dusun Walanga merupakan area pusat pemerintahan desa Walanga. Di samping dilengkapi dengan fasilitas pemerintahan desa berupa kantor desa, dusun ini dilengkapi juga dengan fasilitas umum lainnya seperti 1 (satu) masjid, 2 (dua) sekolah, 1 (satu) Poskesdes, dan 1 (satu) Posyandu. Dusun Walanga cukup ramai dilalui oleh kendaraan karena berada di Jalan Poros Atapange-Doping. Dusun Bakke merupakan area perkebunan luas di desa Walanga, wilayah ini memiliki kebun kelapa sawit, kebun kelapa, dan tanaman coklat yang dikelola oleh PT. Unggul Sawitra Makmur, tetapi demikian dipekerjakan oleh masyarakat sekitar. Jarak dusun ini dari pusat pemerintahan desa Walanga cukup jauh dengan jalan beraspal yang tidak stabil. Dusun Arajang memiliki area persawahan yang cukup luas dan begitu pula perkebunan coklat yang luas. Di dusun Arajang terbentang persawahan yang luas, tanaman ubi kayu, ubi jalar, dan tanaman palawija. Sebagai pemerintahan desa, sebagian besar lahan di desa Walanga digunakan sebagai tempat tinggal, lahan persawahan, kantor pemerintahan desa, bangunan Sekolah Dasar (SD). Mayoritas penduduknya bertani, beternak, dan menenun kain, tetapi lahan desa Walanga masih banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal disebabkan infrastruktur yang belum memadai. Secara umum keadaan topografi desa Walanga adalah daerah dataran tinggi. Iklim desa Walanga sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia beriklim tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan Demografis (Kependudukan)Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum penduduk dibagi atas penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Dan hal ini berlaku pula dalam penghitungan jumlah penduduk di desa Walanga ini. Di bawah ini disajikan tabel mengenai jumlah penduduk desa Walanga dalam kurun tahun 2006-2012. Data jumlah penduduk ini merupakan data yang tersaji dari pemerintah kecamatan Penrang.
Jumlah Penduduk Tahun 2006-2012
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Akhir Bulan Juni Tahun 2012
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kondisi Sosial BudayaPenduduk desa Walanga mayoritas merupakan suku Bugis, dengan kata lain penduduk desa Walanga sangat homogen. Suku Bugis yang terkenal ulet dan memiliki etos kuat dalam mempertahankan adat dan kebudayaannya serta kearifan lokal yang dijalankan oleh setiap warga memberikan dampak secara langsung terhadap hubungan kekeluargaan yang sangat harmonis di masyarakatnya. Barasanji dan Massuro Baca adalah tradisi dari sekian banyak tradisi masyarakat setempat yang masih bertahan sampai sekarang. Dimana setiap orang yang akan melangsungkan acara keagamaan hadir dan berkumpul disalah seorang rumah warga untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Selain itu, pemakaian nama 'Andi' sebagai gelar bangsawan Bugis masih tetap terjaga di desa Walanga ini.
Penduduk desa Walanga hanya memeluk satu agama, yakni agama Islam. Keseluruhan penduduk desa Walanga memeluk agama Islam sebanyak 2.577 jiwa dan memiliki 2 buah masjid yang digunakan dalam menjalankan agamanya.
Penduduk desa Walanga sering menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa Bugis dalam berkomunikasi di lingkungan mereka sendiri. Kadang kala mereka mencampur bahasa daerah dengan bahasa Indonesia code mixing dalam melakukan percakapan. Akan tetapi dalam situasi formal mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.
Sarana dan Prasarana Energi dan PeneranganBerdasarkan data dari Kabupaten|Kabupaten Wajo tahun 2011, Sebagian besar Rumah Tangga di desa Walanga telah difasilitasi energi dan penerangan dari PLN Ranting Paria. Sebanyak 291 dari 447 rumah tangga telah mendapatkan aliran listrik. Hingga saat ini, terdapat banyak tiang listrik di desa Walanga, khususnya di dusun Walanga dan di dusun Arajang. Namun di dusun Bakke, aliran listrik masih sangat kurang, sehingga hampir tidak ada penerangan di Dusun ini. Iklim dan MusimDesa Walanga merupakan satu dari 10 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Penrang, secara astronomis terletak pada posisi 406’00 - 404’00 Lintang Selatan dan antara 120010’00 - 120014’00 Bujur Timur. Desa Walanga, Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo beriklim tropis dan memiliki dua tipe musim, yaitu kemarau dan penghujan. Dimana musim penghujan terjadi pada bulan Desember-April dan musim kemarau terjadi pada bulan Mei-November. Curah hujan rata-rata di desa Walanga adalah 150 mm/tahun dan suhu udara antara 29 °C - 31 °C. Areal persawahan di desa Walanga merupakan irigasi setengah teknis. Dimana jika musim hujan tiba, petani cenderung memanfaatkan air hujan tersebut untuk pengairan sawahnya (sawah tadah hujan). Keamanan dan KetertibanKeamanan dan ketertiban di desa Walanga sangat terjaga untuk beberapa tahun terakhir ini. Karena hampir tidak ada kasus pelanggaran dari masyarakat desa Walanga mengenai tata peraturan hukum yang berlaku. Tidak ada kasus pencurian ternak, tidak ada kasus perampokan, tidak ada kasus sengketa tanah dan kasus-kasus lainnya. Itulah sebabnya keamanan dan ketertiban masyarakat di desa Walanga begitu terjaga, terpelihara, dan tetap menjaga peraturan hukum yang berlaku. Referensi
|