Vaterländische Front
Vaterländische Front (disingkat VF, bahasa Indonesia: Barisan Tanah Air) adalah organisasi politik yang berkuasa pada periode "austrofasisme" di Austria. Organisasi ini diklaim sebagai organisasi nonpartisan dan dimaksudkan untuk menyatukan semua rakyat Austria tanpa memandang perbedaan politik dan sosial.[2] Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1933 oleh Kanselir Sosial Kristen Engelbert Dollfuss sebagai partai tunggal yang mengikuti contoh fasisme Italia. Partai ini mendukung gagasan nasionalisme Austria dan kemerdekaan dari Jerman untuk melindungi identitas Katolik Austria dari negara Jerman yang dianggap didominasi oleh Protestan.[5] Vaterländische Front berhubungan erat dengan para pemuka agama Katolik di Austria. Partai ini menyatukan Partai Sosial Kristen Dollfuss, Landbund yang agrarian dan paramiliter sayap kanan Heimwehren. Ketiganya merupakan organisasi yang menentang sosialisme, kapitalisme pasar bebas dan demokrasi liberal. Partai ini menjadi partai tunggal dalam rezim otoriter dan korporatis Negara Federal Austria, yang dikenal dengan istilah Ständestaat ("negara korporat") dalam bahasa Jerman. Menurut partai ini, bentuk pemerintahan dan masyarakat ini menerapkan ajaran sosial Paus Pius XI yang dituangkan ke dalam ensiklik Quadragesimo anno pada tahun 1931.[6][7] Partai ini melarang dan menindas semua musuh politiknya, termasuk kelompok komunis, demokrat sosial (yang sempat berupaya melawan dalam Perang Saudara Austria pada Februari 1934, dan juga kelompok Nazi Austria yang ingin menyatukan Austria dengan Jerman Nazi.[8] Kanselir Dollfuss dibunuh oleh kelompok Nazi pada Juli 1934. Jabatannya sebagai pemimpin VF dan Kanselir Austria digantikan oleh Kurt Schuschnigg yang berkuasa hingga Nazi berhasil memaksanya untuk mundur pada 11 Maret 1938. Austria kemudian dicaplok oleh Nazi pada hari berikutnya. VF memiliki organisasi budaya yang rekreasional yang disebut "Kehidupan Baru" (Neues Leben), mirip dengan organisasi Kekuatan Melalui Kebahagiaan di Jerman.[9] Peran VF dalam sejarah Austria telah diperdebatkan dalam historiografi Austria setelah perang. Walaupun sejarawan sayap kiri menganggap VF sebagai pendukung fasisme versi Austria dan Katolik dan bertanggung jawab atas kegagalan demokrasi di Austria, penulis konservatif menekankan peran VF dalam mempertahankan kemerdekaan Austria dan perlawanannya terhadap Nazisme.[10] Catatan kaki
Daftar pustaka
|