Tinggede, Marawola, SigiDesa Tinggede berdiri berdasarkan penuturan yang diperoleh, baik melalui dokumen dan atau foto maupun penuturan lisan dari para tokoh adat dan tokoh masyarakat bahwa sebelum nama desa tinggede, desa ini bernama “ KAMPUNG MARAWOLA “ dan pada tahun 1964 nama tersebut dipindahkan ke Binangga dan di jadikan sebagai nama Kecamatan yaitu Kecamatan Marawola dengan ibukota “ BINANGGA”. Penuturan tersebut termuat pada Perdes No.2 Tahun 2015 bahwa desa tinggede ada diperkirakan sekitar abad 16 M. Dan apabila dikonfersi dari abad ke masehi, maka berarti abad 16 adalah sama dengan tahun 1600 Masehi, Apabila dikaitkan dengan dokumentasi penunjukan atau pengangkatan kepala Desa pertama tahun 1918 masehi. maka berarti sekitar 318 tahun desa tinggede dipimpin oleh orang yang dituakan dan atau orang tua yang penunjukannya didasarkan pada ketokohan untuk mengatur kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat. Pada tahun 1918 terjadi perubahan dari ketokohan dialihkan menjadi Kepala Kampung. Apabilah dihitung sejak kepala kampung pertama dengan yang sekarang ini, maka desa tinggede telah berusia 101 tahun. Apabila sebelum adanya kepala kampung sampai dengan kepala desa, maka desa ini telah berusia 409 tahun dan diperkirakan kelahirannya sekitar tanggal 1 Juli 1918 Dengan pendekatan itu, maka sejak tahun 1600 sampai dengan 1918, sudah barang tentu banyak kejadian termasuk kejadian yang terjadi antara tahun 1918 sampai dengan tahun 1945, setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Desa ini sudah dikunjungi oleh bangsa lain termasuk Bangsa Belanda, Bangsa jepang dan bangsa lainnya. Sebelum diberi nama Desa Tinggede ini bernama “ KAMPUNG KAYU MARAVOLA “,diambil dari Kayu maravola dan hal ini terjadi pada tahun 1964. Kayu maravola merupakan nama desa ini sebelumnya, setelah ada seseorang yang bernama TINGGEDE datang ke wilayah kayu marawola untuk bercocok tanam dan tempat bercocok tanam. Dan seseorang tersebut bernama “ TINGGEDE “ dan tempat yang ditempatinya untuk bercocok tanam adalah kampung Malaya. Kampung malaya ini terdapat di wilayah kayu marawola, dengan demikian dapatlah diduga bahwa “ TINGGEDE” memulai bercocok tanam dikampung ini atau bisa diartikan didusun malaya dan berasal berasal dari kampung seberang atau sungai Palu (Kampung Malaya) dan beliau hidup bertahun-tahun dikampung ini sampai ia wafat. Berdasarkan gambaran itu, maka dapat dipahami bahwa Kayu Marawolah merupakan suatu wilayah yang didalamnya terdapat kampung atau dusun kampung malaya, maka sebagai penghargaan atas pengabdiannya di kampung ini, maka Desa ini diberi nama “ DESA TINGGEDE “. Pada tahun 1964 kayu marawola dijadikan nama kecamatan yaitu “ KECAMATAN MARAWOLA “ dengan Ibukotanya “ DESA BINANGGA “. Dan kampung malaya sampai saat ini tetap masih ada dan bahkan masih digunakan untuk bercocok tanam, dan desa tinggede ketika itu secara administratif berada pada naungan kerajaan palu (Ngata Pitunggota ). Selama berdirinya Desa ini telah dipimpin oleh 18 Kepala Desa. Hal ini diketahui dari dokumen desa yang terpajang pada kantor Desa dan secara berurutan kepala Desa tersebut sebagai berikut :
|